💌 ㅡquindici

4.5K 815 39
                                    

"Lo habis keluar dari mesin cuci ya? Kusut banget mukanya, kayak belom diseterika." Ejek Gweny yang melihat Flora masuk ke kelas.

"Diem deh. Gue lagi kesel banget sama Yohan." Kata Flora.

"Hah? Yohan? Pagi-pagi udah bahas Yohan aja, ada apa?"

"Gue tadi berangkat bareng dia."

"HAH? SERIUS? LO SAMA YOHAN UDAH SEDEKET ITU?!"

"Ssst!!"

Flora langsung membekap mulut Gweny karena teriakannya yang membuat seluruh siswa di kelas langsung melihat ke arah mereka.

Flora pun menjelaskan ke Gweny mulai dari kejadian semalam saat Yohan tiba-tiba datang ke rumahnya hingga kejadian barusan.

"Haha, udah gue bilang kan Flo? Dia nggak serius sama lo. Don't take it hard, he just wanna play with your feelings. Nggak usah dipikir berat-berat ya?" Kata Gweny.

"I'll try."



💌💌


Seperti janjinya tadi pagi, sekarang Yohan dan Flora sudah duduk di sebuah café dekat sekolah Flora. Seperti biasanya pula, Yohan tidak bisa diam dan selalu mengajak Flora berbicara, Tapi, Flora rasanya sedang sangat tidak mood untuk bertemu bahkan berbicara dengan Yohan.

Yohan akhirnya ikut diam karena Flora tampak bad mood sejak keluar dari gerbang sekolahnya.

"Flo.. Kamu kenapa sih?" Tanya Yohan yang tidak tahan mereka berdua hanya diam-diaman dan sesekali meminum segelas es cappucinno di depan mereka.

"Yo, hubungan lo sama Yeji tu apa sih sebenernya?" Tanya Flora to the point. Memang seperti itu sikap asli Flora. Jika ia benar-benar penasaran, ia tidak akan segan bertanya langsung.

"Kenapa? Kamu cemburu? Hahaㅡ"

"Bukan gitu. Gue nggak mau dicap yang enggak-enggak sama Yeji." Potong Flora.

Yohan langsung diam. Raut wajahnya tidak dapat ditebak oleh Flora.

"Pokoknya aku nggak ada apa-apa kok sama Yeji. Tenang aja."

"Bohong.."

"Nggak percaya? Perlu aku telfonin Yeji sekarang?"

"Telfon aja. Biar jelas sekalian."

"Eㅡeh, jangan deh." Kata Yohan berubah pikiran.

"Tuh kan.. Gue nggak mau dianggap Yeji sebagai penganggu hubungan kalian atau gimana. Kalau lo emang ada sesuatu sama Yeji, kita nggak seharusnya kayak gini. Lagian emang dasarnya kita nggak sedeket ini kan?"

"Flo, serius deh aku sama Yeji cuma temen."

"Gue nggak peduli deh, Yo. Gue masih mau ketemu sama lo sekarang sebagai rasa terima kasih doang karena udah mau anterin gue tadi pagi." Jelas Flora.

"Floㅡ"

"Tadi pagi lo juga bilang ke Yeji kan kalau lo nggak sengaja lewat sekolah gue? Sekali lagi, gue bukan cemburu atau gimana, tapi gue kesel sama lo!"

"Sorry.. Aku nggak jujur sama Yeji karenaㅡ"

"Karena lo nggak mau ketahuan Yeji kalau ternyata lo deket sama gue kan?"




Ah, Yohan bingung harus menjelaskan bagaimana ke Flora.

"Bukan gitu. Mau aku nganterin kamu kek, mau aku nganterin jenazah kek, kan bukan urusan Yeji juga? Jadi, apa untungnya aku ngasih tau Yeji? Aku juga gitu kok ke orang lain, nggak ke Yeji doang." Jelas Yohan.

"Awas aja ya kalau besok gue sampai dilabrak Yeji!"

"Nggak bakal. Aku jamin kamu aman dan tenang kalau sama aku."

3 AM -Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang