PART DUA PULUH TUJUH (27)

190 14 0
                                    

Happy Reading💎

Laki-laki sejati itu lebih mengutamakan janji daripada masalah perasaan !!!

-Author-


*****

💠💠💠

Setelah itu Reyhan keluar dari ruang rawat Jonathan, untuk menelpon Bryan. Reyhan menelpon Bryan beberapa kali tetapi tidak diangkat-angkat membuat Reyhan mengumpat, "Sialan! Nih anak monyet handponenya mode senyap atau gimana sih?"

"Gue coba sekali telpon nggak diangkat gue kerjain lo!!!!" gumam Reyhan dengan kesal.

Saat Reyhan kembali menelpon, dan akhirnya diangkat juga dengan Bryan si anak marmut yang ngaku-ngaku kembarannya Lee Minho.

+6289xxxxxxxxx

[ "Halo! Mohon maaf ini siapa? Saya tidak punya waktu mengurusi hal yang tidak penting!!!" ]

"Jika mengganggu waktu bapak Bryan yang terhormat saya minta maaf!."

[ "Reyhan?!" ]

"Iya ini gue, syukurlah lo masih ngenalin sahabat lo sendiri!!!"

[ "Ini nomor handphone lo ganti?" ]

"Enggak ini gue pakek Handphonenya Jonathan."

[ "Lha handpone lo kenapa?" ]

"Batu handpone gue bocor,  jadinya ini pinjam handpone Jonathan untuk kasih kabar kalau Jonathan masuk rumah sakit, sama kayak Sheila lo kesini nggak usah kasih tau Reyna itu pesannya Jonathan!!!" jelas Reyhan panjang lebar.

[ "Oke, gue kesana tapi di ruang rawat nomor berapa mana?" ]

"Di ruang bugenvil nomer 101"

[ "Ok gue on the way ke sana!" ]

Setelah itu Reyhan mematikan telepon sepihak dengan Bryan, dan langsung menelpon orang tua Jonathan

Mama❤️

"Halo, Assalamualaikum!"

[ "Iya, halo Waalaikumsalam, maaf ini bukannya handphone Jonathan ini siapa ya?" ]

"Iya tante ini handpone Jonathan, saya mau menyampaikan kalau Jonathan ada di Rumah Sakit Harapan, ini saya temannya Jonathan, Reyhan tante!"

[ "APA?! Jonathan di Rumah Sakit!" ]

"Iya tante"

[ "Yaudah makasih informasinya saya akan kesana secepatnya!" ]

"Ok tante, Assalamualaikum"

[  "Waalaikumsalam" ]

Reyhan langsung mematikan teleponnya dan saat dia berbalik badan.

"ASTAGFIRULLAHALADZIM EH KODOK, MARMUT, MONYET KEMBARANNYA BRYAN!"

Bryan langsung menjitak kepala Reyhan agak keras.

"Gila lo temen sendiri lo samain sama munyuk."

"Lebih parahan lo! Ngagetin temen sendiri kalau gue kena serangan jantung tiba-tiba gimana? Gue ngatain lo kayak munyuk aja itu refleks karena kaget."

"Alah bacot, yaudah kita masuk ke ruangannya Jonathan."

"Yaudah, ayok kita masuk."

Saat masuk ke ruangan Jonathan, Bryan langsung bertanya, "Lo, kenapa bisa kayak gini."

Hati Yang Bersuara [ COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang