PART SEBELAS (11)

308 48 6
                                    

Happy Reading 💦

Hidup akan indah, jika kita bisa mengerti keadaan dan situasi yang sedang dialami

-Author-



*****

🌺🌺🌺

Setelah mengatakan itu Reyna dan Jonathan berlalu dari hadapanku sedangkan di depan ruang musik tinggal aku dan Reyhan.

"Heh! Bryan lo nanti ikut pelajaran sejarah?" tanya Reyhan.

"Enggak tahu! pikir sendiri" balas Bryan tak peduli.

"Halah ngambek aja lo kerjaan Reyhan!!! kalo gue nggak ikut pelajaran sejarah males plus bikin ngantuk!!! ngebosenin pula"

"Terserah lo! emang kalo nggak ikut pelajaran sejarah lo mau kemana?" tanya Reyhan penasaran.

"Ke rooftop sambil menikmati pemandangan sekolah," jawab Bryan acuh tak acuh.

"Ashiaaap! dedek Reyhan ikut udah nggak ngambek lagi!"

"Najis banget sih pakek segala di kasih dedek loh itu udah bangkotan, mirror lah sekali-kali"

"Bangkotan!!! pala lu peang gue masih remaja masih dedek imut sama gemesin lo itu yang bangkotan oh ya gue tiap hari mirror ya mas Bryan!!!"

"Oh gue bangkotan yah! tapi kok gue sama lo masih ganteng gue ya Reyhan," ucap Bryan dengan percaya diri.

"Iya iya lo ganteng gue jelek puas!" kesal Reyhan.

"Cie.. cie...cie!!! ada yang marah nih!!!" ledek Bryan.

"Bacot!" ucap Reyhan sarkastik.

"Hei Reyhan lo mau disini atau ikut gue gak usah kebanyakan drama!"

Setelah mengatakan itu aku berjalan meninggalkan Reyhan.

"Tungguin Bryan!" teriak Reyhan sambil mengejar Bryan.

Sampai langkah kaki Bryan dan Reyhan sejajar. Reyhan langsung mengatakan, "Kenapa lo ninggalin gue Bryan? Bukannya dirayu atau dibujuk biar nggak marah! Malah ditinggal!"

"Karena lo lambat salah sendiri kebanyakan drama! Dan masak iya laki-laki kayak cewek!"

"Jleb!"

Setelah mengatakan itu Bryan melanjutkan perjalananya menaiki tangga rooftop. Sesampai di rooftop Bryan memakai earphone dan mendengarkan lagu sedangkan Reyhan sedang merokok, dan Bryan paling benci dengan orang merokok langsung berkata, "Jangan ngerokok disini!"

"Lah! Tapi kenapa?" tanya Reyhan.

"Gue nggak suka sama perokok dan asap rokok!"

"Ya terus?" tanya Reyhan lagi.

"Pikir sendiri lah"

"Yaudah"

"Reyhan! gue mau ngasih nasehat geratis! Lo berhenti ngerokok!  Karena lo itu anak IPA-kan? dan kata lo cita-cita lo ingin jadi dokter? rokok itu gak bagus buat kesehatan lo dan cita-cita lo terwujud apa lo akan memberi contoh pasien lo buat ngerokok dan sekarang gue tanya apa manfaat rokok buat lo?" ucapku sambil mendengar lagu dan memejamkan mata sambil rebahan di sofa.

"Makasih nasehat geratisannya!" ucap Reyhan datar.

"Sama-sama! Gue sebagai sahabat mau yang terbaik untuk lo."

Bryan yang memejamkan mata dan berbaring di sofa lalu bangun dan melepaskan earphone dan langsung memeluk Reyhan.

Bryan yang sedang memeluk Reyhan dan membisikkan sesuatu kepada Reyhan, "Gue tahu itu Reyhan, gue mau lo jadi manusia yang lebih baik, lo bisa habisin masa mudah lo ke hal yang positif bukan ngerokok! Karena gue benci perokok!"

Hati Yang Bersuara [ COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang