Selamat membaca☺
Ketukan jari telunjuk kiri milik Rose masih terketuk ringan di meja kayu di belakang rumah Yoongi.
Hanya suara ketukan jari itu saja yang terdengar, keduanya masih saling diam."Kau ingin bicara apa?," celetuk Rose memecah keheningan. Wajahnya terdongkak menatap Yoongi yang didepannya.
Yoongi bergeming sembari menatap lekat Rose, masih tetap pada posisinya memasukkan kedua tangannya pada saku celana dan menyender pada kursi kayu ini.
"Kubilang kau ingin bicara apa?" bentak Rose ketus.
Menghiraukan perkataan Rose, Yoongi mendongkak kan kepala keatas sembari memejamkan kedua matanya, menghirup udara pagi yang masih segar dan sejuk.
"Aku akan menceritakan semuanya, dari awal"
"Menceritakan apa?" bingung Rose.
"Menceritakan semua yang mungkin menjadi pertanyaan dalam hatimu bulan-bulan lalu."
Rose tersentak kaget dan bingung. Ia merasa kembali terlempar pada suatu kejadian saat ia berada di rumah Yoongi dan Yoongi berkata jika Rose jangan dulu mengingat. Mengingat tentang suatu hal.
"Ceritakan dan jelaskan sekarang!"
Hembusan nafas berat dikeluarkan dari Yoongi dengan harap langkah yang ia ambil ini benar.
"Akan kuceritakan tapi dengan syarat jangan menyela penjelasan ku nanti?!," Rose terdiam sesaat dan memutar otak agar dapat memahami situasi ini.
"Setuju?" tangan kanan Yoongi terulur untuk dijabat.
"Setuju." Rose membalas jabatan tangan Yoongi, Pertanda bahwa ia tak akan menyela penjelasan Yoongi nanti.
Ini seperti sebuah kompromi, atas persetujuan dua pihak."Akan kumulai. Ini berawal dari delapan belas tahun silam dimana kita bertemu pertama kali, pada situasi yang sedikit menyedihkan,"
DEG...DEG
"Apa yang terjadi?, delapan belas tahun lalu, itu berarti satu tahun lebih dulu dari kematian Appa,Eomma dan Oppa""Akan kukatakan,"
"Waktu itu kita bertemu, ya kita pernah bertemu di sebuah taman bunga didekat penbangunan sebuah pusat perbelanjaan delapan belas tahun lalu, dimana kau datang dengan kakak laki-lakimu. Kau sangat bahagia bermain ayunan sedangkan kakakmu sibuk bermain kotak puzle diatas rumput. Ingin sekali aku ikut kalian bermain tapi aku begitu takut mengusik kalian jadi kuputuskan hanya bersembunyi di balik pohon besar di samping mu dan melihat kalian,"
"Begitukah?"
"Setelah hari itu, tiap-tiap hari aku selalu datang kesana dan mengintip kalian bermain. Seharusnya aku tak perlu takut menemui kalian karna aku dan kakakmu mungkin seumuran, itu fikirku. Dan suatu kejadian terjadi disaat kita bertemu di pemakaman saat kematian istri paman Chang suk, kau datang bersama keluargamu ingin sekali aku menyapa kalian tapi lagi-lagi aku takut.
Dan aku mulai tau tentang kehidupan kalian dari cerita eomma ku.
Setelah itu saat sore hari aku kembali ke taman itu tapi aku tak bertemu kalian aku tak tau kalian kemana-"

KAMU SEDANG MEMBACA
KILLER || [SugaRose]
FanfictionDendam,amarah,dan kekecewaan itulah perasaan yang kini menyelimuti seorang gadis cantik yang dulunya hyperaktif dan mudah bergaul sekarang menjadi seorang gadis yang dingin dan pendiam akibat dari kejadian masalalu yang mengenaskan _(._.)_ ~psychopa...