"Aslyen, Iel, Albert. Aku baru saja membeli camilan, kalian bisa ikut," ucap Ralf yang tiba-tiba muncul di ruang tamu. Dimana ketiga bangsa serigala itu sedang asik melakukan aktivitas mereka masing-masing. "Apa itu kue buatan manusia?" tanya Aslyen yang terlihat semangat. "Apakah seenak itu, kak?" tanya Iel. "Tentu saja. Buatan manusia selalu saja lebih enak di bandingkan buatan bangsa kita sendiri," jawab Aslyen. "Kau terlihat seperti monyet yang kelaparan sa--"
Belum sempat Albert menyelesaikan kalimatnya, sebuah sepatu boots berwarna cokelat menghantam wajahnya dengan sangat keras sehingga membuatnya terjatuh kebelakang bersama kursinya. "Apa kau mengatakan sesuatu, Albert?" tanya Aslyen sambil tersenyum ceria dan mengeluarkan aura membunuh yang kuat. "Ma,maaf," jawab Albert yang masih belum berdiri. "Apa dia baik-baik saja?" tanya Ralf sambil menatap sahabatnya itu dengan datar tanpa melakukan apapun.
"Dia baik-baik saja. Kalau begitu, ayo Iel, kita menemui Elin," jawab Aslyen lalu menarik Iel. "Tapi, kak Albert?" Iel yang khawatir dengan kondisi kakak laki-lakinya itu tidak bisa melakukan apapun saat Aslyen sudah menariknya pergi. "Apa kau yakin baik-baik saja? Apa dia mematahkan hidungmu?" tanya Ralf. "Sialan, hidungku patah karena lemparan wanita gila itu. Beruntung kekuatan regenerasi bangsa kami sangat cepat," ucap Albert sambil mulai berdiri dan duduk di sofa yang tadi di duduki Aslyen dan Iel.
"Itu kan kesalahanmu sendiri, karena menghina kakakmu," ucap Ralf. "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya," jawab Albert santai. "Aku masih bingung bagaimana kakakmu bisa tahan mempunyai adik sepertimu," ucap Ralf lalu melesat meninggalkan Albert. "Hah ... darahnya masih belum bisa berhenti!" teriak Albert kesal setelah menghembusnkan napas dengan kasar.
***
Malam telah tiba. Ralf tengah terdiam di ruangannya dengan membaca sebuah buku. Hanya di terangi oleh cahaya lampu dan secangkir teh yang sudah mulai kosong. Tiba-tiba ia menutup bukunya begitu terdengar suara ketukan pintu yang memecahkan keheningan di ruangannya. "Tuan, sudah waktunya," ucap George yang muncul dari balik pintu. Ralf hanya menganggukkan kepala lalu berjalan bersama George meninggalkan ruangannya.
Mereka berjalan menuju penjara bawah tanah. Begitu di depan pintu besar yang menjadi ruangan utama penjara bawah tanah. Terlihat Jaden yang tengah berjaga. "Yang Mulia," ucap Jaden sambil membungkukkan badan sebentar. "Aku akan menginterogasi mereka. Kalian tunggu saja di sini," perintah Ralf. "Baik."
Setelah itu, pintu besar terbuka dan Ralf masuk dengan tenang. Meninggalkan Jaden dan George di luar ruangan. Ralf berjalan dengan perlahan menatap kedua pria di hadapannya yang terduduk tidak berdaya dengan kedua tangan yang di rantai keatas. "Katakan apa yang dia inginkan kali ini?" tanya Ralf dengan mata merah terlihat kesal.
Tidak ada jawaban apapun dari kedua pria itu. Membuat Ralf menjadi sangat kesal. Ia menggunakan kekuatannya dengan menyalurkan aura gelap melalui kedua jari tangan kanannya dan mengarahkannya kepada salah satu pria itu. "Katakan!" ucapnya dengan mata yang merah menyala.
"Aaarrgghh!!"
Teriakan kesakitan terdengar dari pria itu. "Katakan!" bentak Ralf kesal. "Mem ... bunuh ... Hamasaki ... Elin ... demi ... calon ratu ... Kerajaan Vacampnia." Ralf yang mendengar ucap itu menjadi sangat kesal. Hanya karena 'dia' ingin menjadi ratu kerajaan, dia berani membunuh Elin? Ternyata dia memang tidak tahu diri batin Ralf.
Ralf yang sudah mendapatkan jawaban akan pertanyaannya langsung keluar dengan perasaan kesal. George dan Jaden yang melihat Ralf hanya bisa terdiam dengan bingung saat merasakan aura membunuh dari Ralf. Membuat mereka tidak berani bertanya kepada Ralf. "Saya pergi dulu, tuan Jaden," ucap George. Jaden hanya menganggukkan kepala lalu membiarkan George berjalan menyusul Ralf. "Apa yang terjadi di dalam?" tanya Jaden bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] The Vampire Crown
VampireMy Stupid Fiance Season 2 Setelah perang itu. Elin dan Ralf akhirnya bisa bersama dengan bahagia. Namun, kebahagiaan mereka tidak bisa bertahan lama. Ralf, seorang putra mahkota vampire yang akan menjadi seorang Raja Vampire baru. Harus segera menca...