Happy reading :)
† Jangan lupa tarik nafas dulu †
Cahaya remang-remang masuk kedalam indra penglihatan dua kakek berumur itu. Kepalanya terasa pusing dan juga tubuh yang begitu remuk dan juga terikat.Terikat———???
Dengan posisi mereka yang terduduk dilantai kayu dan saling berhadapan.
Jadi mereka bisa melihat keadaan satu sama lain yang tak jauh berbeda. Kedua tangan yang diikat kuat kebelakang tubuh mereka dan pergelangan kaki yang juga terikat begitu kuat.Seingat mereka, mereka habis bersenang-senang di Club tapi sekarang.
"Kenapa...kenapa kita diikat begini??" bingung Romy dengan wajah pucat pasi dan ketakutan.
Mengedarkan matanya ke sekeliling mencoba mencari pertolongan tapi nihil semua gelap, begitu gelap hanya satu titik penerangan. Cahaya lampu kuning yang berada tepat diatas mereka.Nafas mereka seolah tercekat dan oksigen terasa menipis. Kenapa begitu gelap dan pengap.
"Telah sadar rupanya" suara misterius masuk kedalam pendengaran mereka. Tapi dari mana asal suara itu sekeliling gelap.
"Siapa kau. Beraninya membawa ku dan juga Romy kemari—" PakPyo terlihat murka.
"Kau bertanya siapa aku??..hahahha" tawanya seakan melebur di setiap penjuru ruangan ini.
"Dimana kau kemarilah!!!. Jangan bersembunyi bagai pengecut" Romy dan PakPyo kembali meneliti seluruh kegelapan bisa saja dia datang dari arah mana pun.
CRAKTT..... CRAKTS
"Akhhhhhh____"
"PakPyo!!!!!"
Sebuah pisau lancip yang terbang dari arah timur mendarat sempurna di paha kaki PakPyo.
Kemeja putih yang dikenakan nya harus terciprat darah segar dari Paha kaki kirinya. Celana mahalnya harus sobek beberapa senti akibat dari menancapnya pisau itu.Kaki kirinya terasa ngilu dan nyeri yang luar biasa ia ingin mencabutnya tapi mustahil badan nya terikat kuat.
Darah yang merembes dan mengalir deras di paha kirinya membuat PakPyo sedikit lemas.
Romy tak kuasa melihat itu pisau yang masih menancap sepenuhnya di paha teman nya hingga terlihat pegangan nya saja.
Begitu terlihat seperti daging yang siap untuk dicincang."Apa yang kau lakukan pada temanku hah!!!!?!!" Romy menjerit marah dengan tubuh yang tidak bisa diam ia ingin mencoba membebaskan ikatan di tangannya dan menolong PakPyo.
"Itu akibat dari perkataan nya." Romy terlonjak kaget suara yang ia dengar berubah menjadi laki-laki.
Berapa orang sebenarnya yang menculiknya."Siapa lagi kau. TUNJUKKAN DIRI KALIAN!!!!"
"Kau yakin ingin melihat kami?" suara yang berbeda. Sudah ia yakin bukan hanya satu orang yang menculiknya ada tiga orang mungkin lebih.
"KELUAR!! tunjukkan siapa kalian"
Suara ketukan sepatu terdengar di segala arah mata Romy mengawasi kesegala sisi datangnya suara-suara kaki itu.
Hingga ia sudah bisa melihat samar-samar bayangan tiga orang yang sedang mengepungnya.
"Apa keinginanmu melakukan ini?"
"Aku hanya ingin membalas semua perlakuan busuk yang kau lakukan dengan keempat temanmu tujuh belas tahun silam".
Tubuh Romy menegang dan terkejut lintasan masalalu seakan berputar-putar di kepalanya.
"Siapa..ka..u!!?!?——"
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLER || [SugaRose]
أدب الهواةDendam,amarah,dan kekecewaan itulah perasaan yang kini menyelimuti seorang gadis cantik yang dulunya hyperaktif dan mudah bergaul sekarang menjadi seorang gadis yang dingin dan pendiam akibat dari kejadian masalalu yang mengenaskan _(._.)_ ~psychopa...