Empat Belas. Rencana Anya

354 18 2
                                    

***

"Grace?" Alvaro bingung dengan kehadiran gadis yang bernama Grace itu secara tiba tiba.

"Kak Al,ko disini sih?" tanya Grace. Sepertinya Grace tidak mendengar ucapan Alvaro barusan.

"Lagi pengen menyendiri aja, lo ngapain disini?" tanya Alvaro.

"Aku tadi niatnya pengin keliling sekolah, eh malah liat kak Al lagi ngomong sendiri ya udah aku samperin, kenapa sih kak Al ngomong sendiri?" tanya Gecae. Grace memang selalu memanggil Alvaro dengan sebutan 'kak Al'.

"Lo selalu aja manggil gue kak Al," protes Alvaro.

"Aku lebih suka manggil kak Al dengan sebutan 'kak Al' daripada 'kak Alva' nggak tau juga sih kenapa," cengir Grace.

"Ya udah lah terserah lo aja,"

"Iya kak Al, memang seharusnya terserah aku bukan kak Al."

Alvaro hanya menanggapinya dengan senyumannya.

"Kak Al senyum, wahh manis banget senyumannya," batin Grace.

"Kak Al belum jawab pertanyaan aku." Ucap Grace.

"Pertanyaan apa?" tanya Alvaro.

"Kenapa kak Al ngomong sendiri tadi?" tanya Grace.

Alvaro sedang memikirkan jawaban yang pas. Dia tidak mau memberitahu yang sebenarnya.

"Gue lagi bingung aja." Jawab Alvaro.

"Bingung kenapa kak Al?" tanya Grace.

"Ehh,,itu soal acara buat minggu depan," Alvaro untung ingat bahawa minggu depan SMA nya akan mengadakan acara, jadi itu bisa dijadikan alasan.

"Acara buat pertandingan antar kelas?"

"Iya, gue bingung pertandingannya mau apa aja."

"Tenang kak Al, aku akan bantuin kak Al kok buat ikut mikirin pertandingan apa aja."

"Makasih ya,"

"Iya sama sama kak Al." Grace tersenyum pada Alvaro.

"Ini cewek boleh juga, udah cantik, putih, baik, polos, lucu, imut, senyumnya manis, matanya indah, bulu matanya indah, alisnya juga, menurut gue hampir sempurna lah." Batin Alvaro.

Diam diam Alvaro tersenyum karena gadis didepannya mampu membuat dirinya sedikit tenang.

***

"Rey, gue bisa jelasin." Adel mengejar Rey yang berjalan menuju parkiran sekolah.

"Jelasin apa lagi?" tanya Rey.

"Gue sama Alva itu nggak ada apa apa, gue cuma sahabatan sama dia."

"Bodo amat, emang gue pikirin."

Rey memasuki mobil pribadinya dan meninggalkan Adel yang menangis.

Adel duduk dibawah pohon yang ada disekitar parkiran sekolah itu.

"Mau sampe kapan lo nangis terus?" tanya seseorang sambil menyodorkan sapu tangan pada Adel. Adel mendongakan kepalnya melihat keatas dan mendapati Kevin sedang tersenyum pada Adel. Adel membalas senyuman Kevin dan mengambil sapu tangan itu kemudian mengelap air mata yang ada dipipinya.

"Udah lah, mending lo bilang aja sama pacar lo, kalo lo udah nggak ada rasa apa apa sama dia." Saran Kevin.

"Gue nggak bisa Vin,"

"Kenapa?" tanya Kevin.

"Suatu saat pastu gue bakalan ceritain sama lo,"

"Oke,"

***

"ANYA!" teriak Jingga didepan pintu kelas XI IPA 4.

"Aduh Jingga, berisik banget sih." Protes Anya.

"Gue ada kabar menarik." Ucap Jingga.

"Kabar apa?" tanya Anya penasaran.

"Kepo," balas Jingga sambil cekikikan tidak jelas.

"Ihh apaan?" tanya Anya kepo.

"Mau tau aja apa mau tau banget?"

"Ihh Jingga, ya mau tau banget lah."

"Alvaro marah sama Adel."

1

2

3

"APA!" Jerit Anya kaget.

"Anya kuping gue ntar budeg ini," protes Jingga.

"Beneran?" tanya Anya.

"Iya benetan lah, masa iya gue boong kalo tentang Alvaro."

"Kenapa bisa marah?" tanya Anya.

"Jadi ternyata Adel itu udah punya pacar."

"Hah, serius lo?" tanya Anya.

"Iya serius Anya, gue udah liat sendiri kok tadi, betapa marahnya pacarnya Adel dan juga Alvaro juga keliatan marah dan kesel sama Adel."

"Yess akhirnya mereka marahan juga, emang siapa pacarnya Adel?" tanya Anya.

"Kalo nggak salah namanya Rey, dia pindahan dari Bandung juga."

"Lagian udah punya pacar masih aja kecentilan sama cowok lain," ucap Anya.

"Iyap bener banget tuh."

"Gue punya rencana."

"Rencana apaan?" tanya Jingga.

"Rencana buat bikin Adel lebih jauh sama Alvaro." Ucap Anya.

"Rencananya apaan?" tanya Jingga kepo.

"Sini gue bisikin,"

Anya membisikan rencananya ditelinga Jingga dan terlihat dari ekspresi Jingga kalo dia setuju.

"Ide bagus," puji Jingga.

"Iya dong Anya gitu loh,"

"Liat aja Del, lo bakalan lebih jauh sama Alvaro." Batin Anya.

***

Pilihan Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang