Vitamin

155 14 0
                                    

Matahari baru saja tenggelam dengan sempurna bersamaan dengan debum pintu yang mengudara lembut mengantar dua laki-laki beriringan memasuki hunian mewah. Yoon Gi berjalan lebih dulu mengganti sepatu dengan sandal rumah miliknya. Ketika dengan tenang meraih gelas dan mengisinya dengan air putih, Jimin masih mengamati pribadi dengan setelan serba hitam itu dari belakang.

"Belakangan ini hyung terlihat aneh" Jimin melipat tangan di depan dada, menatap punggung di hadapannya yang belum kunjung berbalik.

"Apa maksudmu? Aku selalu begini"

"Hyung selalu bersikap begini kalau aku dekat dengan Jin Ae" Jimin masih bisa mengutarakan satu kalimat itu dengan tenang bersamaan menyandarkan sisi tubuhnya pada lemari pendingin.

Bagi Yoon Gi, apa yang Jimin ucapkan tampaknya akan mengundang percakapan panjang. Lantas meneguk segelas air putih sebelum berbalik dan menghadap Jimin bukan pilihan buruk.

"Hyung tidak suka melihat aku bersama Jin Ae, iya kan?"

"Menurutmu begitu?" Yoon Gi melipat tangan di depan dada, jika Jimin memilih lawan untuk adu ketenangan sepertinya Yoon Gi adalah lawan yang seimbang.

"Yah, aku hanya berpikir, tapi kurasa dugaanku benar. Aku yakin setelah apa yang aku lihat hari ini. Hyung, suka dengan Jin Ae?"

"Wah, kau mencoba menjadi peramal rupanya?"

Jika ada member yang berdiri ditengah mereka berdua, pasti akan mudah membaca betapa keduanya tengah menahan gejolak yang meletup di balik ketenangan mereka. Jungkook pernah bilang, Jimin itu lebih menakutkan dari Yoon Gi saat marah apalagi jika ada tawa miring menghiasi wajah tampannya seperti saat ini.

"Aku tahu hyung. Aku tahu semuanya"

"Tentang apa?"

"Aku masih cukup sadar dan bisa mendengar percakapan kalian di backstage waktu itu. Jin Ae belum menikah bukan?"

Sejenak Yoon Gi mengingat percakapannya dengan Jin Ae beberapa bulan silam, ketika dengan lugunya gadis itu membongkar sebuah rahasia yang sebenarnya sudah Yoon Gi sadari.

"Kenapa itu penting untukku?"

"Sudahlah hyung, akui saja. Aku juga tahu hyung yang memberi hadiah snowball untuknya"

"Yah, setidaknya ada sesuatu hal yang akan mengingatkannya denganku, selain kucing kaliko yang akan mengingatkannya padamu." Yoon Gi masih mengingat bagaimana kucing gemuk itu beradu tatap dengan Yeontan di ruang latihan atau ketika kucing itu dengan gemasnya duduk di pangkuannya atau member lain setelah latihan koreografi.

Dan Yoon Gi lebih tidak suka lagi ketika mengingat kucing tiga warna itu memakai kalung dengan inisial dua huruf yang begitu menyebalkan, seolah berada dalam dilema ketika memandang kucing gemas dengan nama yang begitu dibencinya.

"Jadi sekarang kita bersaing?" Jimin menyugar rambutnya sejenak, sekedar menjernihkan pikir atau tatapan akan realita yang tengah dihadapinya. Berdebat dengan nada tinggi dan urat nadi yang menegang sepertinya bukan medan perang yang pas untuk Yoon Gi, terbukti dengan begitu tenang pribadi berkulit pucat itu masih bisa mengibarkan bendera perang dengan ultimatum begitu dingin.

"Aku tidak pernah berpikir begitu, tapi jika kau memang mengajakku bersaing, aku terima."

-

-

27 Desember 2018. Kantor Big Hit di kawasan Dongdaemun tampak ramai seperti hari normalnya. Pagi ini sesuai arahan Manager Sejin, BTS harus bersiap untuk penampilan malam tahun baru. Seluruh staf diharuskan sudah berkumpul pukul sepuluh.

TACENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang