Bab 12

42 5 2
                                    

Ralf, George dan Raymond baru saja keluar dari portal. Mereka berdiri di sebuah gang yang terlihat di ujungnya terdapat banyak orang berlalu lalang. "Sebelum kembali ke Mansion, aku ingin membeli sesuatu, apa kau tidak masalah?" tanya Ralf. "Saya tidak masalah, Yang Mulia," jawab Raymond. "Sebelumnya, lakukan sesuatu dengan pakaianmu," ucap Ralf. Raymond yang mendengar itu menjadi bingung. Ia menatap seragam kerajaan berwarna biru tua dengan jubah panjang berwarna putih, mendali yang ada di dada kirinya, dan sepatu boots hitam di bawah lutut. "Apa ada yang salah dengan pakaian saya?" tanya Raymond.

"Sepertinya kau tidak pernah menginjakkan kaki ke dunia manusia ya?" tanya Ralf malas. "Tuan Raymond, jika Anda mengenakan pakaian itu di dunia manusia. Anda akan terlihat mencolok dan menjadi pusat perhatian. Jadi, sebaiknya Anda mengganti pakaian Anda yang lebih simple," jelas George. "Oh, baiklah," jawab Raymond. Raymond menggunakan sihirinya untuk mengubah pakaiannya. Tiba-tiba sergama Raymond mulai berubah menjadi butiran berwarna hitam dan di gantikan pakaian lain.

Kini ia mengenakan kemeja putih yang lengannya di tekuk, celana hitam panjang, sepatu hitam, dasi merah yang terlihat tidak begitu rapi. Itu adalah penampilannya saat ia sedang di rumah. Sebenarnya ia tidak biasa menggunakan pakaian seperti itu di luar rumah. Karena, ia sudah terbiasa mengenakan seragam yang rapi jika keluar dari kediamannya. "Ayo," ajak Ralf setelah Raymond selesai.

Tempat yang akan mereka tujuh pertama adalah toko kue. "Apa yang akan kita lakukan di sini?" tanya Raymond bingung karena mereka masuk ke toko kue. "Aku ingin membeli kue kesukaan Elin," jawab Ralf. "Sebenarnya, akhir-akhir ini tuan suka dengan kue di tempat ini. Jadi, beliau sering mampir kesini," bisik George. "George kemarilah," panggil Ralf. "Baik, tuan," jawab George dan langsung berjalan menghampiri Ralf.

Raymond yang baru tahu akan hal itu. Menjadi sangat terkejut, tidak ia sangkah akan menemukan vampire pertama yang menyukai makanan manis. Ia menjadi khawatir dengan keadaan Pangerannya.

***

Alluca yang mendengar penjelasan permaisurinya itu menjadi sangat terkejut. Ia tahu jika ralf menyimpan kekuatan dari ketujuh leluhur raja Vampire. Ia hanya tidak menyangkah jika kekuatan itu akan bangkit secepat ini. "Ternyata apa yang kita takutkan akan datang juga," ucap Alluca. "Benar. Jadi, apa yang harus kita lakukan?" tanya Veronica khawatir. "Minta George untuk mengawasi Ralf. Saat ini kita hanya bisa mengawasinya saja. Jika sampai dia hilang kendali, aku yang akan mengurusnya," jawab Alluca.

"Baik, Yang mulia," ucap Veronica sambil menganggukkan kepala. "Kalau begitu saya akan kembali ke perpustakaan," ucap Veronica. "Apa kau tidak ingin menemaniku di sini?" tanya Alluca dengan nada memohon. "Fufufu ... Anda sebaiknya menyelesaikan pekerja itu lalu istirahat. Saya tidak akan mengganggu," ucap Veronica lalu berjalan meninggalkan Alluca yang menghembuskan napas berat. "Padahal, dia sendiri yang mulai mengganggu."

***

"Selamat datang tuan," sambut Robert. "Bagaimana keadaan sekitar?" tanya Ralf. "Penghalang sudah kembali di pasang dan keadaan sudah aman," jawab Robert. "Baiklah, ayo masuk. Aku membawakan kue," ucap Ralf. "Terima kasih, tuan. Tapi, saya akan menyelesaikan tugas saya dulu untuk mengawasi sekitar," ucap Robert. "Baiklah," jawab Ralf lalu berjalan meninggalkan Robert. "Robert? Apa mungkin kau putra Delmor?" tanya Raymond. Mendengar hal itu, membuat Ralf dan George berhenti lalu menatap Raymond bingung.

"Benar, Anda siapa? Bagaimana Anda bisa tahu soal saya?" tanya Robert. "Aku Raymond Estern, dulu aku wakil dan sahabat Delmor sebelum dia berkhianat. Aku sering mengunjungi rumahnya dan saat itu kau sudah lahir," jelas Raymond. "Ternyata kau tahu jika Delmor mempunyai anak?" tanya Ralf. "Benar, yang mulia. Saya tidak menyangkah jika Delmor akan berkhianat dan saya sangat menyesal karena tidak ada di kerajaan saat penyerangan terjadi," jelas Raymond.

[HIATUS] The Vampire CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang