💌ㅡdiciassette

4K 730 73
                                    

"Siang, cantik."

Ya, siapa lagi kalau bukan Kim Yohan.

"Lo manggil gue gitu lagi, mending kita pura-pura gak kenal aja deh." Kata Flora.

"Ya kan emang cantik.."

"Ck—pesen minum dulu sana."

"Lah, kamu sendiri belum pesen ya?" Tanya Yohan yang sadar kalau di meja mereka masih kosong.

"Nggak pesen. Uang gue kayaknya hilang pas di kantin sekolah tadi." Jawab Flora dengan wajah melasnya.

"Pfft—" Yohan menahan tawanya. "Sekalian pesen aja deh, biar aku yang bayarin." Lanjutnya.

"Nggak ah."

"Halah, kayak sama siapa aja."

"Lah, emangnya lo siapa gue??"

Strike.

"Ya aku kan anaknya Pak RT di perumahan. Kalau tugasnya Pak RT mengayomi warganya, tugasku mengayomi kamu." Gombal Yohan.

Kalau boleh jujur, Flora sebenarnya ingin sekali tertawa.

Tapi jika tertawa, nanti Yohan yang kesenangan.


Kurang lebih 10 menit mereka berbicara santai, random, dan tentunya semua ucapan Yohan yang membuat Flora kadang mual.

"Yo, gue mau bilang sesuatu."

"Apa?"

"Sorry kemarin gue nggak percaya sama lo. Gue tadi nggak sengaja dengerin pembicaraan Yeji sama temennya. Ternyata lo sama Yeji emang nggak ada apa-apa." Jelas Flora.

"Hah???"

"Kenapa?"

"Yeji ngomong apa?"

"Ya intinya kalian berdua drama doang gitu."

"Hmm, bener kok. Sorry aku nggak mau cerita langsung ke kamu karena aku rasa itu urusan Yeji, dan cuma Yeji yang berhak cerita. Jadi, kalau kamu nggak sengaja denger, yaudah rejeki kamu." Kata Yohan.

"Rejeki gue?? Apa banget haha.." Kata Flora sambil tertawa.

"Eh??" Respon Yohan sedikit terkejut.

"Kenapa?" Flora berhenti tertawa.

"Ini pertama kali aku lihat kamu ketawa langsung, hehe.."

....ok Kim Yohan

3 AM -Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang