TM 09

22 4 0
                                    

AUTHOR POV

Akhir pekan, yang lebih tepatnya hari ini adalah hari minggu. Dan tentu saja sekolah asrama juga libur. Dan yang Chanyeol lakukan dihari libur ini hanyalah berdiam diri di dalam kamar asramanya. Chanyeol sangat merasa bosan jika harus tetap berdiam diri seperti ini.

Ilyoil

Bahkan Kim Joon Myeon atau Suho, yang notabenenya adalah sunbae Chanyeol dan kebetulan juga room mate Chanyeol, sangat heran pada sikap Chanyeol yang sangat labil. Pasalnya Chanyeol adalah orang yang sangat dingin kepada Suho sebelumnya. Namun belakangan ini Suho sering melihat Chanyeol termenung dan tersenyum sendiri. Tentu saja itu membuat Suho khawatir pada Chanyeol.

"Chanyeol, kau ingin ikut pergi bersamaku?" Tanya Suho sembari menyisir rambutnya, ia sedang bersiap-siap untuk pergi.

"Ani." Jawab Chanyeol singkat tanpa menoleh kepada Suho sediktpun.

"Aku akan pergi membeli makanan, kau tidak ingin makan?" Tawar Suho sekali lagi, dan sekali lagi Chanyeol juga menolaknya.

"Ani." Jawab Chanyeol lagi.

"Arraseo, aku akan pergi sebentar. Kau jaga dirimu baik-baik." Ucap Suho sembari melenggang keluar dari kamar mereka berdua, dan meninggalkan Chanyeol yang masih berdiam diri.

Sebenarnya Chanyeol sedang memikirkan sesuatu yang sangat ia tunggu-tunggu. Chanyeol telah membalas surat Nara, tetapi sampai saat ini tidak ada tanda-tanda balasan surat dari Nara. Mungkin Nara belum sempat, pikir Chanyeol.

CHANYEOL POV

Musim dingin akan segera tiba. Bulan november akan segera berganti desember. Natal akan segera tiba tak lama lagi. Dan aku ingin sekali segera merayakannya bersama Nara, seperti janjiku waktu itu.

Apa yang harus kulakukan? Berdiam diri saja tidak akan membuatku tenang. Apakah aku harus keluar dari asrama ini sementara? Maksudku, apakah aku harus kabur dari asrama ini?

Ya, mungkin aku harus melakukannya kali ini. Aku akan pergi hari ini, dari asrama sialan ini.

Aku segera bangkit dan mengenakan jaket tebalku, masker, dan topi. Aku menatap diriku dicermin. Penyamaran yang hampir sempurna. Tidak akan ada yang mengenalku selama aku mengenakan pakaian yang tertutup seperti ini.

Setelah selesai melakukan persiapan penyamaran, aku segera keluar dari kamarku dan pergi menuju gerbang asrama. Semoga saja paman Choi akan berbaik hati kali ini.

Sampai gerbang asrama, aku menemui paman Choi. Aku akan sedikit membujuknya kali ini. Hanya paman Choi yang bisa membantuku saat ini.

"Paman." Panggilku kepada paman Choi yang sedang menyesap kopinya.

"Ne, waeyo?" Jawabnya. Mungkin paman Choi masih belum mengenalku karena pakainku yang tertutup.

"Aku Chanyeol, paman. Aku butuh bantuanmu kali ini. Semua bergantung padamu, paman." Ucapku.

"Katakanlah." Ucap paman Choi.

Aku menarik nafasku sebelum mengatakannya. "B-bolehkah aku keluar dari asrama ini? Jebal.. Untuk hari ini saja. Aku janji tak akan lama. Kumohon." Kuharap paman Choi bisa bekerja sama denganku kali ini.

"Yak! Bagaimana bisa? Neo micheoseo?" Aku melihat raut wajahnya yang terkejut karena permintaanku.

"Tentu bisa, jika kau merahasiakan hal ini. Ayolah, paman." Ucapku.

"Shireo." Aish. Paman Choi sangat sulit untuk dibujuk.

"Ayolah, kali ini saja." Bahkan aku lebih terlihat menjijikkan saat ini karena ekspresi bodohku saat memohon.

1; THE MEETINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang