Tiga Belas. Kedatangan Rey

336 18 1
                                    

***

Pagi ini Adel datang ke sekolah seperti biasanya, yaitu bareng Alvaro. Sudah jadi kebiasaan Adel dan Alavaro selalu bersama. Sampai sampai banyak yang mengira mereka berpacaran, tapi nyatanya tidak mereka hanya bersahabat.

Adel dan Alvaro sedang berjalan dikoridor sekolah untuk menuju kelas mereka. Koridor sudah banyak siswa siswi yang berangkat karena sekarang sudah pukul 06.50 , itu artinya 10 menit lagi bel masuk berbunyi.

Mereka berdua berjalan sambil mengobrol seperti biasa, obrolan yang tidak penting hanya basa basi saja. Tiba tiba ada seorang siswa yang sengaja berjalan lewat diantara Adel dan Alvaro.

"Aduhh," ringis Adel karena bahunya sedikit sakit akibat senggolan dari siswa yang melewati tengah tengah.

Siswa itu langsung berbalik badan dan menatap Adel dengan tatapan tajam.

"Jadi ini kegiatan lo di Jakarta, berdua sama cowok Jakarta, atau jangan jangan kalian berpacaran?" cowok itu terlihat marah pada Adel.

"Bukan gitu Rey, gue bisa jelasin." Ucap Adel.

"Udah gue duga, selama ini lo nggak bisa jaga hati lo buat gue. Gue udah setia, jaga hati gue buat lo. Tapi lo malah hianatin gue." Ucap Rey.

Yap, cowok itu adalah Rey. Sepertinya Rey akan bersekolah di SMA pelita Harapan. Berarti Adel sudah tidak ada harapan lagi untuk dekat dengan Alavaro, karena ada Rey disini.

"Gue bisa jelasin Rey, gue sama Alvaro itu cuma temenan."

"Temenan ko jalan berdua."

"Beneran Rey, gue cuma temenan sama Alvaro."

Alvaro yang sejak tadi diam saja akhirnya angkat bicara,"Dia siapa Del?"

"Gue..." Rey menujuk dirinya sendiri,"pacarnya Adel."

Alvaro kaget, jadi selama ini Adel sudah memiliki kekasih. Tapi kenapa Adel tidak pernah bilang. Kalo Alvaro tau Adel sudah punya pacar, pasti Alvaro tidak akan pernah mendekatinya dan menaruh rasa pada Adel. Adel selama ini juga seperti memberikan harapan pada Alvaro, sehingga Alvaro jadi sangat yakin kalau Adel juga mempunyai rasa yang sama. Tapi nyatanya, Adel sudah memiliki pacar, itu artinya Adel tidak ada rasa pada Alvaro.

"Gue kecewa sama lo Del," ucap Alvaro langsung berjalan menjauhi Adel dan Rey.

"Alva, gue bisa jelasin." Teriak Adel ingin mengejar Alavro tapi tangannya diraih oleh Rey.

"Jadi, lo lebih pilih dia dibanding gue?" tanya Rey.

"Bukan gitu Rey, Alvaro itu sahabat gue."

"Tapi lo keliatan takut banget kalo Alvaro pergi."

"Gue cuma nggak mau sahabat gue jauhin gue," ucap Adel.

"Lo suka sama dia kan?" tanya Rey.

"Enggak." Jawab Adel.

***

Alvaro kini berada di bangku belakang sekolahnya. Alvaro sedang berfikir kalau dirinya sudah dibohongi oleh Adel. Walaupun Alvaro bukan siapa siapa Adel, tapi Alvaro juga ingin tau kehidupan Adel. Alvaro memang telah jatuh cinta pada Adel. Alvaro baru menyadari perasaanya ketika mengetahui Adel sudah memiliki pacar.

"Kenapa selama ini Adel nggak pernah bilang sama gue kalo dia udah punya pacar sih," kesal Alvaro.

"Gue nyesel udah deketin Adel, sama aja gue kaya jadi orang ketiga tau nggak," ucap Alvaro sendirian.

"Lagian dari awal harusnya gue nggak deketin Adel, tapi kenapa gue malah deketin dia."

"Gue udah jatuh cinta sama lo Del, tapi nyatanya lo udah jadi milik orang lain."

"Selama ini gue ngrasa kalo lo juga punya perasaan yang sama kaya gue, tapi nyatanya enggak.Lo itu kaya ngasih harapan lebih ke gue Del."

Alvaro terus terusan berbicara sendiri sampai sampai tidak menyadari ada seseorang dibelakangnya.

Seorang gadis yang ada dibelakang Alvaro langsung berjalan dan duduk disamping Alvaro membuat Alvaro yang sedang kesal menjadi kaget.

Alvaro langsung menatap gadis itu dan sepertinya dia sudah tidak asing lagi dengan gadis yang ada dihadapanya.Gadis yang beberapa bulan belakangan ini dekat dengannya karena gadis itu adalah salah satu anggota osis yang paling dekat dengan Alvaro.

"Grace?" Alvaro bingung dengan kehadiran gadis yang bernama Grace itu secara tiba tiba.

***

Pilihan Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang