3 AM -Kim Yohan

💌ㅡtrentadue

Flora tetaplah Flora.

Itu yang bisa Yohan tangkap.

Ternyata, jadian sama Flora enggak membuat sikap cewek itu merubah sikapnya di depan Yohan. Tidak masalah. Yohan justru senang bisa melihat Flora yang apa adanya dan menjadi diri sendiri. Lagipula, sifat dingin dan ketus Flora-lah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Yohan.

"Kalau sama cowok sendiri aja dingin, gimana ke cowok lain? Gak perlu khawatir dia bakal deketin cowok lain."

Ya, kira-kira begitu pemikiran Yohan.

Kalau ditanya bagaimana perasaan Yohan setelah resmi jadian dengan Flora?

Words can't described it.

Yohan tidak menyangka Flora akan menerimanya-walaupun memang Flora belum sempat berbicara apa-apa waktu itu. Tapi Yohan yakin, Flora tidak akan mempermainkan perasaannya.

💌💌

"Heh, utang cerita lo!"
"Gimana bisa jadian sama Yohan?"
"Perasaan kemarin gak ada angin gak ada hujan, tau-tau Yohan post foto lo. Duh, gue iri cowok gue gak semanis Yohan."

"Apasih Gwen.."
"Ya ambil aja Yohan."

"Ah yang bener?? Ntar gue lo santet."

"Itu tau. Masih mau ngambil?"

"Haha sadis lo."
"Lo nerima Yohan gak main-main kan Flo? Maksud gue, lo beneran suka sama dia kan? Lo gak ragu kan sama perasaan lo?"

"Ya enggak lah. Gue serius sama Yohan.
Kayaknya aja sikap gue dingin ke dia,
tapi hati gue nggak sedingin itu.
Gue juga cuma cewek biasa
yang bisa luluh sama cowok semanis
dan sebaik Yohan.
Lo gak tau kan kemarin gimana.."

"Ya enggaklah, orang lo gak cerita! Makannya, sekarang ceritain."

"Nggak mau. Biar gue sama Yohan aja yang ngerti."

"Dih, ngeselin banget sekarang mainnya rahasia-rahasiaan."

"Lagian mau diceritain kayak gimana Gwen. Gue jadiannya singkat banget kayak persetujuan satu sisi. Tapi gue seneng-seneng aja sih haha."

"Lah kok bisa wkwk."

"Ya gitu deh."

"Eh, Yena udah tau kalau kalian pacaran ya? Snapgramnya galau-galau sis. Berdosa lo nyakitin anak orang."

"Anjir, gue lagi yang salah."

"Haha, abisnya gue kasian juga sih. Tapi ya gimana, perasaan gak bisa dipaksa."

"Nah itu tau. Berarti bukan salah gue dong kalau gue jadian sama Yohan, terus nyakitin perasaannya."

"Ya enggak sih. Perasaan gak bisa disalahin."

"Sok banget lo."

"Hehe.. Eh ngomong-"

"PERMISI CEWEKNYA YOHAN."

Flora yang tadinya sedang fokus telfon dengan Gweny tiba-tiba menengok ke pintu kamarnya yang sudah terbuka.

"Y-yohan? Ngapain?" Tanya Flora.

"Nanem padi. Ya ketemu kamu lah!" Jawab Yohan.

Flora pun kembali ke telfonnya.

"Gwen, udah dulu ya. Ini cowok gue dateng."

"H-hah?? Yahh, yaudah deh. Byeee."

"Bye. Sorry ya. Nanti malem gue chat."

"Oke, santuy."

"Telfon sama siapa?" Tanya Yohan setelah Flora mematikan hp-nya.

"Gweny." Jawab Flora.

"Oh. Nih aku bawain cheesecake." Kata Yohan sambil memberikan sekotak cheesecake yang ia bawa kepada Flora.

"Ehh, makasih. Ngrepotin banget." Balas Flora, sedikit terkejut.

"Nggak kok. Kebetulan mama tadi lagi bikin kue di rumah, terus tanya aku pingin dibuatin apa. Aku pernah lihat snapgrammu, kayaknya suka banget sama cheesecake. Yaudah aku suruh mama bikin cheesecake aja." Jelas Yohan.

"Ya ampun.. Sampaiin ke mamamu makasih ya. Tau gitu tadi kamu panggil aku aja supaya aku bisa bantuin bikin kue di rumahmu."

"Iya, nanti disampaiin. Kapan-kapan deh kalau mama ada waktu, kita bikin kue bareng."

"Okedeh, sekali lagi makasih ya."

"Iya, Flo. Bilang makasih lagi aku cium."

"Iya sama-sama."

"Dih, langsung diganti."

"Ya daripada dicium kamu."

"Emang kenapa kalau aku cium?"

"Ih baru jadian berapa hari hah?? Mau kayak dua garis biru?"

"Enggak-enggak. Eh Flo, ngomong-ngomong soal kejadian beberapa hari lalu, aku udah minta ke Yeji biar Hyunjin nggak gangguin kamu lagi. Jadi jangan khawatir ya, ada aku juga kok." Kata Yohan.

"Hmm-okedeh. Sebenernya aku udah lupain kejadian itu sih, tapi agak takut aja. Ngomong-ngomong soal Yeji-Hyunjin, sebenernya hubungan mereka tuh kenapa sih? Toxic relationship gitu?" Tanya Flora.

"Jadi-"

Pasangan lain pacaran = romantis

Yohan-Flora pacaran = gibah