7.

440 75 8
                                    

Aku abis revisi abis-abisan.
Aku kira ngga bakal ada yg mampir, tapi malah ada ajaa yang masukin perpus. Makasii yaa ❤️
 

Jasmin tak pulang bersama Mila, ia berjalan sendirian karena Mila sekarang harus pergi ke toko buku dengan Marko. 

Di jalan pulang Jasmin mendumel tak jelas karena kesal pada Mila yang lebih memilih pergi bersama Marko daripada dirinya. Begitulah cinta, sahabat pun jadi korban, tunggu sampai patah hati nanti pulang-pulang mewek curhat sana sini.

Seiring langkahnya, tak lama kemudian sebuah mobil melambat di sampingnya,

"Ra, Ra, Dora!!"

Jasmin berbalik sekilas membuat rambutnya ikut terhempas, ternyata Taehyung. Ia kembali berjalan mengacuhkan pria itu.

"Lo mau pulang kan?" Tanya Taehyung dari dalam mobil sambil mencoba menggapai-gapai tas Jasmin.

"JANGAN PANGGIL GUE DORA BANGSAT!"

Taehyung tersentak dan membeku beberapa detik, kemudian tersadar lalu buru-buru keluar dari dalam mobil, ia beranjak menyeret Jasmin ke dalam mobil tanpa sepatah kata pun.

"E eh!!"

"Lo mau ngapain sih?" Jasmin memperbaiki seragamnya yang di tarik sembarang.

"Gue mau lo nemenin gue ke drom" ucap Taehyung asal.

"Tunggu. Brarti ada Jimin dong??" Tanya Jasmin bersemangat, wajahnya seketika cerah.

"Emang kenapa kalo ada Jimin?"

Jasmin berseri-seri, "kenalin gue ke dia ya? Pleasee..." Jasmin memohon.
"Kemarin-kemarin gue lupa nitip salam."

"Lo suka Jimin?" tanya Taehyung terlihat kecewa, tanpa rasa ragu Jasmin mengangguk.

Ada perasaan aneh menyelimuti Taehyung, kenapa Jasmin dulu mengakuinya sebagai suami kalau dia menyukai Jimin?

Oiya dia kan fangirl, pasti semuanya di anggap suami. Batin Taehyung

"Hock, kita ke rumah aja" titah Taehyung tiba-tiba moodnya berubah.

"Loh? kok kita ke rumah lo sih? Bukannya tadi mau ke drom lu?"

Taehyung tak menggubris perkataan Jasmin, ia lalu bergerak membaringkan kepalanya di paha Jasmin. Sontak gadis itu kaget.
"Eh ngapain lo?"

"Gue pinjem, bentar aja"

Entah mengapa Jasmin menurut saja, wajah Taehyung kelihatan lelah membuatnya merasa kasihan pada cowok itu.

Sampai di rumah Taehyung, Hock menggendongnya menuju kamar diikuti Jasmin dengan membawa barang-barang Taehyung di belakang. Taehyung ternyata lucu saat tertidur, ia seperti bayi besar.

"Om Hock, bibi mana?"

"Dia sedang tidak ada seharian ini nona, mungkin dia mengambil cuti untuk menjenguk saudaranya"

"Yaudah, om aja yang gantiin baju Taehyung. Jasmin mau pulang, udah malem."

"Tapi..." wajah Hock gelisah,"tuan Taehyung melarang saya  mengganggunya saat ia tertidur nona."

"Udah. Dia gak bakal marah, Jasmin jamin kok." Jasmin menarik Hock memasuki kamar Taehyung.

Awalnya Hock ragu namun Jasmin mengacungkan jempolnya lalu menutup pintu dari luar. Namun belum lima menit, suara teriakan Taehyung terdengar dari dalam kamar,

"YAK!!"

Jasmin buru-buru membuka pintu dan terlihatlah Taehyung terduduk dengan wajah marah dan tangannya memegang pergelangan Hock. Jasmin langsung menutup mata saat melihat Taehyung hanya menggunakan celananya saja tidak dengan pakaainnya.

"Siapa yang nyuruh lo masuk ke sini!" Taehyung benar-benar marah.

"Maafkan saya tuan." Hock berlutut sambil menunduk.

"Lo mau gue pecat? Ha?!!" bentak Taehyung murkah.

Jasmin kaget tak menyangka kalau itu akan membuat Taehyung semarah itu, seharusnya ia tadi menuruti Hock dan tidak sok tahu. "Itu bukan salah om Hock! Itu salah gue. Gue yang maksa om Hock gantiin baju lo, gue kira..." suara tinggi Jasmin merendah karena rasa bersalah.

Taehyung menatap tajam Jasmin lalu menghampirinya, "kenapa lo repot-repot mau ngurusin gue hah?!" Bentaknya.

"Lo gak usah maksa Hock ngelakuin hal yang menurut lo benar!! Dia tahu ap yang gue mau!"

Kini Jasmin benar-benar tak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh. Mengingat ia masih kepikiran dengan masalah dibullynya dia di sekolah, menambah dorongan air matanya untuk keluar.

"Pergi lo dari rumah gue!!"

Isakan terdengar dari Jasmin, ia menunduk lalu buru-buru pergi dari rumah Taehyung.

Jasmin mengeraskan isakannya agar tenggorokannya tak sakit.

Tiinnn!

Karena terlalu sibuk menangis, ia hampir tertabrak mobil.

Jasmin minggir sambil membungkuk sesaat meminta maaf pada pengendara itu karena telah mengganggunya.

"Tunggu!"

Jasmin berhenti berjalan, ia kemudian berbalik karena panggilan suara dari pengendara itu.

"Ji-jimin??"

Ya pria yang ada di mobil itu Jimin, betapa kagetnya Jasmin melihat sosok yang ia sangat kagumi.

Jimin mendekat, "kamu nangis?"

Jasmin makin menunduk, "nggak, maaf aku buru-buru!" ini bukan waktu yang tepat bertemu Jimin, wajah nya sedang berantakan sekarang. Tidak nangis saja, wajahnya sudah jelek, apalagi nangis.

Jimin turun dari mobil lalu menahan pergelangan tangan Jasmin secara tiba-tiba, menariknya terlalu keras hingga Jasmin langsung terantuk di dada bidang Jimin. Jasmin mendongak menatap Jimin yang juga sedang menatapnya.

"Apa yang di lakukan Taehyung padamu?"
 

TBC.

Boy With Luv [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang