Happy reading (⌒_⌒;)
Malam hari dengan suasana angin kencang yang sejuk dan dingin masuk melalui celah-celah tirai putih yang tipis di jendela kamar
yang gelap gulita.
Suasana yang sunyi
dan begitu tenang sangat
cocok untuk seseorang yang sedang ingin menyendiri tanpa diganggu
oleh siapapun.Begitupula dengan seorang gadis yang duduk termenung dilantai.
Samar-samar terlihat karna sorotan cahaya bulan yang terang."Apa aku harus menetapkan pilihan hanya sebagai teman?" lirih gadis itu.
"..Hiks..Apa ini akhir dari penantianku??" isaknya.
"Kenapa begitu sakit tuhan......."
Hatinya begitu terpukul oleh keadaan.
Tok..
Tok..
Tok..Suara ketukan pintu menyadarkan gadis itu dari tangisan nya. Segera ia menghapus air matanya dan merapikan penampilannya sejenak lalu bangkit pergi membuka pintu kamarnya.
Terlihatlah Rose yang berdiri diambang pintu dengan raut wajah yang tak dapat ditebak. Dan cahaya luar kamar gadis itu yang begitu terang hingga menyorot sampai kamarnya yang gelap.
"Aku ingin bicara dengan mu lisa.." ucapnya, tanpa menunggu jawaban Lisa Rose lalu masuk kedalam kamar lisa yang gelap. Lisa hanya menunduk dan kembali menutup pintu.
Tak ada yang berniat untuk menyalakan penerangan dikamar ini, Rose duduk dipinggiran kasur Lisa. Hanya keheningan dikamar ini,
"Apa yang kau lakukan bertahun-tahun ini?.... Kau fikir aku bodoh tak tau semuanya dari awal!!." Lisa mendongkak kaget dengan mata sembab.
"Maksud anda apa ketua Rose?.." tanya balik Lisa dengan suara parau.
"Kau jelas tau apa maksudku lis.."
Nafas Lisa terasa tercekat, matanya memanas dengan cairan bening yang sudah siap menetes kapan saja."Berhenti menahan semuanya lisa, kau bukan Tuhan yang bisa membolak-balik hati!!!" ketus Rose.
Isakan pilu meluncur dikedua belah bibir Lisa tubuhnya ambruk dilantai.Rose yang melihat itu hanya meremat kepalan tangannya.
"Bertahun-tahun kau lakukan ini. Menekankan seolah kau baik-baik saja dengan cinta yang kau pendam,
Kau harus tau pohon
yang kokoh pun akan tumbang dan roboh dimakan usia. sekuat apapun bertahan pasti akan menyerah..... Jangan sakiti hatimu sendiri" bentak Rose yang sudah tak bisa menahan gejolak amarahnya."Ketua Ros.."
"Berhenti memanggilku ketua. Aku sekarang kakak mu!! Seorang kakak yang ingin adiknya terlepas dari jeratan cinta konyolnya" hati Lisa terasa mencelos mendengarnya.
"Mian..Mianhae......" Lisa terus menangis. Tubuh Rose langsung melorot turun dan segera merengkuh tubuh Lisa, dipeluknya tubuh Lisa yang masih terisak.
"Katakan...Tunjukkan tentang hatimu. Buat Jungkook mengerti Lisa!!" Lisa menggeleng ragu.
"Tapi..Tapi aku tak bisa"
"Wae??"
"Cintanya padamu terlalu besar, aku tak bisa merubahnya Hiks..hiks"
"Kau bisa merubahnya. Buat cinta Jungkook hanya untukmu.
Dan Aku...
Aku tak pantas dicintai siapapun lisa!.. Aku hidup untuk menuntaskan dendam ini. Tak ada cinta untukku."
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLER || [SugaRose]
FanficDendam,amarah,dan kekecewaan itulah perasaan yang kini menyelimuti seorang gadis cantik yang dulunya hyperaktif dan mudah bergaul sekarang menjadi seorang gadis yang dingin dan pendiam akibat dari kejadian masalalu yang mengenaskan _(._.)_ ~psychopa...