Delapan. Nyaman

385 22 1
                                    

"Rasa nyaman itu timbul akibat sering bersama dan sering ngobrol bersama."

- Adelia Fenata Dinda -

***

"Lo mau pesen apa Del?"tanya Reichel.

"Bakso sama es teh aja."Jawab Adel.

"Lo Jess?"tanya Reichel.

"Samain aja sama Adel. "Jawab Jessica.

"Ya udah gue pesenin ya."Ucap Adel kemudian pergi meninggalkan mereka.

"Uangnya ini."Ucap Adel mengeluarkan uang.

"Nggak usah,biar gue yang traktir tadi uangnya udah sama Reichel."Ucap Reichel.

"Makasih ya."Ucap Adel.

"Sama sama."

Setelah Reichel pergi untuk memesan makanan Jessica ingin menginterogasi Adel.

"Del."Panggil Jessica.

"Iya Jess,ada apa?"tanya Adel.

"Lo ko bisa berangkat bareng Alvaro sih?"tanya Jessica penasaran.

"Tadi Alvaro jemput gue,"jawab Adel.

"Darimana Alvaro tau alamat rumah lo?"tanya Jessica.

"Gue yang ngasih tau."Jawab Adel santai.

"Tunggu tunggu..."Jessica tampak berfikir sejenak kemudian melanjutkan perkatannya,"...lo yang ngasih tau?kapan?"tanya Jessica bingung.

"Gini ya gue ceritain,kemarin gue sama Jefan kan jalan jalan ke taman deket rumahnya tante Mira,terus gue ketemu Alvaro dan setelah itu gue ngobrol ngobrol tuh sama dia,terus akhirnya dia minta alamat rumahnya tante Mira,katanya mau jemput gue,gue kira bercanda,ehh malah beneran."Ucap Adel panjang lebar.

"Ooo jadi gitu,ciee kayaknya ada yang lagi PDKT nih,"goda Jessica.

"Apaan sih."

"Padahal Alvaro cuek loh sama cewek,tapi sama lo ko manis banget ya."Pikir Jessica.

"Masa sih."

"Iya Del."

"Au,pusing gue."

Reichel membawa nampan yang berisi makanan yang tadi mereka pesan.

"Makasih Chel,"ucap Adel.

"Makasih,"ucap Jessica.

"Sama sama,gue juga makasih Jess kan ini pake duit lo."Reichel mengingatkan.

"Iya yah,makasih loh Jess lo baik banget deh."Ucap Adel.

"Sama sama."

Mereka bertiga akhirnya memakan bakso dan menghabiskan es teh yang mereka pesan.

Tiba tiba Alvaro datang ketika makanan mereka bertiga habis.

"Hai Del,"sapa Alvaro pada Adel.

Adel tersenyum,"Hai."

"Ehkemm,perasaan ada kita ko cuma Adel yang siapa ya Chel,"sindir Jessica.

"Iya nih,"ucap Reichel.

Alvaro yang paham kemudian menyapa Jessica dan Reichel.

"Hai Jess,Chel."Sapa Alvaro.

"Hai."Sapa balik mereka berdua.

"Del,"panggil Alvaro.

"Iyah?"

"Ikut gue yuk,"ajak Alvaro.

"Kemana?"tanya Adel bingung.

"Udah ayok ikut aja."

"Gue ikut Alvaro bentar ya."Pamit Adel pada Jessica dan Reichel.

"Iya."Jawab mereka bersamaan.

"Gue pinjem temen kalian bentar ya,"izin Alvaro.

"Iya Al,santai aja kali."Ucap Jessica.

"Ya udah,byee."Alvaro menarik tangan Adel untuk ikut dengannya.

Alvaro ternyata membawanya ke koperasi sekolah.Adel sempat bingung mengapa Alvaro memabawanya kekoperasi.

"Kita ngapain sih kesini Al?"tanya Adel bingung.

"Ambil seragam sekolah lo lah."Jawab Alvaro.

"Emang udah ada?"tanya Adel.

"Tadi Bu Tri bilang katanya udah ada makanya gue bawa lo kesini."Ucap Alvaro.

"Ooo,"

Alvaro masuk bersama Adel dibelakangnya kekopersi sekolah.

"Bu Tri,"panggil Alvaro.

"Eh,Alvaro,"ucap Bu Tri.

"Saya mau ngambil seragam yang kemarin saya pesan bu."Ucap Alvaro.

"Ooh iya nantu ya saya ambilkan."

Bu Tri mencari seragam yang sudah kemarin dibelinya untuk Adel dan Jefan.

"Inih,buat yang cewek kalo ini buat yang cowok,"

"Saya ambil yang cewek aja bu,biar yang cowok nanti disuruh ambil sendiri aja."

"Oh ya udah ini."Ucap Bu Tri memberila seragam sekolah pada Alvaro.

"Makasih bu."

"Sama sama."

"Ini Del."Alvaro memberikan seragam yang ada ditangannya pada Adel.

"Iya Al,makasih ya."

"Iya sama sama,ya udah ayok gue anterin lo kekelas."

"Udah nggak usah,gue bisa sendiri ko."

"Udah ayok,kelas kita kan berjejeran."

"Iya yah,"

"Ya udah ayo."

"Iyah,"

"Al,setiap gue disamping lo gue ngerasa nyaman,karena lo baik sama gue."Batin Adel.

Mereka berdua akhirnya berjalan menuju kelas mereka.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak Vote and Comment.

Pilihan Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang