Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[An-ridho Wijaya Sumanta]
Si Odap imut juga ya wkwk😍 Silahkan di tahan, ini lagi puasa jangan sampai iman mu goyah.
-○o0♡0o○-
Jasmin hari ini sangat beruntung karena ada rapat guru yang di adakan di ruang rapat, katanya sih akan ada bimbel untuk murid kelas 12. Walaupun UN masih agak jauh, mereka sudah di persiapkan matang-matang untuk ikut Ujian Nasional nanti.
"Kenapa, lo masuk IPS? Katanya lo home schooling?" Tanya Odap menyelidik.
Mendengar pertanyaan itu untuk Marko, Taehyung baru tahu kalau murid baru yang bersamanya juga awalnya home schooling "Bosen di rumah terus." Jawab Marko sambil tersenyum pada Mila yang tak henti-hentinya menatapnya dengan mata berbinar.
Jasmin yang tak suka kepo, hanya bisa tidur menghadap ke kiri dengan tangan yang ia jadikan bantal seperti kebiasaannya.
Beberapa menit kemudian ia membalikkan kepalanya, mungkin karena lehernya sakit.
"Ehmm" ia sedikit menggeliat lalu memperbaiki posisinya, ia tak menggunakan tangannya lagi sebagai bantal, tapi...
Tangan Taehyung yang ia tarik sembarangan untuk di jadikan bantal. Senyum tak berdosa yang ada di wajah Jasmin membuatnya tak tega menariknya.
"Aishh" tahanTae, tahan. Batinnya saat melihat gadis itu menggigit bibirnya yang merah perlahan.
__________
Jasmin terbangun dari hibernasi sementaranya, matanya terbuka lebar saat menatap pria yang hanya berjarak 20 centi dari wajahnya. Yap, ia melihat Arkan yang tertidur di dekatnya, di tambah tangannya yang sedang menggenggam tangan Arkan dengan erat.
Sungguh Jasmin tak tahu apa yang merasukinya hingga memilih menatap pria itu sedikit lebih lama. Ternyata penampilan culunnya hanya sebuah cover, batin Jasmin. Matanya tak lepas dari setiap sudut di wajah sempurna Arkan.
Dia mirip seseorang menurut Jasmin. Tapi siapa?
Jantungnya yang berdetak tak karuan rasanya bisa ia dengar dengan jelas di permukaan meja, disaat itu juga Jasmin mengira ia harus membutuhkan asupan oksigen sesegera mungkin karena.. MATA ARKAN KINI SEDANG TERBUKA LEBAR MENATAPNYA.
Jasmin melotot kaget, secepat kilat ia melepas tangan pria itu lalu bangkit, entah apa yang akan di pikirkan Arkan tentangnya,
Cewek gatal? Cewek modus? Ganjen? Ahh bisa jadi semuanya.
Kreekk
"Astaga!" Jasmin tak sengaja menjatuhkan kacamata Arkan.
Arkan tak mengeluarkan sepatah kata pun, ia menunduk ke kolong meja dan mengambil kacamatanya, "duh maaf..." hanya itu yang mampu Jasmin ucapkan sambil menggigit bibirnya.