14.

397 44 6
                                    

Setelah mendengar penjelasan dari Marko, Jasmin agak kecewa, apa mungkin karena hal ini jadi Jimin dan Taehyung mendekatiknya.

Gue kira.. mereka nggak tahu siapa gue.

Ke tujuh member itu tampil sangat memukau membuat semuanya bertepuk tangan meriah.

Jasmin yang sudah pegal menunduk dari tadi, meminta permisi pada Mama dan Papanya juga orang tua Marko untuk ke toilet sebentar. Padahal lagu yang di tampilkan tadi itu lagu kesukaannya, Spring Day.

Di toilet, setelah selesai membasuh wajahnya dengan air agar matanya tak mengantuk, tiba-tiba saja seorang cowok menarik lengannya ke suatu tempat.

Melihat perawakannya, Jasmin yakin cowok yang menariknya itu Taehyung.

"Jasmin?" tanya Taehyung tak percaya, Jasmin pun menunduk malu.

"Please jangan ribut-ribut!" bisik Jasmin, "kalau ketahuan Marko, masalahnya bisa panjang!"

"Maksud lo?" bingung Taehyung.

"Eng-gak papa kok"

aduh hampir aja gue keceplosan.

"Dora, ini lo kan?" tanya Taehyung untuk kesekian kalinya, kemudian ia mencubit pipi Jasmin hingga gadis itu meringis kesakitan,

"Aww! Sakit tau!"

Kenapa harus elo sih? Kenapa nggak yang lain aja? Kenapa gue harus di suruh buat bikin lo sakit?

Batin Taehyung cemas, tampak di wajahnya mimik khawatir yang membuat Jasmin agak bertanya-tanya.

"Lo kenapa? kok ngeliatin gue kek gituh?" Jasmin melambai-lambai, lalu detik berikutnya, "gue tau kok gue cantik, nggak usah pang—" ucapnya sok serius namun kata-katanya terpotong.

Tiba-tiba Taehyung menariknya, mendekap tubuhnya erat seakan ia tak mau melepasnya, "Tae? Lo kena-pa? Gue nggak bisa napas" sesak Jasmin.

"Maafin gue ya..." lirih Taehyung.

Apa dia minta maaf karena hal itu?

"Minta maaf buat apa sih Tae?" balas Jasmin pura-pura tak tahu, "aneh lo"

"Nggak papa kok" ucap Taehyung melepas pelukannya.

Gue tahu Tae, gue tahu maksud lo apa...

Tanpa Jasmin sadari, dari tadi Marko memperhatikannya dari kejauhan, dan saat itu juga ia menghampiri mereka lalu menarik Jasmin ke belakangnya, "E eh!" kaget Jasmin.

"Loh? Lo ngapain di sini?" tanya Taehyung bingung.

"Saya harap ini yang terakhir kalinya kamu menyentuh calon tunangan saya!" ucapan Marko sontak membuat Taehyung terbelalak, ia kemudian menatap gadis yang sedang tertunduk di belakang Marko.

"Kalian benar-benar tunangan?" Taehyung menatap Jasmin, pertanyaan itu di tujukan untuk gadis yang risau sendiri di belakang Marko.

Jasmin mengangguk kecil, Taehyung terdiam, rasanya ada yang perih di ulu hatinya, apa dia cemburu?

"Ow, maaf gue nggak tau.." sahut Taehyung datar dan dingin, "yaudah gue duluan ya"

Jasmin mengangkat kepalanya yang tadinya menunduk, ekspektasinya yang akan mengira Taehyung cemburu ternyata tidak sama sekali, cowok itu berjalan menjauh tanpa menoleh sedikit pun, ia bahkan tersenyum kepada orang-orang yang nenyapanya di sepanjang lorong.

_______

Ketujuh member itu berkumpul di ruangan yang di sediakan khusus dan private untuk mereka.

"Ini alasan... kalian harus membuat gadis itu sakit hati dan sengsara" manager mereka memperlihatkan dua buah foto, di mana yang satu adalah Jasmin, dan yang satunya... juga Jasmin, namun dengan penampilan yang berbeda.

"Loh?" bingung Taehyung mengambil foto itu.

"Mereka orang yang sama bukan?" seringai managernya, "dia anak konglomerat yang hanya di kenal oleh kalangan-kalangan elit seperti kita, tapi semua akan berakhir kalau sampai agensi kita bangkrut"

"Jadi, ini semua cuma karena uang?" Taehyung lagi-lagi angkat bicara.

"Apa maksudmu, cuma karena uang? Kalian merasakan fasilitas yang mewah setiap hari dan itu tidak gampang di dapatkan"

"Lalu apa masalahnya dengan kita?" sahut Suga ingin mendengar inti pembicaraan.

Manager mereka meletakkan satu foto lagi, "Kalian kenal dia?"

"Dia... trainee yang gagal debut itu kan?" tebak J-hope,

"Kalian benar, tapi bodohnya kita tidak tahu kalau ia anak salah satu pemegang saham terbesar di agensi kita,"

"Lalu hubungannya dengan Jasmin?" bingung Taehyung.

"Orang tua Jasmin pernah menolaknya hanya karena ia tahu kalau Zico seorang idol."

"Dia nggak suka anaknya dekat-dekat dengan idol?" sahut Jimin memperjelas.

"Benar, mantan suaminya dahulu adalah seorang idol dan mereka berakhir tidak baik, menurutnya idol itu playboy, tidak bisa menjaga perasaan pasangannya. Kalian tahu, saat suaminya di kabarkan dekat dengan idol lain, ia malah membenarkannya, padahal dia sudah menikah... kehidupan seperti ini kejam bukan?"

"Benar-benar kejam" geleng RM.

"Aku suka kekejaman," celutuk Suga menyeringai, membuat J-hope memukul bahunya karena takut.

"Ya! Hyeong jangan kayak gituh"

"Diamlah"

"Jadi... boleh aku minum susu pisang sekarang?" sahut JK.

"Sudah-sudah, kalian istirahat saja dulu. Nanti kita lanjutkan" ucap manager mereka pusing menghadapi tujuh bocah itu.

Tbc.

Boy With Luv [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang