Recognize

171 17 0
                                    


Jung kook melangkahkan kakinya semakin dekat dengan kamar no 737, tangannya hendak mengetuk pintu namun terhenti ketika disadarinya pintu itu sedikit terbuka. Jung Kook melangkah masuk dan mendapati Yoon Gi tengah berbaring dengan ponsel ditangannya.

"Hyung"

Yoon Gi yang terkejut hampir menjatuhkan ponsel dari genggamannya.

"Ya, kau mengagetkanku"

"Pintunya terbuka hyung, aku langsung masuk saja" Jung Kook meletakkan paperbag yang sedari tadi digenggamnya di meja rias, lanjut menjatuhkan tubuhnya berbaring disamping Yoon Gi. Yoon Gi mengikuti semua gerak Jung Kook sampai pemuda itu kini berbaring di sampingnya seraya meregangkan tangannya.

"Jin Ae noona menitipkannya padaku"

"Kenapa kau yang membawanya?"

"Tadi aku bertemu dengannya di lift. Tapi hyung, apa terjadi sesuatu dengan Jin Ae noona?"

"Mwo? Sesuatu apa maksudmu?" Yoon Gi berpikir apa mungkin Jin Ae bercerita semuanya pada Jung Kook.

"Dia tidak terlihat seperti biasanya" Jung Kook melipat kedua tangannya dan memosisikannya sebagai bantal di kepalanya.

"Lalu apa hubungannya denganku?"

"Kau pikir kenapa dia menyuruhku mengembalikan itu padamu, hyung?" Jung Kook menunjuk paperbag dengan dagunya dan beralih menatap Yoon Gi sekilas, menunggu respon darinya. Yoon Gi tidak berkata apapun, hanya menyilangkan tangannya didepan dada dan balik menatap maknae BTS itu.

"Jangan bersikap terlalu dingin, hyung" Kalimat terakhir yang Yoon Gi dengar dari Jung Kook bersamaan dengan pribadi itu bangkit meninggalkan ranjangnya.

---

Konser hari kedua di London akan berlangsung dalam hitungan jam, backstage selalu menjadi riuh seperti biasa menjelang dimulainya acara. Jin Ae sedang menata busana di hanger rack dan menyusun sesuai urutan tampil ketika Son Hye masuk dengan terburu-buru.

"Jin Ae, tolong bawa rack nya dekat meja rias"

"Ne "

Son Hye belum sempat membalikkan badan ke arah pintu ketika sebuah suara mengagetkannya.

"Noona, ini bukan sepatuku" Laki-laki berkulit pucat itu muncul dari balik pintu dengan wajah bersungut kesal. Jin Ae melihatnya tentu saja, tapi raut wajah kesal itu tidak terlihat benar-benar kesal, cenderung merajuk. Son Hye berjalan mendekat, tidak perlu menunduk atau melepas sepatu untuk melihat ukurannya, dari inisial pada sol disamping kiri sepatu itu Son Hye bisa mengenali itu adalah sepatu milik J Hope.

"Kenapa kau memakai sepatu milik J Hope?"

"Bagaimana aku tahu? Aku hanya memakai yang diberikan padaku" Yoon Gi membela dirinya masih dengan mode merajuk.

"Baiklah baiklah, akan kuambilkan punyamu"

"Tolong bawakan ke dekat panggung ya noona" Yoon Gi melepas sepatu yang dipakainya dan berbalik meningalkan ruangan itu dengan bertelanjang kaki.

Son Hye menghampiri salah satu koper berisi sepatu dan mulai memilih sepatu dengan inisial S sambil bersungut-sungut. Jin Ae yang berada tidak jauh darinya, hanya menimpali sebisanya.

"Astaga, lihatlah betapa kekanakannya laki-laki itu. Aku tidak menyangka laki-laki bersikap dingin itu ternyata cerewet sekali"

"Benarkah eonni? Menurutku, Yoon Gi itu pelit bicara" Bukankah seperti itu sosok yang dikenalnya selama ini ?

TACENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang