(Swetest) Sorry

257 16 0
                                    


Pagi ini Jin Ae terlihat sangat bersemangat untuk bekerja, setelah acara prom party BTS semalam wajahnya tampak lelah tapi nampaknya gadis itu tak menghiraukannya. Langkahnya sangat ringan menuju pintu otomatis kantor Bighit yang terbuka begitu kakinya mendarat di lantai berwarna abu-abu itu.

"Anyeonghaseyo" Jin Ae sedikit membungkukkan badannya menyapa semua staff yang berpapasan dengannya hari ini. Seperti biasa tepat pukul 8.00 pagi dia sudah berada diruangannya. Setelah merapikan beberapa hasil pekerjaannya, Jin Ae beranjak dari tempat duduknya untuk menuju ruang meeting tim stylist yang akan dimulai 15 menit lagi. Jin Ae melangkah menyusuri Lorong yang dindingnya berwarna putih itu. Sebelum menekan tombol lift, langkahnya terhenti ketika ia mendengar ada seseorang yang memanggilnya.

"Choi Jin Ae" Jin Ae menoleh kearah pria yang tampaknya sedang berlari menuju kearahnya.

"Uh? Jimin-ah" Park Jimin sedikit berlari memangkas jarak diantara mereka.

"Kau sendirian?" Pertanyaan yang sudah Jin Ae tahu jawabannya. Gadis ini hanya mencoba mengurai suasana canggung yang masih dirasakannya karena kejadian semalam.

"Oh" Lelaki bermarga Park itu menggangguk sekilas.

"Jin Aeya, mianhae"

Jin Ae mengernyitkan dahinya, pikirnya masih mencerna mengapa laki-laki ini mengutarakan permintaan maaf.

"Itu.. aku minta maaf tentang kejadian semalam" Park Jimin menggaruk kepala belakangnya, matanya tidak menatap langsung manik gadis di hadapannya.

"a..ah yang itu, aku tidak apa-apa jadi sebaiknya kita lupakan saja" Jin Ae mengalihkan perhatian dengan menekan tombol lift, tidak ingin terjebak lebih lama dengan suasana ini.

"Ini sebagai permintaan maafku" Jimin memperlihatkan eye smilenya sambil menyodorkan sebuah minuman kaleng kepada Jin Ae. Jin Ae yang masih terlihat bingung tampak menatap minuman kaleng dan wajah jimin secara bergantian, wajahnya mengisyaratkan penjelasan dari jimin.

" Gwenchana Jimin-ah kau tidak perlu melakukan ini"

"Aku berharap kau tidak tersinggung"

"Aaa tidak tidak, kita kan sudah menjadi teman"

" Kalau begitu, semoga harimu menyenangkan" Jimin menyerahkan minuman kaleng itu kepada Jin Ae tepat saat pintu lift terbuka.

"Gomawo Jimin-ah." Jin Ae tersenyum sekilas menatap minuman kaleng dalam genggamannya dan Jimin bergantian, kemudian melambaikan tangannya sebelum memasuki lift. Pintu lift tertutup perlahan-lahan, tampak pria itu tersenyum sambil melambaikan tangannya untuk membalas Jin Ae.

Bukan karna buru-buru tapi Jin Ae tidak mau terlihat salah tingkah didepan Jimin, walau kenyataan sebenarnya Jin Ae memang sedikit menghindari pria itu. Kejadian kemarin nampaknya masih membuat Jin Ae tidak nyaman untuk berinteraksi dengan Jimin. Dan apa yang dilakukan laki-laki itu barusan justru membuat Jin Ae berpikir tingkahnya terlalu manis hanya untuk sebuah permintaan maaf.

Jin Ae terus memandangi minuman kaleng itu, bahkan baru beberapa saat yang lalu ia sadar bahwa ada sebuah sticky note berwana kuning bertuliskan 'Mianhae Jin Ae, Semoga harimu menyenangkan' menempel pada kaleng itu. Jin Ae melepas sticky note dari kalengnya, sebersit senyum timbul di wajahnya. Sambil melanjutkan langkahnya menyusuri lorong lantai 12 Jin Ae menggelengkan kepala ia tak menyangka seorang pria bisa bersikap semanis ini. 'Apa begini rasanya berteman dengan seorang pria' Jin Ae memang tak banyak memiliki teman pria, bahkan kakaknya tidak pernah bertingkah semanis ini.

Drrtt..drrt...

Getaran dalam saku celananya mengalihkan atensi Jin Ae, tangan kirinya sibuk memeluk beberapa file dan minuman kaleng, sedang tangan kanannya meraih ponsel dari sakunya. Sebuah pesan masuk dari sahabatnya Song Ye Jin. Jin Ae belum sempat membuka pesan itu, kedua tangannya tidak seimbang mengenggam terlalu banyak benda itu yang berakhir dengan beberapa file jatuh pun dengan minuman kaleng tadi. " Aigoo merepotkan sekali" Jin Ae merapikan beberapa barangnya yang terjatuh, maniknya menangkap benda silinder itu menggelinding menjauh beberapa meter dari pijakannya kini.

TACENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang