Oppa

197 19 2
                                    

Sinar senja menyapa di balik tirai kamar hotel Yoon Gi, pukul 6 sore waktu Paris pemuda dengan surai gelap itu memagut bayangan dirinya di cermin bersamaan menyarangkan ponsel pintar pada telinganya.

"Noona, kau bisa menemaniku kan?"

"Ah.. oh, tentu. "

"Baiklah kita bertemu di lobby"

Min Yoon Gi meraih beanni berwarna biru dan masker hitam lalu melangkahkan kaki menuju lift. Tidak banyak orang yang ditemuinya di hotel ini karena tentu saja BigHit tidak main-main memilihkan penginapan untuk artisnya, menjaga privasi. Pintu lift terbuka, menampakan suasana lobby yang terang dan cukup ramai, resepsionis hotel dan security berganti peran menerima dan melayani para tamu. Yoon Gi mengedarkan pandangannya menyapu lobby, netranya mencari sosok yang ditelponnya 3 menit yang lalu. Netranya berhenti pada sosok yang familiar, langkahnya semakin mendekat memastikan pribadi itu adalah seseorang yang dikenalnya.

"Apa yang kau lakukan di sini, sendiri?"

"Aku menunggumu"

...

"Noona, kau melihat Jin Ae?"

Perempuan berusia awal 30 itu sedikit terjingkat mendengar teriakan dibalik pintu menampakan laki-laki berkulit putih berkaos hitam.

"Kau mengagetkanku, Park Jimin." yang dijawab laki-laki itu dengan senyum dan mata bulan sabitnya.

"Jin Ae sedang pergi keluar."

"Kemana?" laki-laki itu mendorong pintu lebih lebar meloloskan tubuhnya ke dalam ruang persegi itu.

" Pergi dengan Yoon Gi"

" Yoon Gi hyung?

"Oh, ada apa mencarinya?"

"Ah itu, ada sesuatu yang ingin kutunjukan padanya. Omong-omong mereka pergi kemana?"

"Aku tidak tahu Yoon Gi mengajaknya kemana. Ada lagi yang ingin kau tanyakan? Maaf , Jiminah tapi aku sedang sibuk sekarang."

"Tidak noona, silakan lajutkan lagi. Maaf sudah mengganggu waktumu."

--

Pendar lampu jalanan bergantian menyapa sepasang manik dari kedua sosok yang sudah 5 menit lalu menenggelamkan diri didalam taxi. Sepasang manik kedua sosok itu kompak memandangi jendela mobil yang menunjukan jalanan kota paris dimalam hari.

"Kau ingin mencarinya dimana?"

"Entahlah, mungkin aku akan mengetahuinya jika sudah sampai disana."

Sekitar 10 menit berlalu begitu roda mobil berhenti pada pusat perbelanjaan kota paris, keduanya meloloskan diri dari mobil untuk melangkahkan kaki lebih jauh pada bangunan kaca dengan gantungan berbagai macam fashion baik dari perancang lokal maupun perancang ternama. Keduanya berjalan dengan antusias namun dengan sorot mata yang berbeda makna. Yoon Gi fokus pada apa yang ia cari sementara Jin Ae sibuk memindai semua yang ada dijalanan seolah ingin merekam setiap sudut kota itu dalam memorinya. Jin Ae tidak bisa menyembunyikan senyum antusiasnya, alasan apa lagi yang bisa membuat seorang designer bahagia selain berada di pusat mode fashion dunia ? Yoon Gi salah satu orang yang menyadari hal itu, pasalnya gadis disampingnya tak henti-hentinya mengulas senyum.

"Aku bisa disangka berjalan dengan orang gila kalau kau terus tersenyum seperti itu."

"Mian.." Jin Ae menggaruk kepalanya melampiaskan perasaan malunya sekarang.

Sebelum Jin Ae kembali dengan antusiasmenya, Yoon Gi terlebih dulu masuk kesalah satu toko yang ada dipusat perbelanjaan itu. Tidak ada hal lain yang bisa Jin Ae lakukan selain mengekori arah gerak Yoon Gi. Setidaknya hal itu berulang lagi sampai pada toko ketiga yang mereka kunjungi. Jin Ae tidak tau apa yang sebenarnya dicari Yoon Gi. Pasalnya laki-laki itu tidak mengatakan apapun selain 'Tidak ada yang menarik, ayo cari ditempat lain.'

TACENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang