12.Best Mistakes

4 1 0
                                    

©Lavita5

Menjadi sangat dicintai olehmu memberiku kekuatan, sementara mencintaimu secara mendalam memberiku keberanian

✒Lucas


|Happy Reading❤|

LUCAS POV

Aku membuka mataku perlahan. Mengerjap-ngerjapkan mataku beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke mataku.

Entah sejak kapan aku pingsan ditempat ini, The Chamber of Secret. Aku mencoba bangun, tapi tubuhku rasanya sakit. Semua luka yang Tiwai buat, tak ada yang mengurusnya.

Melihat tubuhku yang penuh luka, aku teringat akan Victoria. Dia selalu mengobati lukaku. Dia selalu mengkhawatirkan diriku yang payah ini.

Hawa dingin menusuk tubuhku. Baju atasku yang entah dimana Tiwai membuangnya. Rupanya mereka masih mengikatku dengan sihir. Aku masih tak bisa bergerak.

Aku mencoba melepaskan diriku dari sihir ini, tapi semakin aku bergerak ikatannya semakin kuat.

"Awh" ringisku karena ikatannya yang semakin mengerat.

Terdapat juga ikatan pada leherku, jika aku bergerak sedikit saja pasti nyawaku sudah melayang. Aku tak ingin Victoria sedih saat aku meninggalkan dunia ini.

Aku hanya pasrah dan diam. Aku percaya bahwa bantuan di Hogwarts selalu ada, bagi yang berhak menerimanya.

Tak lama kemudian aku mendengar langkah kaki seseorang memasuki ruangan ini. Aku sudah tau bahwa itu adalah Tiwai.

Kulihat dia memasuki ruangan ini sendirian dan menatapku tajam. Aku tau setelah ini, Tiwai pasti akan menyiksaku lagi.

"Sudah bangun rupanya!!" sarkasnya tajam

Aku berusaha menetralkan nafas dan detak jantungku. Aku tak mau kelihatan ketakutan. Aku harus tetap tenang.

"Kau pasti sudah siap untuk aksi selanjutnya. Kau tau gadisku victoria, dia keliatan murung selama tidak ada kau. Tenang saja aku yang akan mengurus victoria selama tidak ada kau!" lanjutnya.

Aku yang awalnya mencoba tenang, seketika pertahananku runtuh. Tiwai menggunakan victoria agar aku lemah. Aku takut ia akan mencelakai victoria.

"Jangan, jangan sakiti victoria, sakiti saja aku. Biarkan victoria bahagia dengan dunianya dan biarkan dia hidup tenang" balasku cepat.

"Owh, jadi rupanya kau ingin disakiti ya? Dengan keadaan seperti ini, kau masih mencoba menjadi pahlawan, cih!" ucap Tiwai dengan senyum sarkasnya

Kulihat Tiwai melepas ikat pinggang yang terbuat dari baja tipis. Dia menyeringai kearahku. Dia mulai berjalan menuju kearahku.

Aku hanya bisa diam, tubuhku yang telah diikat sempurna tidak bisa melawan. Dan satu hal, ikatan dileherku akan semakin mengerat ketika aku bergerak.

Tiwai mulai memegang ujung sabuk itu. Ia mulai mencambukku dengan sabuk itu. Dia mencabuk bagian pundak, rahang, perut, pergelangan tangan, dan lengan atas.

Dia mencambukku keras, sesekali dia juga tertawa.

Cetarrrrr...

"Awh" rintihku karena ia mencambuk pundakku.

Cetarrr... Cetarrr... Cetarrr

Bunyi itulah yang sekarang memenuhi ruangan ini. Aku tak bisa melawan, tubuhku rasanya kelu dan tentunya sangat sakit.

✔About . L . [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang