Chapter 21 - Baby, You make me Crazy!

46 1 0
                                    

"-BERHENTI!!!!!"

_________

Bagas langsung menghentikan ucapannya ketika mendengar Bella yang berteriak

"Bisakah kau berhenti untuk memojokkanku? Aku mengajakmu berbicara dengan baik baik, aku tau kau kesal karena sahabatmu meninggal, aku juga merasakan hal yang sama denganmu, aku terpukul aku menyesal selalu di sepanjang hidupku! Tapi jika aku selalu seperti itu apa yang aku dapat? Tidak ada, apakah dia akan hidup kembali? Tidak mungkin, bahkan dia menyuruh kita untuk tidak bersedih dan melupakannya kan?" Ucap Bella membuat Bagas terdiam

Bella menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya perlahan

"Dengar, aku tau aku salah, aku sangat menyesalinya, seandainya aku mengetahui lebih awal pasti aku akan selalu berada di sampingnya dan tidak pernah meninggalkannya. Tapi, apa boleh buat? Dia tidak mengingankan untuk kita mengetahuinya agar kita tidak mengkhawatirkannya. Dan benar katamu, bahwa aku sangat mencintai Chanyeol, kau bahkan diapun sudah sangat tau betul tentang perasaanku. Rasaku pada Chanyeol terus tumbuh dan berkembang tanpa aku sadari,tanpa bisa aku kendalikan, itulah yang menjadi titik terberatku dalam mengidolakannya. Aku berusaha membencinya karena semua yang terjadi tapi tidak bisa, aku malah balik menyalahkan diriku sendiri. Tapi bukan berarti aku tidak mencintai Ardian, aku mencintainya dan akupun menyayangimu Bagas, kita sudah bersama sejak kecil, banyak yang kalian lakukan untukku, namun aku tidak bisa membuang ataupun menyembunyikan perasaanku pada Chanyeol, aku selalu berusaha tapi tidak bisa, sangat sulit. kau tidak akan mengerti sampai kau benar benar merasakannya sendiri. Aku tau pasti terdengar gila, Imajinasiku memang terlalu mustahil, tapi apakah aku bisa mengendalikan perasaanku? Kita tidak akan pernah tau kemana perasaan kita akan berlabuh, dan disaat perasaan kita sudah berlabuh, kita tidak bisa menghentikan dan menyalahkan itu. Cinta tidak pernah salah, yang salah adalah setiap insan yang merasakannya, seharusnya disaat mulai merasakan cinta setiap insan harus bisa mengendalikannya, tapi kau tau? Setiap Praktek tidak semudah dengan Teorinya, Bagas."

"Bella, aku-"

"-Bagas, maafkan aku. Tapi aku minta kau untuk bersikap baik pada Chanyeol, ingat apa yang diminta oleh Ardian. Tentang perasaanku padanya, biar aku yang mengurusnya, oke?"

____________________________

Setelah selesai beragrumen dengan Bagas, Bella kembali ke rumah dan mengecek keadaan Chanyeol, ia melihat Chanyeol yang sudah tertidur dengan lelap di kamarnya, disaat yang bersamaanpun Bella mengobati luka Chanyeol dengan perlahan sambil memperhatikan wajahnya yang tertidur dengan nyenyak

"Sepertinya kau sangat kelelahan, maafkan aku karena aku telah membawamu kedalam masalahku. Seharusnya sedari awal aku tidak usah pernah mengenalmu maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Tapi siapa yang tau? Mungkin memang takdirku seperti ini, bukankah takdir tidak bisa diubah begitu saja, iyakan Chan?"

Tok Tok

Bellapun menoleh kearah pintu ketika mendengar ketukan, muncullah wanita paruh baya di ambang pintu dan tersenyum menghampiri Bella

"Kau harus menceritakan semua padanya Bella, mama melihat dia sangat kebingungan, apalagi disaat Bagas memukulnya tadi"

Bellapun berdiri dan tersenyum dengan manis

"Iya ma, aku pasti akan menceritakan padanya suatu saat nanti"

"Apakah dia mengungkapkan perasaanya padamu?" Ucap Mamanya Bella membuat Bella terkejut mendengarnya

"Apa maksud mama?"

"Mama melihat bahwa dia memandangmu dengan perasaan yang besar dan sangat tulus. Bukankah keinginanmu menjadi kenyataan jika kau berhasil menikah dengannya?" Goda Mamanya Bella membuat Bella menunduk malu

Lucky ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang