Sudah dua minggu berlalu semenjak kepergian Aslyen. Namun, Ralf dan yang lainnya masih tidak mendapatkan kabar apapun. Albert sudah beberapa kali mengirimkan surat, tapi tidak juga mendapatkan balasan. "Sudah aku putuskan," ucap Albert yang tiba-tiba berdiri. Membuat Iel dan Elin yang sedang menikmati teh bersama menjadi terkejut. "Apa maksudmu?" tanya Elin bingung. "Aku akan kembali ke kerajaan, aku ingin tahu kenapa suratku sampai sekarang belum di balas, dan kemana sebenarnya Aslyen?" jawab Albert. Elin yang mendengar itu hanya diam sambil menundukkan kepala.
"Bagaimana jika tunggu sebentar lagi, mungkin saja Aslyen sedang sibuk," ucap Elin berusaha menghentikan Albert. "Setidaknya dia bisa membalas suratku kan? Aku akan teta--"
"Albert." Tiba-tiba Ralf yang tidak sengaja lewat memanggil Albert. Membuat Albert menghentikan ucapannya. "Ada apa?" tanya Albert. "Bisa kau membantuku?" tanya Ralf. "Apa yang kau butuhkan?" tanya Albert. "Ikutlah bersama George ke kota untuk membeli ini," jawab Ralf sambil menunjukkan gulungan kecil yang ada di tangannya. Albert berjalan mendekati Ralf lalu mengambil gulungan itu. Ia langsung terkejut begitu membuka gulungan itu.
Gulungan kecil itu sangat panjang hingga tergulung ketempat Elin duduk. "Apa kau menyuruhku berbelanja sebanyak ini?!" tanya Albert kesal. "Itu untuk belanja bulanan yang mungkin di perlukan Elin saat memasak, dan aku membutuhkan beberapa bahan untuk membuat sesuatu, George juga perlu mencari sesuatu untuk eksperimennya," jawab Ralf santai. "Memang apa yang kau mau buat, sialan?" tanya Albert.
"Kau akan tahu nanti," jawab Ralf. "Ais ... Baiklah, jadi dimana George?" tanya Albert pasrah. "Dia sudah di depan. Kalian bisa pergi dengan naik mobil agar mudah membawa barangnya pulang," jawab Ralf. "Baiklah kalau begitu, Iel. Kakak pergi dulu," ucap Albert sambil menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal. "Mhm ... Hati-hati di jalan," ucap Iel. Setelah itu, Albert berjalan meninggalkan Ralf dan yang lainnya.
"Kenapa kau menyuruh Albert berbelanja Ralf?" tanya Elin yang sudah berada di samping Ralf. "Aku hanya membuatnya sibuk agar tidak bertanya soal Aslyen," jawab Ralf. "Apa kau mendapatkan informasi mengenai kak Aslyen?" tanya Iel. "Aku sudah mendapatkan informasi dari vampire yang aku kirim diam-diam untuk melindungi Aslyen. Jadi, kalian tenang saja, dia baik-baik saja," jawab Ralf.
"Syukurlah. Tapi, kenapa kak Aslyen lama sekali?" tanya Iel. "Dia sedang mempersiapkan untuk mempertahankan keamanan kerajaan Werewolf. Karena para vampire penghianat sudah tahu jika kerajaan werewolf akan membantu kerajaan Vacampnia," jawab Ralf. "Apa akan ada kemungkinan jika terjadi perang?" tanya Elin yang terlihat khawatir. "Perang pasti terjadi. Tapi, kalian tidak perlu khawatir, aku pasti melindungi kalian," jawab Ralf sambil mengelus kepala Elin dan Iel sambil tersenyum lembut.
"Oh iya, Ralf. Apa kau tahu kenapa aku jarang sekali melihat para Knight Vampire?" tanya Elin bingung. "Aku menyuruh Jaden mengurus dokumen yang baru sampai dari kerajaan, Daniel, Logon, Barty dan Perla sedang bersama dengan Alfred karena mereka adalah pengawalnya, Alex dan Nicole sedang menjaga para tahanan sampai aku berhasil mendapatkan informasi yang pasti, dan Federick..." Tiba-tiba ucapan Ralf berhenti. Membuat Elin dan Iel menjadi bingung.
"... ya kalian tidak perlu khawatir mengenai Federick, dia sedang melaksanakan misi dan bisa menjaga diri. Aku akan pergi dulu, aku harus menemui Raymond," lanjut Ralf. "Oh, baiklah," jawab Elin. Setelah itu, Ralf berjalan meninggalkan Elin dan Iel yang menatapnya dengan bingung.
***
"Hah ... ternyata sangat banyak pekerjaan. Sudah dua minggu berlalu semenjak aku kembali, tapi aku belum menyelesaikan tugas ini. Bagaimana kabar Ralf dan yang lainnya ya? Oh iya, aku lupa membalas surat Albert, bisa-bisa dia akan membuat onar karena aku tidak membalas suratnya," ucap Aslyen yang menghentikan aktivitasnya menandatangani dokumen. Ia membunyikan bel kecil. "Apa Anda memanggil, putri Aslyen?" tanya seorang pelayan wanita yang masuk lalu memberikan hormat sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] The Vampire Crown
VampirMy Stupid Fiance Season 2 Setelah perang itu. Elin dan Ralf akhirnya bisa bersama dengan bahagia. Namun, kebahagiaan mereka tidak bisa bertahan lama. Ralf, seorang putra mahkota vampire yang akan menjadi seorang Raja Vampire baru. Harus segera menca...