Kami semua turun dari mobil, menghampiri mas mono dan memperkenalkan diri masing masing kepadanya. "mas, kenalin ini mas ku" ucapku kepadanya
"hallo saya ardhan, senang bisa berjumpa dengan anda mas ''
"wehhh ngganteng tenan yo rek, calon perwira toh mas?"
"nggih mas doakan saja"
"ini juga teman teman se resimenmu toh ?" tanya mas mono pada mas ardhan
"nggih mas''
''yowes lah sukses buat kalian yaa"
"amiinn amiinn mas makasih ya"
Kami memasuki gereja tersebut, seperti biasa jika bersama mas mono kami selalu gratis masuknya dan diberi beberapa cemilan. Dan terlihat disitu ada beberapa pengunjung yang sedang duduk duduk menunggu waktu loteng dibuka. Mas mono memerintah salah satu pegawai untuk membuka kan pintu masuk ke loteng atas gereja. Kemudian kami keatas.
Saat ini menunjukan pukul 08.50 wib. Seharusnya gereja ini dibuka pada pukul 10.00 wib. Karna kami tamu istimewa jadinya di perbolehkan untuk masuk padahal amsih jam segini.
Diatas Gereja ini, kami semua menikmati pemandangan yang tersedia. Tempat ini masih sangat asri, karna belum benar benar dijadikan untuk tempat wisata. Dan disini juga belum ada pabrik sama sekali jadi hawa disini masih sangat dingin dan sejuk.
Setelah itu kami semua sibuk memotret. Aku, bang axel dan farhan saling bergantian memotret. Sedangkan bang reykall , bang yudha dan mas mono sedang foto bertiga yang di fotokan oleh pegawai gereja ini.
Matahari pagi belum terlalu mencolok, aku memotret farhan seraya candid. Kalau kami kesini pada saat saat sunset atau sunrise pasti hasilnya akan lebih bagus. Tapi hal itu tidak mungkin, karna mereka semua harus cepat cepat balik ke resimen.
Aku meminta tolong pada farhan untuk memotretku dan axel dengan pose aku yang sedang duduk di pinggiran beton dan axel yang berdiri di hadapan ku sambil menatap dan memegang wajahku. Aku melihat hasil yang di foto oleh farhan sangatlah bagus, hasilnya itu sama seperti siluet saat sunrise atau sunset. Padahal bukan lagi sunrise atau sunset, melihat hasil yang bagus aku pun jadi makin semangat untuk foto.
Berganti ganti pose, dari foto formal, bang axel yang mencubit pipiku, gaya jelek andalan kita, dua menggendongku, sampai foto kami bediri saling bertatap dan seolah olah aku sedang memasangkan brevet di badannya. Semua yang di foto oleh farhan hasilnya amat sangat memuaskan. Karna farhan juga hobi fotografi jadinya dia paham betul gimana enggel enggel yang bagus dalam memotret.
"orang kalo lagi jatuh cinta maunya nempel terus ya kayak perangko" sindir halus oleh bang yudha
"tau yaa, kasian tuh si farhan jadi kambing conge + photographer orang prewed hahaha" ucap mas ardhan
"hahaha lagian si farhan mau aja disuruh sama allana kayak gitu"
"udah toh udah jangan diledekin lagi, kalo mereka denger kan nanti jadinya malah pada canggung" ucap mba bina
"biarkan saja toh mas, mba nana ini baik terus pinter ehh. Dan mas nya itu terlihat berkelas dan berwibawa, sepertinha cocok dengan mba nana nya" ucap mas mono

KAMU SEDANG MEMBACA
Tarunaku Lelakiku
RomanceSebuah kesetiaan yang diuji melalui jarak, pangkat dan paras. Allana berpacaran dengan seorang taruna akpol, axelo dermadya prihatmoko suryo diningrat namanya. Lelaki yang berasal dari jakarta campur jogja. Kedekatan mereka terjadi disaat axel meng...