PART DUA PULUH DELAPAN (28)

204 13 0
                                    

Happy Reading🖤

Hidup, mati, dan jodoh seseorang itu ada ditangan Tuhan!
Kita manusia hanya berusaha dan berserah diri kepadanya!

-Author-








*****

📌📌📌

Disisi lain Bryan bukan menuju ke ruangan ujiannya melainkan ruang kepala sekolahnya, "tok...tok...tok!!!" sura ketukan pintu.

"Iya, masuk!!!" teriak kepala sekolah masih tegas dan berwibawa.

"Ada apa kamu ke ruangan bapak nak Bryan?" tanya Pak Aryan.

"Saya mau ngasih surat izin Jonathan pak, dia nggak bisa masuk karena ada di rumah sakit jadi boleh nggak pak dia ikut ujiannya di rumah sakit?" tanya Bryan sopan.

"Tapi, saya tidak menoleransi siswa yang sakit untuk melakukan ujian malah berdampak buruk bagaimana?"

"Saya yang menjaminnya pak"

"Jika kamu yang menjamin saya mengizinkan dan mengirim pengawas ke Rumah Sakit dimana dia di rawat"

"Dia di rawat di Rumah Sakit Harapan, ruangan bugenvil nomer 101, kalau begitu saya permisi pak"

"Iya silahkan dan saya akan mengirim pengawas ke Rumah Sakit dimana Jonathan di rawat"

Bryan menuju kelas atau ruang ujiannya, dan di ruangan tersebut sudah mulai ujian.

Pengawas yang terkenal super duper galak sudah menatap tajam Bryan dan berujar, "Sudah tau ujian malah kelayapan kamu mau lulus tidak?"

Tiba-tiba Handphone pengawas tersebut berdering.

"Drrrtttt....!!!"

"Hallo, Assalamualaikum"

[ "..." ]

"Oh jadi begitu pak, ok baiklah terimakasih"

[ "..." ]

"Waalaikumsalam, pak"

"Yasudah sana kamu boleh duduk, dan mengerjakan soal ujiannya!!!" suruh pengawas tersebut kepada Bryan yang tadinya masih berdiri di ambang pintu kelas.

Reyhan yang melihat tingkah pengawas yang biasanya super duper galak tidak menoleransi siswa yang terlambat, dan sekarang mengizinkannya masuk membuat Reyhan sangat cengo dan langsung bertanya, "Bu, kenapa Bryan diikutin ujian?"

"SUDAH DIAM!APA KAMU MAU IBU KELUARIN DAN NGGAK IKUT UJIAN!"

Reyhan semula yang mau bertanya lebih akhirnya memilih diam, daripada dia masuk kandang singa.

#Reyna Pov

Di ruangan Reyna berbeda suasananya tenang seperti air yang mengalir. Reyna mengerjakan soal ujian dengan khidmat, sampai tidak terasa soal ujian yang dikerjakannya sudah selesai. Reyna yang sudah selesai mengerjakan soal Ujian Nasional hanya bisa melamun dan menoleh ke belakang  yang seharusnya diisi dengan Jonathan.

"Jonathan,  kamu itu dimana? Kamu seperti ditelan bumi hilang tanpa kabar!!!" ucap Reyna dalam hati.

"Enggak tahu kenapa? Perasaanku selalu mengatakan bahwa kamu akan pergi jauh dariku? Apa itu benar? Tapi jika kamu memang pergi seharusnya kamu pamit, tapi nyatanya kamu pergi tanpa pamit padahal aku rindu dengan kebersamaan kita berdua,"  ucap Reyna berteriak dalam hati.

"Apa aku pernah ngelakuin salah kepadamu Jonathan? Aku sadar selama ini aku banyak menyembunyikan tentang kehidupanku, tapi apa aku salah? Tidak ingin melibatkanmu dalam hal pribadiku? Apa sekarang sekarang kamu muak dan pergi dari hidupku?" batin Reyna menjerit terluka.

Hati Yang Bersuara [ COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang