Alfred yang mendengar penjelasan Nicole membuatnya sangat terkejut. Apa ia tidak salah dengar dengan penjelasan Nicole bahwa Ralf memiliki kekuatan ketujuh Raja leluhur Vampire? Ini sangat sulit untuk di percaya. Tapi, melihat Ralf yang saat ini terlihat hilang kendali dengan kekuatannya yang besar. Sepertinya yang di katakan Nicole adalah kenyataannya. "Apa sebenarnya kita di perlukan di sini?" tanya Alex. Setelah melihat Ralf yang menyerang para pasukan penghianat dengan cepat. Membuat Alfred dan yang lainnya setuju dengan pertanyaan Alex.
"Kenapa kalian diam saja?" tanya Ralf yang baru saja selesai menghabisi semua pasukan penghianat dengan santai. "Sepertinya Yang Mulia lupa jika kekuatan Yang Mulia itu sangat besar. Semua musuh telah Anda kalahkan dan tidak memberikan kami kesempatan untuk membunuh mereka," jelas Jaden. "Ah, benar juga. Kalau begitu, kalian coba saja tangkap pemimpin mereka. Sepertinya dia melarikan diri," perintah Ralf. "Yes, My Lord."
Seluruh Vampire Knight langsung berpencar untuk mencari pemimpin musuh yang melarikan diri. "Kita kembali dan menunggu mereka saja, Alfred," ucap Ralf. "Ah, baik kak." Alfred langsung berjalan mengikuti Ralf kembali ke mansion. "Robert, George. Kalian urus mayat mereka," perintah Ralf sebelum masuk ke mansion setelah mendapatkan jawaban dari George dan Robert dengan diikuti Alfred.
"Bagaimana kita akan mengurus mayat mereka?" tanya Robert yang bingung menatap ratusan mayat vampire yang terbaring tidak bernyawa. "Tentu saja membakar mereka. Kita harus memastikan agar tubuh mereka tidak membuat taman Tuan menjadi berantakan," jawab George. Robert yang mendengar itu entah mengapa membuatnya merinding seketika.
George dan Robert langsung melaksanakan tugas mereka dengan bantuan Raven yang di panggil George untuk membakar mayat para penghianat dengan api biru miliknya yang tidak akan meninggalkan bekas.
***
"Bagaimana keadaan sekarang?" tanya Albert saat Ralf dan Albert baru saja datang di ruang tamu. "Sekarang Vampire Knight sedang mengejar pemimpin mereka. Kita tunggu saja," jawab Ralf lalu duduk di samping Elin dan menyandarkan kepalanya di pundak Elin. "Aku sangat lelah," ucap Ralf lalu menutup matanya. "Setidaknya jelaskan lebih rinci oy!" bentak Albert kesal yang melihat sifat sahabatnya itu.
"Tenanglah Albert, biar aku yang menjelaskannya," ucap Alfred menenangkan Albert. "Jadi, apa yang terjadi?" tanya Albert. "Pasukan yang menyerang berjumlah ratusan vampire yang berkhianat. Kak Ralf yang menghabisi mereka semua, itulah kenapa membuat kakak sangat kelelahan. Saat ini ia perlu banyak istirahat. Seperti yang di katakan kakak, Vampire knight sedang mengejar pemimpin pasukan mereka. Dengan begitu, kita akan mengetahui tujuan utama mereka dan bagaimana cara mereka menemukan mansion ini meskipun pelindung yang di buat sudah sangat kuat," jelas Alfred.
"Ini sangat aneh. Terutama pasukan penghianat yang menyerang berjumlah ratusan, bukankah berarti pasukan penghianat di luar sana berjumlah kurang lebih ribuan? Jika hal itu terjadi, ini akan sangat berbahaya bagi kerajaan vampire. Ini adalah masalah yang sangat serius," ucap Albert. "Kau benar, aku tidak menyangkah jika masalah ini akan menjadi masalah sebesar ini. Tapi, kakak yang saat ini tidak akan bisa menangani masalah ini untuk sementara," jelas Alfred.
"Hah? Apa maksudmu?" tanya Albert. "Maaf, untuk itu aku tidak bisa memberitahukannya," jawab Alfred sambil melirik Elin sebentar. Membuat Aslyen yang menyadarinya langsung paham dengan maksud Alfred. "Baiklah jika memang begitu. Kami akan melaksanakan tugas kami sesuai yang di minta Ralf," ucap Alsyen.
"Terima kasih, Aslyen," ucap Alfred. Tidak berapa lama, George, Robert dan Jordan masuk. Membuat semua pandangan tertuju kepada mereka. "Kami sudah membereskan semuanya, tuan muda," lapor George. Alfred hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban. "Pangeran, Anda perlu ke penjara bersama Yang Mulia Ralf, kami berhasil menangkap pemimpin penghianat," lapor Jordan.
"Baiklah, aku akan ke sana," ucap Ralf yang tiba-tiba sudah bangun. "Sialan, kapan kau bangunnya? mengejutkanku saja," tanya Albert. Tapi, Ralf tidak mempedulikan pertanyaan Albert. Membat pangeran serigala itu kesal. "Aslyen, tolong kalian jaga Elin di sini. Aku harus ke penjara bawah tanah sekarang," pinta Ralf. "Baiklah, serahkan saja kepada kami," jawab Aslyen.
"Elin, tunggulah di sini," ucap Ralf lembut sambil mengelus kepala Elin. Elin hanya menganggukkan kepala dengan khawatir. Jordan berjalan meninggalkan ruang tamu dengan diikuti Alfred, Ralf dan George. "Mansion ini mempunyai penjara bawah tanah?" tanya Albert. "Tentu saja. Penjara yang sudah di rancang oleh tuan George sendiri dengan bantuan kekuatan Raven dan pasukan Shadow yang ada di bawah kendali pangeran Ralf," jelas Robert.
"Aku sunggu tidak percaya jika mansion ini sudah seperti istana kedua kerajaan vampire saja," ucap Albert. "Mau bagaimana lagi, ini sudah pasti demi keamanan putra mahkota kan," jelas Aslyen sambil menghembuskan napas pasrah. "Kak Elin, ada apa? Sepertinya kakak dari tadi diam saja?" tanya Iel khawatir. "Aku baik-baik saja," jawab Elin sambil tersenyum ceria dan mengusap kepala Iel lembut.
***
Tempat yang gelap, tidak adanya cahaya yang masuk. Hanya di terangi cahaya lampu yang tidak begitu terang. Tempat yang tidak terawat dengan pintu yang terbuat dari aliminium yang sangat kuat dan tidak mudah di rusak. Dinding yang lembab karena kurangnya udara. Menjadikan tempat itu sebagai tempat yang sangat sulit untuk keluar kecuali melalui pintu utama. Ralf berjalan mengikuti Jordan bersama Alfred dan George melewati setiap pintu dengan tenang.
Mereka berjalan menuju bagian ujung ruangan yang terdapat sebuah pintu besar dengan ukiran ketujuh leluhur vampire. Jordan membuka pintu itu dan terlihat sebuah ruangan besar dengan di dalam terdapat para Vampire Knight dan dua orang yang tidak di kenali oleh Ralf. Siapa kedua pria itu? Ralf hanya menatap mereka dengan datar. Saat melihat keadaan mereka yang sudah penuh luka dan terikat dengan rantai sihir.
"Apa mereka pemimpin pasukan musuh?" tanya Ralf. "Benar, Pangeran. Mereka adalah bangsawan di tingkat Viscount dan Baron," jelas Nicole. "Apa kalian sudah menyelidiki tujuan mereka?" tanya Ralf. "Kami sudah mencobanya, tapi mereka sangat keras kepala. Kami sudah melakukan segala cara, tapi mereka tetap tidak mengatakan apapun," jelas Alex. "Itu karena mereka masih dalam kendali Brainwashing," jelas Ralf.
Membuat semua orang di sana terkejut, kecuali Federick. "Sudah aku duga," ucap Federick. "Jadi, Tuan Federick sudah tahu? Bagaimana?" tanya Daniel. "Bukankah aneh jika mereka tidak menjawab apapun setelah di siksa seperti itu? Bahkan mereka tidak berteriak sama sekali," jelas Federick. "Benar juga," ucap Daniel yang baru saja tersadar. "Mereka yang terkena Brainwashing dapat merasakan sakit. Tapi, jika sampai kedua orang ini tidak merasakan sakit. Itu menandakan jika orang yang mengendalikan mereka mempunyai keuatan yang sangat besar," jelas Ralf.
Membuat semua orang di sana terkejut. "Pengguna brainwashing kali ini bisa mengendalikan kekuatannya seperti in, itu menandakan jika dia bukanlah vampire biasa," lanjutnya. "Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Federick. "Aku tidak bisa melakukan undo kepada mereka. Jika aku melakukan itu, ingatan mereka akan terhapus. Dengan kata lain, mereka tidak akan tahu apa yang telah mereka lakukan selama ini," jelas Ralf.
"Apa kita harus membunuhnya, Pangeran?" tanya Jordan. "Sementara kurung mereka. George, lakukan penelitian untuk mengurus masalah ini," perintah Ralf. "Yes, My Lord."
"Sekarang mereka akan baik-baik saja. Para vampire knight akan bergantian mengawasi mereka, apa kalian paham?" tanya Ralf. "Baik!"
Alfred yang sedari tadi terdiam menatap kedua pemimpin musuh mereka dengan tidak senang. Ia tidak mengerti jalan pikiran kakaknya. Kenapa mereka tidak membunuh kedua orang itu saja? Dengan begitu, para penghianat akan semakin berkurang. Bukankah sebaiknya penghianat kerajaan pantas mati? Mereka telah berkhianat dengan kerajaan. Terutama dengan kakaknya. Meskipun mereka bangsawan, tapi bukankah ada hukum bagi bangsawan yang berkhianat?
Bersambung...
Haihai
Maaf membuat kalian menunggu lama
Semoga kalian tidak lupa jalan ceritanya hehe
Via sebenarnya agak lupa dan perlu cari konflik baru
Mangkanya lama heheh
Kalau begitu, sampai jumpa di bab selanjutnya
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] The Vampire Crown
WampiryMy Stupid Fiance Season 2 Setelah perang itu. Elin dan Ralf akhirnya bisa bersama dengan bahagia. Namun, kebahagiaan mereka tidak bisa bertahan lama. Ralf, seorang putra mahkota vampire yang akan menjadi seorang Raja Vampire baru. Harus segera menca...