AUTHOR POV
L.A, 07.00 am.
Sepasang suami istri paruh baya tengah berjalan memasuki bandara, dengan satu asisten pribadi di perusahaan Park Crop milik Tuan Park, dan 5 bodyguardnya yang mengikutinya dari belakang.
Banhwan
Park Yeong Joo dan Park Ae Ra, nama sepasang suami istri paruh baya itu.
Kali ini tidak ada wartawan atau kamera yang menyorotnya, karena penjagaan bandara di sana cukup ketat. Hingga akhirnya langkah kaki mereka semua terhenti ketika Tuan Park menghentikan langkahnya. Sekretaris pun mengucapkan salam selamat jalan pada atasannya.
"Sajangnim, maaf tidak bisa mengawal anda sampai tujuan. Dan selamat atas semua saham yang kau dapatkan." Sekretaris Lee membungkuk dalam pada Tuan Park ketika mereka telah berada di dalam bandara.
"Tak apa, dan lain kali, kita akan merayakan kemenangan ini, arraseo?" Tuan Park menepuk kedua bahu asisten pribadinya itu.
"Ah ne, Sajangnim. Semoga perjalanan anda menyenangkan, Tuan, Nyonya."
"Aku menyerahkan penuh kepercayaanku kepadamu atas perusahaan raksasa Park Corp disini. Dan kuharap, kau dapat menjaga baik-baik semua saham-saham yang susah payah kudapatkan."
"Kau bisa menyerahkan semua itu padaku."
"Arraseo. Jaga dirimu baik-baik."
"Ye, sajangnim. Anda juga." Tuan Park hanya bergumam sebagai jawaban yang ia lontarkan.
Setelah itu, dapat dilihat jika pesawat yang Tuan Park dan Nyonya Park tumpangi telah lepas landas, bertujuan kearah kota Seoul.
⭐⭐⭐
Tepat hari ini, orang tua Chanyeol kembali dari luar negri ke kampung halaman mereka.
Jika Yoora merasa senang karna orang tuanya akan datang, lain pula dengan Chanyeol. Bahkan Chanyeol terlihat lebih acuh pada Yoora akhir-akhir ini, karna Yoora selalu antusias dalam membahas masalah orang tuanya yang akan datang nanti. Chanyeol selalu membenci apapun yang mengenai tentang orang tuanya.
Gyeoljeom
Suara langkah kaki seorang gadis di sebuah lorong mewah nan elegan menuju kamar pribadi seorang Park Chanyeol, Yoora melangkahkan kakinya sedikit cepat. Sesekali melirik jam tangan cantik yang melingkar indah di pergelangan tangannya untuk mengecek waktu.
Sesampainya ia tepat di depan kamar Chanyeol, ia sedikit menghela nafas dan meyakinkan dirinya untuk mengetuk pintu kamar adiknya itu.
Tok-tok-tok
"Chanyeol-ah." Ucap Yoora dengan mengetuk pintu kamar milik Chanyeol.
"Waeyo, noona?" Ucap Chanyeol dari dalam kamar dengan malas.
Bugh
"Yak! Bukalah pintunya, Dobi!" pekik Yoora kesal dengan sedikit memukul pintu kamar Chanyeol. Ia sedikit terburu-buru karena harus menjemput orang tuanya di bandara sekarang juga. Tetapi ia tidak ingin pergi sendiri mengingat jika Chanyeol harus ikut serta untuk menjemput orang tuanya. Dan mungkin ia juga akan sedikit menghasut Chanyeol untuk bersikap sedikit lebih baik pada orang tuanya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
1; THE MEETING
Teen FictionApa semua orang kaya di dunia ini sama saja? Berperan antagonis di setiap cerita, bertindak semena-mena misalnya. Semuanya bisa didapatkan dengan uang. Hanya karena takut kehilangan image yang baik sebagai orang terpandang, seseorang bisa menjadi eg...