Tujuh belas. Jefan Jujur

353 18 8
                                    

***

"Jawab," bentak Rey.

Saat ini Rey sedang bertanya soal hubungan Adel dan Alvaro. Dan Adel hanya diam saja tidak mau menjawab pertanyaan Rey.

"Enggak ada apa apa," jawab Adel.

"Lo suka kan sama Alvaro?" tanya Rey.

"Enggak."

"Keliatan banget kalo lo itu bohong," ucap Rey.

"Gue enggak bohong Rey."

"Lo tau kenapa sampai sekarang gue masih pertahanan lo walaupun gue enggak ada perasaan apa apa sama lo?" tanya Rey tiba tiba.

"Ortu lo masih maksa lo tetep pacaran sama gur?" tebak Adel.

"Bukan, ortu gue sih sekarang udah biarin gue ambil keputusan sendiri, karena katanya gue keliatan udah enggak galau lagi, tapi itu salah, gue masih suka mikirin Grace, gue masih sayang sama dia."

"Lo tau Grace dimana?"tanya Adel.

"Dia sekolah disini."

"Apa!" Adel jelas kaget. Dia tidak pernah tau seperti apa Grace, makanya Adel tidak tau apa apa.

"Iya dia disini, dan gue bakalan cari dia, gue mau minta balikan dulu, kalo gue ditolak gue bakalan tetep pacaran sama lo, tapi kalo gue diterima gue bakalan putusin lo."

"Iya gue tau, jadi ini alasan lain lo masih pertahanin gue?" tanya Adel.

"Ada alasan lain," jawab Rey.

"Apa?"

"Gue udah janji sama seseorang buat bahagiain lo, tapi sekarang lo udah enggak suka sama gue, jadi susah buat bahagiain lo, lo liat belakang disitu pasti ada orang yang sabar nungguin lo, sabar denger curhatan lo, sabar ngeliat lo deket sama cowok lain, ngerelain gue jadian sama lo, lo harusnya peka sama keadaan, kalo disisi lo itu ada orang yang sayang banget sama lo," ucap Rey kemudian langsung pergi meninggalkan Adel.

Lo liat belakang disitu pasti ada orang yang sabar nungguin lo.
Lo harusnya peka sama keadaan, kalo disisi lo itu ada orang yang sayang banget sama lo.

Ucapan Rey terus terus memutar mutar diotaknya. Maksud Rey siapa, siapa orang yang sayang sama Adel. Siapa orang yang sabar nungguin Adel. Orang yang sabar denger curhatan Adel. Otaknya terus bekerja hingga berhenti pada satu nama, Jefan. Ya Jefan lah orang yang dimaksud Rey.

***

"Jujur sama gue, yang Rey maksud lo kan?" tanya Adel pada Jefan. Dia sudah menceritakan  omongan Rey tadi pada Jefan.

"Bu-Bukan," jawab Jefan.

"Jef, gue mohon sama lo, lo jawab jujur!"

Raut wajah Jefan menenggang, dia bingung harus jujur atau tidak. Kenapa Rey memberitahu Adel soal perasaannya. Jefan takut kalo setelah Adel tau semuanya keadaan akan berubah. Jefan selalu ingin disamping Adel untuk melihat Adel bahagia walau bukan dengan dirinya.

"Iya," jawab Jefan, dia lebih memilih jujur.

"Jef! Sejak kapan?" tanya Adel tidak percaya.

"Sebelum lo pacaran sama Rey gue udah suka sama lo," ucap Jefan.

"Jef, gue minta maaf sama lo, selama ini gue enggak pernah peka." Adel merasa bersalah karena selama ini dia tidak pernah tau perasaan Jefan.

"Enggak papa Del, lagian gue udah mutusin buat move on dari lo." Jefan tersenyum pada Adel.

"Serius?" tanya Adel spontan.

"Iya, dan gue bakal belajar mencintai seseorang," jawab Jefan.

"Siapa?" tanya Adel penasaran.

"Liat aja nanti ya del."

"Oke, semoga berhasil. Semangat." Adel memberikan semangat untuk Jefan.

***

Yuhuyy author udah update

Pilihan Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang