PART DUA PULUH DUA (22)

176 14 6
                                    

Happy Reading🎍

Tidak usah mengumbar rasa jika kalian sendiri menghianatinya,
Karena rasa bukanlah permainan
Tapi tentang membagi cinta antara diri kita sendiri dengan seseorang!
Dan berjanji untuk setia!
Bukan mainan sesudah bosan lalu kalian buang, campakan, dan mencari yang baru!

-Author-

*****

🌼🌼🌼

Setelah itu Jonathan, pergi dari rooftop untuk pulang ke rumah, sedangkan Bryan masih ada di rooftop dan mencerna semua perkataan Jonathan.

"Arrrhhhgggg....!!!" teriak Bryan dengan frustasi dan mengacak-acak rambutnya.

Setelah itu Bryan pergi dari  untuk pulang sampai di parkiran sepeda motor, Bryan tidak menoleh ke sampingnya dan langsung memakai helmnya.

"Lama amat sih! Emang bicara apa aja sama Jonathan?" tanya Reyhan.

Reyhan sudah tidak ngambek lagi dengan Bryan, karena Reyhan sudah memaafkan Bryan, dan salut kepada Bryan karena bisa gentle menyatakan atau mengungkapkan perasaannya.

"Gue nggak bicara apa-apa cuman kalau gue emang serius sama Reyna jangan pernah sakiti dia dan gue harus jaga dia."

"Oh gitu!" Reyhan hanya ber oh ria sambil mengangguk-angguk kayak anak monyet persis.

"Udah jangan kayak gitu malah persis kayak anak monyet."

Bryan langsung melajukan sepeda motornya dengan cepat tanpa menunggu Reyhan yang mengaca dan mengangguk-angguk muka gue cakep nggak kayak anak monyet.

"BRYAN!!!" teriak Reyhan yang sedang marah.

"ANJIR!!! GUE YANG TAMPAN DAN CAKEP KAYAK GINI DI SAMAIN SAMA ANAK MONYET EMANG KETERLALUAN ITU MARMUT!!!" teriak Reyhan kepada Bryan.

Reyhan langsung memakai helm dan naik sepeda motor dan langsung melaju dengan cepat menuju rumah Bryan.

#Cafe Bintang

Reyna seperti biasa bekerja di cafe, saat sedang bekerja tiba-tiba ada Jonathan menghampiri Reyna.

"Kamu ngapain kesini Jonathan?" tanya Reyna gugup.

"Kenapa nggak boleh kesini gue kan udah tahu jadi nggak apa-apa dong?!" tanya Jonathan sewot.

"Iya boleh, tapi aku tanya tadi jangan pertanyaan kamu balas pertanyaan lagi!" jelas Reyna sambil tertawa kecil.

"Iya-iya bawel! Gue kesini mau ngajak lo jalan-jalan gimana?!" tanya Jonathan.

Reyna sedang berpikir jika dia pulang larut malam ibunya akan menuduh macam-macam apalagi ayahnya nanti akan pulang dari luar kota. Pasti tubuhnya akan babak belur jika pulang larut malam, dan dituduh macam-macam oleh ibuku dan ayah langsung memihak ibu tanpa tahu yang sebenarnya.

"Gimana ya Jonathan bukannya aku nggak mau tapi kan ini lagi kerja! Aku juga enggak enak sama bosku!" jawab Reyna dengan menunduk.

"Reyna kalau di ajak bicara itu tatap matanya jangan nunduk!" ucap Jonathan dengan santai.

"Maaf!" ucap Reyna kali ini dengan menatap mata Jonathan dan melihat bola matanya Jonathan yang  berwarna hitam legam.

"Reyna gue sebenarnya enggak butuh maaf sih! Tapi gue maafin dengan satu syarat!"

"Apa syaratnya?" tanya Reyna penasaran.

"Gue boleh bantu lo kerja di cafe ini!" jelas Jonathan.

Hati Yang Bersuara [ COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang