Sembilan. Bencana

356 21 2
                                    

"Ternyata dekat denganmu membuat bencana tersendiri dalam diriku."

- Adelia Fenata Dinda -

***

Adel berjalan sedirian dikoridor sekolah untuk pulang kerumah.Tapi tiba tiba dua orang menghalangi jalannya.

"Lo ngrasa ratu disekolah ini?"tanya cewek yang mempunyai rambut berwarna hitam kecoklatan.

"Maksud lo apa?gue nggak ngerti,"Adel merasa tidak mengerti dengan ucapan cewek didepannya.

"Nggak usah pura pura bego deh lo,lo mau ngerebut Alva dari gue?"tanya cewek itu.

"Maksud lo apa?"Adel masih bingung.

"Nih ya, Anya ini itu pacarnya Alva, tapi lo jadi cewek genit banget deket deketin pacar orang."Jelas temannya cewek yang disebut Anya tadi.

"Tapi gue nggak pernah deketin Alva, Alvanya aja yang deketin gue."Ucap Adel pede.

"Eh,lo ko jadi ngelunjak gitu sih."Cewek yang bernama Anya itu melipat tangannya didepan dada.

"Gue nggak ngelunjak,gue ngoming secara fakta."Ucap Adel.

"Sombong."Cibir teman Anya yang diketahui bernama Jingga.

"Maksud lo apa?"tanya Adel dengan emosi.

"Lo berani sama kita."Ucap Anya.

"Gue berani,emang lo siapa?"tanya Adel.

"Gue ratu sekolah disini,dan semua orang tunduk sama gue."Ucap Anya membanggakan diri.

"Ratu sekolah ko sombong."Cibir Adel.

Plak

Satu tamparan dari tangan Anya berhasil mendarat dipipi mulus Adel.Adel memejamkan mata merasakan perih dipipi kanannya itu.

"ANYA!"teriak seorang cowok yang entah siapa,karena Adel tidak mengenalinya.

"Justin."Ucap Anya.

"Lo kenapa sakitin dia?"tanya cowok yang dipanggil Justin oleh Anya.

"Dia udah berani deketin pacar gue."Jelas Anya.

"Siapa pacar lo?"tanya Justin.

"Alvaro,"

"Sejak kapan lo pacaran sama Alva,setau gue lo selalu ditolak."Ucap Justin.

"Ya dia pacar gue lah,"elak Anya karena ketahuan berbohong.

"Mending lo ikut gue,"ucap Justin sambil menarik tangan Adel.

Adel dibawa ke UKS untuk diobati.

"Aduh,sakit."Adel meringis kesakitan ketika Justin mencoba mengobati pipi Adel yang terkena tamparan Anya.

"Udah,"

"Makasih."

"Sama sama."

"Nama lo siapa?"tanya Justin.

"Adel."

"Gue Justin."

"Lo siapanya Anya?"tanya Adel.

"Gue sepupunya,"jawab Justin.

"Owh."

"Lo murid baru kan,ko bisa berantem sama Anya?"tanya Justin.

"Iya gue murid baru,gue juga nggak tau kenapa Anya tiba tiba datengin gue,katanya gue genit genit sama cowoknya,emang Anya pacaranya Alvaro ya?"tanya Adel serius.

"Bukan,Anya hanya ngaku ngaku,Anya itu suka sama Alva sejak kelas 10 tapi dia selalu ditolak sama Alva karena Anya itu sombong dan suka semena mena."Jelas Justin.

"Tapi kenapa Anya marahin gue?"tanya Adel.

"Karena kabarnya lo sekarang deket saka Alva,jadi Anya nggak terima kalo Alva deket deket sama cewek lain,"

"Tapikan Anya bukan siapa siapanya Alvaro."

"Iya,tapi dia selalu ngrasa kalo Alva cuma bisa jadi pacarnya."

"Terus gue harus gimana?"

"Lo mending sekarang jaga jarak dulu deh sama Alva,"

"Ya udah gue bakalan jauhin Alvaro."

"Gue anterin lo pulang ya."Tawar Justin.

"Nggak usah,"jawab Adel.

"Udah nggak papa,gue anterin lo titik.Ucap Justin.

"Makasih,"

"Sama sama."

Adel dan Justin berjalan keluar UKS untuk menuju parkiran sekolah.

***

Jangan lupa Vote and Comment ya.

Pilihan Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang