PART DELAPAN BELAS (18)

191 21 16
                                    

Happy Reading🍒

Kadang kita perlu berbohong untuk menutupi pahitnya kehidupan yang tidak ingin diketahui semesta!

-Author-





*****

💐💐💐

Reyna langsung memeluk Jonathan sebentar dan setelah itu melepaskannya. Dan tidak lama kemudian bel masuk berbunyi, "Teeeeettt....!!!"

Akupun segera kembali ke tempat duduk sambil menunggu kedatangan pengawas.

Setelah sepuluh menit berlalu...

Datanglah pengawas, lalu membagikan kertas ulangan kepada semua murid, untuk di kerjakan.
Reyna dengan santai mengerjakan soal, sedangkan Jonathan sedari tadi memegangi kepalanya yang sudah berdenyut kembali karena dia tidak boleh berpikir sangat keras.

"Awh!" ringis Jonathan pelan.

Sedangkan Reyna sudah menyelesaikan soalnya dan dia menoleh kebelakang untuk melihat Jonathan. Reyna mengamati gerak-gerik Jonathan yang sedang memegangi kepalanya sampai dia meluarkan suara ringisan.
Akupun mengambil kertas yang ada di laci, lalu aku menulis surat untuk Jonathan.

'Kamu kenapa Jonathan?'

Setelah menulis surat itu, Reyna memberikannya kepada Jonathan dengan tangannya menjulur kebelakang. Jonathan yang melihat tangan Reyna ada kertas yang di lipat-lipat sangat kecil, Jonathan langsung mengambilnya dan membuka lipatan kertas dan membacanya. Sesai membaca guepun langsung membalasnya.

'Gue nggak kenapa-kenapa, Reyna!'

Setelah menulis balasan untuk Reyna, Jonathan akan memberikan balasannya untuk Reyna dengan menendang kursi Reyna pelan, setelah menendangnya, tangan Reyna menjulur ke belakang dan mengambilnya dan langsung menulis balasan untuk Jonathan.

'Jangan bohong Jonathan!'

Setelah menulis balasan untuk Jonathan Reyna memberikan kepada Jonathan dengan menjulurkan tangannya kebelakang. Tapi saat Jonathan ingin mengambil surat yang ada di tangan Reyna tiba-tiba kepalanya pusing dan hidungnya mengeluarkan banyak darah.

"Bruk...!!!"

Reyna yang melihat langsung berteriak, "BU JONATHAN PINGSAN!"
Pengawaspun menghampiri Jonathan, lalu memanggil petugas PMR.  Selesai memanggil petugas PMR, pengawas tersebut datang bersama petugas PMR membawa tandu untuk Jonathan. Semua sedang sibuk mengamati Jonathan. Reyna melihat soal Jonathan yang baru terisi separuh. Reyna langsung mengisi soal Jonathan tanpa disadari semua orang, setelah mengisi soal Reyna menyusul Jonathan ke UKS.

"Reyna! Mau kemana kamu?" tanya bu pengawas dengan sedikit membentak.

"Saya mau ke UKS bu! Mau lihat Jonathan baik-baik saja atau tidak! Saya harus memastikannya."

"Saya tidak mengijinkan kamu keluar Reyna! Apa kamu sudah selesai mengerjakan soal ulangannya?"

"Saya sudah selesai bu, kalau ibu tidak percaya coba cek soal yang ada di meja saya Bu"

Setelah selesai mengatakan tersebut Reyna pergi menuju ke UKS.

#Di kelas IPA XII-1

Bryan sudah menyelesaikan soalnya dan dia melihat Reyna sedang menuju ruang UKS. Bryanpun langsung menuju ke depan mengumpulkan soalnya la langsung mengambil tasnya dan berpamitan pulang kepada pengawas.

"BRYAN.... !!! Lo tega ninggalin gue di kelas ini, APA YANG KAMU LAKUIN KE AKU ITU JAHAT!!!"

Semua yang ada di ruangan itu tertawa terbahak-bahak karena ucapan Reyhan, sedangkan Bryan tidak peduli tetap melangkah keluar kelas dan mengikuti Reyna yang pergi ke UKS tanpa di sadari Reyna. Sesampainya di UKS Bryan mengintip dan ternyata yang di UKS adalah Jonathan.

Hati Yang Bersuara [ COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang