"Hiks...",
"Udah dong sayang... Mina jangan nangis terus",
Jaehwan kerepotan. Dia sedang berusaha memeras kain basah untuk mengompres Minhyun, sedangkan Mina malah terus menangis di pangkuannya. Minhyun demam. Dia terlalu lemas untuk membuka mata ketika adiknya memanggik tadi. Mina mengira Minhyun tidak sadarkan diri, oleh sebab itu Mina langsung menelpon Jaehwan.
"Mina jangan nangis sayang... abangnya gak papa... ini abang tidur udah",
"Hiks... Mina hiks...",
"Udah ya... Mina jangan nangis. Mina puasa kan? Kalau puasa gak boleh nangis",
"Kenapa?",
"Nanti puasanya batal. Tuh lihat, bentar lagi Mina buka, masa batalnya sekarang? Jangan nangis ya? Abangnya Mina gak papa kok. Abang lagi tidur sekarang",
"Abang sembuh kan kak?",
"Iya... abangnya Mina pasti sembuh! Ayo kita keluar, biar abang istirahat",
Mina turun dari pangkuan Jaehwan lalu menggandeng Jaehwan keluar kamar. Jaehwan kasihan melihat Mina. Dia pasti takut abangnya kenapa-napa. Mina tidak berhenti menangis sedari tadi. Lagi pula, kenapa Mina tidak menghubungi orang tuanya?
"Mina kenapa gak telepon mama?",
"Enggak... mama gak sayang abang. Yg sayang sama abang kakak! Nanti abang dimalahin sama mama",
"Tapi Mina pinter! Telepon orang buat ke rumah! Eh udah adzan. Waktunya Mina buka! Gelasnya dimana? Kakak ambilin minum",
"Di dapul kak! Sini!",
Mina menggandeng Jaehwan menuju dapur. Jaehwan mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih lalu memberikannya kepada Mina.
"Udah? Mina mau makan?",
"Nanti aja sama abang",
"Oh gitu... makan roti dulu ya?",
"Iya kak",
Mina kembali menggandeng Jaehwan ke ruang makan. Jaehwan memberikan sandwich coklat yg sempat dia beli di minimarket tadi kepada Mina. Mina memakannya tanpa protes. Syukurlah Mina bukan anak yg rewel.
"Kakak..",
"Dihabisin dulu yg di mulut",
"Abis makan, kita temenin abang di kamal aja ya?",
"Iya.. sekarang abisin dulu. Beli makannya nanti ya? Sekalian buat abang",
Mina hanya mengangguk. Pipi gembulnya terus bergerak, menguyah roti yg masuk ke dalam mulutnya.
"Sudah!",
"Ayo minum abis itu ke kamarnya abang",
"Telima kasih ya kak",
"Iya sama-sama..",
Minhyun terbangun dari tidurnya. Kepalanya pusing. Syukur Jaehwan datang dan merawatnya, demamnya sudah agak turun walau kepalanya masih sedikit pusing. Tangan Minhyun bergerak hingga akhirnya dia merasakan ada rambut di dekat tangannya. Minhyun menengok ke bawah dan mendapati Jaehwan yg tengah tertidur sambil bersandar di tempat tidurnya. Mina sedang asyik menggambar, sepertinya dia tidak sadar Jaehwan tertidur.
"Ab...",
"Sssttsss...",
Minhyun menyuruh Mina diam. Dia menunjuk ke arah Jaehwan yg tertidur dan Mina mengangguk mengerti. Minhyun membisikkan sesuatu ke Mina. Mina tersenyum tanda dia menyetujui ide sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things ✔
Fiksi PenggemarDibikin baper mulu, mau tanggung jawab gak nih? minhwan's story...