PART DUA (2)

631 82 20
                                    

Happy Reading💋

Terkadang banyak manusia bersikap acuh tak acuh kepada lingkungan sekitar dan bersikap egois, tapi kita perlu sesekali peduli karena kita hidup saling membutuhkan satu sama lain bukan hidup sendirian.

-Author-
*

****

                    🍭🍭🍭
                   

"Nggak apa-apa kok bu, saya permisi mau melaksanakan hukuman yang di berikan ibu," ucapku langsung pergi ke lapangan untuk melaksanakan hukuman.

Bryan pergi ke lapangan sekolah disana melihat dua siswa siswi sedang menjalankan hukuman, Bryan mencoba tidak peduli tapi saat sedang menjalankan hukuman dia melihat laki-laki tersebut pingsan, dia langsung menghampiri siswi tersebut dan membantu memapah temannya yang pingsan itu.

Akupun memapah tubuh Jonathan dengan laki-laki yang tidak aku kenali tapi ya baguslah jadi ada yang membantuku untuk menuju ke ruang UKS. Sesampai di UKS disana Jonathan diletakkan Reyna dan Bryan dengan pelan.

"Kenapa dia?" tanya Bryan.

"Pingsan," jawab Reyna singkat.

"Sebentar gue beliin teh anget di kantin sama minyak kayu putih," ucap Bryan langsung berlalu.

"Iya," jawab Reyna singkat.

Setelah Reyna mengatakan itu Bryan langsung berlalu tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

#Kantin Sekolah 🏬

"Mbok Darmi saya pesen satu teh anget sama bubur ayamnya yah mbok!!" ucapku.

"Siap nak Bryan mbok Darmi bikinin," jawab mbok Darmi.

Sambil menunggu pesanan datang Bryan berselancar di media sosial sampai bosan, "Mbok pesanannya udah jadi atau belum?" tanya Bryan.

"Ini untuk nak Bryan yang ganteng pisan," ucap mbok Darmi sambil memberikan pesanannya.

"Oke makasih mbok, eh iya mbok!!! mbok bawa minyak bawa kayu putih?" tanya Bryan.

"Bawa kenapa nak?" jawab dan tanya mbok Darmi.

"Saya mau pinjam minyak kayu putih teman saya pingsan, boleh nggak mbok?"

"Boleh sekali, sebentar mbok ambilkan dulu minyaknya."

Setelah selesai semua Bryan kembali ke UKS dan disana gadis itu terlihat cemas terlihat jelas di raut wajahnya.

"Tenang aja gue yakin temanmu pasti baik-baik saja," ucap Bryan mencoba menenangkan Reyna.

Reyna hanya diam, namun hatinya sedikit lega.

Bryan menaruh bubur ayam dan teh hangat yang dibelinya diatas nakas. Setelah itu Bryan mengendurkan dasi, dan sabuk yang dipakai Jonathan, lalu mengecek denyut nadi yang ada di pergelangan tangan, dan jantung.

"Masih hidup, denyutnya bekerja tapi kayak ada yang aneh," batin Bryan.

Selesai mengecek semuanya, kali ini Bryan mulai memberikan minyak kayu putih di lubang hidungnya, "Kok nggak sadar-sadar ada apa ini?" batin Genta.

Tiba-tiba Reyna bersuara, "Kenapa? Dia nggak sadarkan diri?"

"Gue juga enggak tahu, sebentar lo  tunggu disini," ucap Bryan.

Sedangkan Reyna tidak menjawab mulutnya hanya bungkam dan diam seribu bahasa. Bryan mencari petugas PMR disekolahanya ternyata ada di bar samping UKS sedang mengobrol apa ya entahlah, "Kalian bukannya ada di UKS malah  ngerumpi disini, nggak usah tugas ngerumpi aja disini !!!" ucap Bryan sinis.

Hati Yang Bersuara [ COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang