Happy Reading :)
Entah ada apa dengan hari ini. Meski hujan tak sederas tadi tetap saja rintik-rintik hujan masih bisa membuat pakaian basah. Padahal ini sudah menunjukkan pukul dua siang.
Tapi dalam rintikan hujan begini tak menyurutkan kinerja para polisi yang mulai masuk kedalam mansion itu keadaan nya pun masih sama.Diluar bangunan ini para wartawan semakin banyak berdatangan, seorang pria dengan payung hitam ditangannya menatap sedih untuk yang kedua kalinya pria itu Kim Taehyung.
Tapi ia tak sendiri disamping nya ada Seokjin dan Jisoo yang juga berharap-harap agar tak adanya korban didalam sana.
Dan juga jangan lupakan seorang Yoongi dan Roseane park yang juga di sini sekarang dengan payung hitam masing-masing tentunya."Kami menemukan dua jasad disini!!!" Samar-samar terdengar teriakan seorang polisi dari dalam.
Deg
Perasaan kaget dan takut jelas terpampang diwajah mereka. Para wartawan berdesakan ingin mengambil gambar dengan jelas.
Tak lama kemudian beberapa polisi lengkap dengan jas hujan bewarna orange. Keluar dengan membotong sebuah dua kantong jenazah bewarna senada.
Runtuh semua pertahanan mereka Jisoo menangis sejadi-jadinya, Seokjin yang mencoba menenangkan, jika Taehyung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya mencoba menangis dalam diam.Yoongi yang melihat itu ia juga ikut merasakan sakit yang dialami oleh teman-teman nya ia juga sedih.
Rose? Ia sedang menatap senang hasil kerjanya.
"Minggir... Minggir beri kami jalan!!"
"Apa benar jika itu adalah jenazah dari Tuan Pakpyo dan Tuan Kim Romy??" salah satu wartawan menanyai membuat para polisi itu berhenti berjalan.
"Akan segera kami identifikasi jenazahnya,"
"Tolong beri kami jalan!!"
"Appaaaaaaaaa......." Jisoo berteriak dan berlari menghampiri para polisi yang membawa kantong jenazah itu.
Jisoo menangis dan meronta-ronta ingin melihat jasad yang didalam kantong jenazah ini.
"Kami mohon Nyonya. kami harus mengotopsi jenazah dulu..."
"Tidak.. Hiks.. Hiks aku ingin tau jika ini bukan ayah ku!!!" Jisoo berteriak dan menangis sejadi-jadinya. Sedangkan Seokjin ia terus berusaha agar Jisoo tak mempersulit polisi.
"Kumohon sayang jangan begini. Kumohoon!!...." Seokjin membalas teriakan dari Jisoo dengan memegang kedua bahu Jisoo kuat, yang membuat Jisoo seketika bungkam.
Seokjin mengartikan kedua matanya agar polisi itu segera pergi. Dengan cepat Para polisi langsung membawa dua kantong jenazah itu kedalam ambulance agar segera diotopsi. Para wartawan-wartawan berdesak-desakkan untuk mengambil gambar dan juga membuat laporan berita tentang kejadian barusan.
Mobil ambulance langsung pergi ke Rumah sakit terdekat.
"Appa...Appa hiks..hiks..hiks" Jisoo kembali menangis.
"Tenanglah kita belum bisa membuat simpulan begitu, itu mungkin bukan appa. Tenang ya sayang!" suara Jin kembali melirih dan tetap terus menenangkan istrinya.
'Itu bisa dipastikan jika appa dan juga paman Pakpyo, hyung'
(batin hati Taehyung)
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLER || [SugaRose]
Fiksi PenggemarDendam,amarah,dan kekecewaan itulah perasaan yang kini menyelimuti seorang gadis cantik yang dulunya hyperaktif dan mudah bergaul sekarang menjadi seorang gadis yang dingin dan pendiam akibat dari kejadian masalalu yang mengenaskan _(._.)_ ~psychopa...