Bab 7

37 5 0
                                    

Semua orang yang ada di ruang tamu langsung terdiam saat mendengar ucap Ralf. Bahkan George sendiri juga sangat terkejut mendengar hal itu. "Jadi, aku akan melakukan Undo kepada kalian semua," jelas Ralf santai. "Kenapa kau terlihat santai begitu?! Dan lagi, bagaimana mungkin kau akan terperangkap dalam kekuatan musuh?!" teriak Albert kesal. "Tenanglah Albert. Aku hanya melakukan pencegahan," jelas Ralf setelah menghembuskan napas berat. "Sudahlah Albert, kita lakukan saja," jelas Aslyen. "Hah ... baiklah, kita lakukan saja," ucap Albert pada akhirnya.

Ralf menganggukkan kepala sebagai jawaban. "Kalau begitu, aku aka memulainya langsung. Aku akan mulai dengan Robert, Patricia, dan Val. berdirilah di depanku," ucap Ralf. Val, Patricia dan Robert menganggukkan kepala lalu berdiri di hadapan Ralf. Ralf mengangkat kedua tangannya di depan ketiga vampir bersaudara itu dan mulai merapalkan mantra Undo.

"Dunkelheit in mir, mache das Siegeln und die Beseitigung von Stärke, die ich nicht will. Abbrechen!" (Kegelapan dalam diriku, lakukan penyegelan dan penghapusan kekuatan yang tidak aku kehendaki. Batalkan!)

Setelah Ralf membacakan mantranya. Kabut hitam mengelilingi tubuh ketiga vampir bersaudara itu. Untuk melakukan Undo. Membutuhkan waktu selama beberapa menit untuk menyelesaikannya. Untuk vampir yang tidak memiliki kekuatan sebesar milik Ralf, itu akan membutuhkan waktu lebih lama bahkan bisa sampai satu hari penuh. "Alfred," panggil Elin pelan yang tiba-tiba sudah ada di samping Alfred. Alfred menatap Elin dengan bingung. "Apa semua mantra memang di bacakan dalam bahasa Jerman? Aku lihat Ralf sering membaca mantra menggunakan bahasa Jerman," tanya Elin penasaran.

"Oh itu. Tidak. Sangat jarang bagi vampir membacakan mantra dalam bahasa Jerman. Bahkan vampir yan tinggal di Jerman sendiri hanya membacakan mantra dalam bahasa Inggris. Hanya kakak yang selalu membacakan mantra dalam bahasa Jerman," jelas Alfred. "Eh? Memang apa bedanya?" tanya Elin bingung. "Kata ayah. Kakak memiliki kemampuan yang dengan mudah memahami semua bahasa dengan cepat, dan sepertinya kakak mengetahui mantra berbahaya dan mantra yang kuat. Itu sebabnya dia lebih suka menggunakan bahasa Jerman untuk menyembunyikan mantra aslinya," jelas Alfred.

"Eh? Bukankah berarti hanya vampir yang tinggal di Jerman dan bisa bahasa Jerman yang mengetahui mantra itu?" tanya Elin bingung. "Kata ayah. Kakak membalikkan kalimatnya. Sehingga tidak dapat di pahami oleh vampire manapun," jelas Alfred. "Apa bisa seperti itu?" tanya Elin. "Aku tidak tahu. Tapi, jika melihat kakak bisa melakukannya dengan baik. Bukankah berarti itu memang bisa?" jelas Alfred. "Ah, benar juga," ucap Elin setuju. Setelah itu kembali fokus menatap Ralf yang sudah selesai dengan ketiga vampire bersaudara.

Selanjutnya adalah giliran George, Alfred dan Barty. Ketiga vampir itu langsung berdiri di hadapan Ralf. Ralf melakukan dan membaca mantra yang sama seperti sebelumnya. Elin hanya menunggu hingga gilirannya. Setelah Aslyen, Albert dan Iel. Kini giliran Elin yang perlu di lakukan Undo. Ia berjalan di hadapan Ralf. Lalu Ralf mulai membacakan mantra Undo.

Namun, berbeda dengan yang lainnya. Tiba-tiba saja, kabut hitam yang mengelilingi Elin menghilang. Membuat Ralf dan yang lainnya terkejut. "Ada apa, Ralf?" tanya Albert bingung. Mendengar suara Albert. Elin yang menutup matanya, langsung membukanya kembali dengan bingung. "Ada apa?" tanya Elin bingung menatap Ralf yang masih terlihat terkejut. "Mantranya ... gagal," ucap Ralf pelan. Namun, dapat di dengar oleh Elin dan yang lainnya. "Bagaimana bisa?" tanya George bingung.

Ralf terdiam sambil menatap kedua tangannya dalam diam cukup lama sebelum menjawab. "Aku tidak tahu. Akan aku cari tahu, sementara ini Elin akan baik-baik saja," jelas Ralf. Membuat semua orang di sana bingung. "Aku akan pergi menemui Federick," ucap Ralf dan langsung melesat meninggalkan Elin dan yang lainnya yang masih terlihat bingung. "Sebenarnya ada apa?" tanya Elin bingung.

***

"Baiklah, kalian tahukan tempatnya? Bagus, besok aku tunggu kalian," ucap Federick lalu memuskan hubungan phonselnya. "Apa itu mereka?" tanya Ralf yang tiba-tiba muncul di belakang Federick. "Uwah! Kau mengejutkan aku saja," ucap Federick yang terkejut. Ralf hanya diam saja tanpa mempedulikan reaksi yang di tunjukkan Federick. "Benar. Mereka akan datang besok dan akan langsung ke sini. Besok aku akan menyambut mereka di sini," jelas Federick. "Baiklah kalau begitu. Aku sudah memberikan Undo kepada Alfred dan yang lainnya," jelas Ralf. "Baguslah kalau begitu," ucap Federick.

[HIATUS] The Vampire CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang