25.First We Meet .2.

832 60 31
                                    

Selamat membaca


"Kau??"

"Iya ini aku, aku Suga!" Rose mencengkeram kuat cangkir putih ditangannya.

Seakan menolak kebenaran yang barusan ia dengar. Rose mengingatnya ya, ia ingat dimana ia bertemu dengan seorang teman pertamanya selain sang kakak.

Sorang teman yang berusia sama dengan kakaknya, sedangkan ia tiga tahun lebih muda dari Suga, kala itu ia berusia enam tahun.

Rose POV

Kebenaran macam apa ini?, aku benar-benar bingung. Takdir ini nempermainkan ku.

"Rose kau tak apa?," ucapan Yoongi terasa aneh bagiku. Kepalaku terus menunduk tak ingin kontak mata dengannya.

"Boleh kulanjutkan cerita ini?," aku mengangguk ringan, tubuhku terasa lemas dan berat.

Terdengar hembusan napas berat dari Yoongi atau sebenarnya Suga.

"Setelah aku mengatakan aku menyukaimu, aku merasa sangat bodoh dan begitu malu aku hanya mengungkapkan isi hatiku saja. Jika boleh kukatakan kau adalah cinta pertama seorang Suga." Ia berhenti bicara dan membuat ini terasa menggantung.
Aku menatapnya lekat mencari-cari suatu hal yang mungkin bisa kubantahkan ucapannya.

Tapi lagi-lagi aku benci balasan tatapan Yoongi yang melembut, ini menyulitkanku.

Kuletakkan cangkir putih yang kucengkeram kembali keatas meja kayu. Nafasku terasa naik turun, sial kendalikan dirimu Rose!

"Kau belum melanjutkan ceritamu!" celetukku pelan.

Tawa kecil Yoongi terdengar samar.

"Kau sudah tau kelanjutan cerita ini."

"Aku ingin kau menceritakannya lagi!." suaraku terdengar menuntut.

"Saat itu, Kau masih terdiam dan menatapku dengan lucu aku tau kau masih tak mengerti mengenai hal itu, aku pun sama kita masih sangat kecil bahkan pemikiran itu terlintas konyol di pikiranku, aku hanya menyukaimu, Suga menyukai Rose. Lalu tiba-tiba terdengar suara teriakan dari kakakmu ia tak bisa menemukan kita,

kau langsung menggeret tanganku untuk menemui kakakmu setelah kita berjalan akhirnya kita bertemu kakakmu yang sedang duduk diatas rerumputan sambil mengusapi keringat di wajah dan tubuhnya, ia terlihat kelelahan sekali," Bibirku terangkat sedikit kembali mengingat perlahan-lahan cerita Yoongi.

"Setelah kejadian itu kita sering bermain bersama ditaman, hanya ditaman itu dan masih sama aku hanya tau namamu dan kau hanya tau namaku. Tapi hari itu hari yang terasa begitu menyakitkan bagiku kau datang untuk mengucapkan salam perpisahan.

Aku benar-benar kecewa dan begitu kehilangan, Dan kau memberiku ini," Yoongi meletakkan sebuah penjepit rambut dengan hiasan bunga mawar yang terpisah dari penjepitnya.

Aku mengambil penjepit rambut itu dan juga hiasan mawarnya ini terasa aneh. Aku mengingat semuanya tentang hal ini juga.

"Kau memberiku ini! Dan kau berkata 'Teruslah bersemangat, Aku akan bersamamu dan mendukungmu'. Itu pesan terakhirmu Rose sebelum kau benar-benar pergi, kata-katamu itu yang menjadi kunci dan juga semangat hingga aku seperti sekarang, kau dan kakakmu pergi dan meninggalkan aku yang masih terdiam dan mematung disana,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KILLER || [SugaRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang