Setelah mereka semua selesai berbelanja. Ralf mengajak Elin dan yang lainnya makan malam sebelum kembali. Mereka menikmati makan malam mereka dengan semangat. Penuh canda tawa dari Albert dan Aslyen yang selalu berdebat. Tiba-tiba Ralf merasa ada seseorang yang mengawasi mereka. "Kau mau kemana, Ralf?" tanya Elin bingung. Membuat semua orang langsung menatapnya bingung.
"Aku mau ke toilet dulu. Kalian tidak perlu menatapku seperti itu," jawab Ralf datar. Setelah itu, ia berjalan menuju toilet. Ralf, ada sesuatu? Terdengar suara Albert yang bertanya dengan nada datar begitu Ralf sudah berada di toilet. Aku merasa ada yang mengawasi kita. Aku akan cek sebentar, kau jagalah Elin jelas Ralf. Baiklah jawab Albert. Setelah itu, Ralf memutuskan hubungan dan langsung melesat dengan sangat cepat hingga tidak di sadari siapapun. Hanya Albert dan Alfred yang menyadarinya.
"Kemana kakak?" bisik Alfred yang duduk di samping Albert. "Mencari udara segar. Kau diam saja di sini," jelas Albert pelan.
***
Begitu berada di gang kecil di sebelah restoran. Ralf langsung meloncat naik ke atap restoran. Ia menatap ke sekeliling. Namun, ia tidak menemukan siapapun. "Sepertinya mereka sudah pergi," ucap Ralf tajam. "Sepertinya mereka adalah para pemberontak. Sebaiknya kita segera kembali ke mansion," ucap Ralf lalu melesat kembali ke restoran.
"Ralf, bukankah kau tadi di kamar mandi? Kenapa kau tiba-tiba datang dari arah pintu masuk?" tanya Elin bingung. "Aku tadi hanya ingin mengambil udara segar sebentar. Apa kalian sudah selesai makan?" jelas Ralf lalu mengalihkan pembicaraan agar Elin tidak semakin curiga. "Jika sudah selesai. Sebaiknya kita segera kembali. Aku yakin kakak-adik Vlad sudah tiba," jelas Ralf datar.
Elin dan yang lainnya menganggukkan kepala. Setelah itu, mereka langsung kembali ke mansion.
***
"Selamat datang, tuan," sambut George. Begitu Ralf dan yang lainnya kembali. Ralf hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban. "Istirahatlah dulu, Elin," ucap Ralf lembut. "Baiklah," jawab Elin. Setelah itu, ia berjalan meninggalkan Ralf dan yang lainnya. "Kalau begitu, aku juga akan ke kamar," ucap Alfred santai. Ia berjalan mengikuti Elin. "Jadi, kalian berencana akan tinggal di mana?" tanya Ralf langsung.
"Hm... Bagaimana jika di sini?" tanya Albert sambil tersenyum jail. "Kalian pikir rumahku adalah penginapan? Pergi!" tolak Ralf kesal. "Oh ayolah. Bukankah akan lebih baik kita tinggal bersama. Dengan begitu, musuh tidak akan mudah masuk dan kami bisa lebih mudah menjaga Elin saat kau tidak ada," jelas Albert santai. Membuat Ralf menghembuskan napas pasrah. Jika bukan karena Elin. Ia tidak akan pernah membiarkan serigala berambut silver ini tinggal di rumahnya.
"Baiklah. Tapi, sebaiknya kau tidak melakukan sesuatu yang aneh di rumahku. Atau aku akan mencabut ekormu dan aku jadikan pajangan dinding!" ancam Ralf tajam. "Mama!" teriak Albert gemetar ketakutan. "Tenang saja Ralf. Aku akan memastikan adik bodohku ini tidak melakukan sesuatu yang aneh. Jika dia melakukan hal yang aneh. Kau boleh mencabut ekornya dan akan aku gantung dia di atap kerajaan," ucap Aslyen sambil tersenyum ramah.
"Dasar kalian semua iblis," bisik Albert sambil mengalihkan pandangan. "Apa yang kau katakan?!" tanya Aslyen dan Ralf bersamaan dengan tajam dan hawa membunuh yang kuat. "Bukan apa-apa. Aku akan melakukannya dengan baik," ucap Albert lalu bersujud dihadapan Ralf dan Aslyen dengan tubuh yang bergetar hebat. "George, dimana anggota Vlad?" tanya Ralf datar. "Mereka sedang mengerjakan tugas mereka, tuan. Apa perlu saya panggilkan?" jelas George. "Ya," jawab Ralf santai.
"Baik." Setelah mengatakan itu, George menjentikkan jarinya lalu dalam waktu sekejap, Patricia, Robert, dan Val muncul di belakang George dengan seragam pelayan milik Kerajaan Vacampnia. "Patricia, antarkan Iel dan Aslyen ke kamar tamu. Val, kau antarkan Serigala bodoh ini ke kamar tamunya," perintah Ralf. "Siapa yang kau panggil serigala bodoh, vampire sadis?!" teriak Albert kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] The Vampire Crown
VampireMy Stupid Fiance Season 2 Setelah perang itu. Elin dan Ralf akhirnya bisa bersama dengan bahagia. Namun, kebahagiaan mereka tidak bisa bertahan lama. Ralf, seorang putra mahkota vampire yang akan menjadi seorang Raja Vampire baru. Harus segera menca...