13.They Don't Know Me

2 1 0
                                    

©Lavita5


Tak terlupakan dengan 'cinta'

✒Lucas


|Happy Reading❤|

VICTORIA POV

Terhitung sudah sekitar 4 hari ini, Lucas masih menghilang dan tidak ada kabar. Hari ini, seperti biasa aku akan beangkat kuliah. Walaupun aku kurang bersemangat, setidaknya aku harus fokus dengan S2 ku. Aku sudah jauh-jauh dari Korea ke London.

Agaknya aku telat hari ini, itu sudah menjadi kebiasaanku. Kak Mark telah terlebih dahulu berangkat. Aku ingin naik bus, tetapi karena aku yang kesiangan jadi bus yang menuju kampusku sudah kelewatan semua. Terpaksa aku harus berjalan kaki.

Jarak kampus dan rumahku cukup jauh, tak apa harus berjalan kaki. Saat perjalanan menuju kampus, aku melihat seseorang. Dia terlihat lemah dan tubuhnya penuh luka, tapi tetap saja ia bekerja menjadi tukan ojek sepeda.

Dia hanya mengojek sepedanya sampai halte, tempat pemberhentian bus. Kulihat, dia sepertinya sedang sakit. Sedari tadi ia terus memegang dadanya dan menyesuaikan pernapasannya.

Dia beristirahat sejenak di halte tersebut. Masih dengan hal sama, dia masih memegang dadanya dan mengatur nafasnya, tetapi kulihat dia juga sedang menahan rasa sakitnya.

"Sepertinya aku mengenalnya?" gumamku.

"L-lu-cas" aku menemukan jawabannnya, dia adalah Lucas.

Aku merindukan Lucas. Akhirnya aku dapat menemukannya. Dengan rasa rindu yang menggebu, aku berlari sekencang mungkin menghampiri Lucas.

Saat aku sampai dihadapan Lucas, aku tak dapat membendung air mataku lagi. Jujur aku sangat merindukan Lucas.

"Lu-lucas" lirihku.

Kulihat Lucas sudah tak lagi memegang dadanya. Dia berusaha terlihat baik-baik saja, walaupun aku tau dia bohong. Dia kembali menunjukkan senyum simpulnya, aku rindu itu.

"Kenapa kau tidak kuliah Victoria?" tanya Lucas, sedangkan aku masih terpaku dihadapan Lucas.

Tak dapat dipungkiri, aku langsung memeluk Lucas erat sekali. Aku menyalurkan rindu yang ada dalam diriku. Sesekali aku juga menangis dipelukan Lucas.

Tangan Lucas terulur untuk membalas pelukanku. Lucas mengelus surai rambutku lembut.

"Hei, tak perlu menangis" lirihnya

Aku semakin mengeratkan pelukanku. Entah sudah berapa lama aku memeluk lucas. Pelukanku sangat erat, hingga aku menyadari sesuatu.

Lucas sedari tadi seperti menahan rasa sakit di tubuhnya. Sepertinya ia berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Aku meliriknya, kemudian dia hanya menampilkan senyumannya. Ia menyembunyikan rasa sakit di tubuhnya.

"Lucas, kau tak apa?" tanyaku sembari menangkup pipi Lucas. Kekhawatiranku membuatku hilang kendali.

Lucas hanya tersenyum simpul dan mengambil tanganku yang menangkup pipinya. Dia memegang tanganku dan mengelusnya, sesekali dia juga mencium tanganku.

"Aku tak apa, tenanglah" jawabnya lembut.

"Hiks, lucas" tangisku tak tertahan

"Mana janjimu, kau berjanji untuk tak pernah meninggalkanku. Tapi apa, setelah kau berjanji, kau mengingkarinya. Aku benci kau, Lucas. Tapi aku juga rindu, hiks" ocehku pada lucas sambil memukul pelan dada lucas.

Lucas hanya tersenyum melihatku. Mengelus lembut surai rambutku.

"Aku sudah kembali, aku tak mengingkari janjiku. Tetaplah bersamaku" ucap Lucas

"Dan jangan membenciku, aku takut. Cukup mereka yang membenciku, kamu jangan" sambungnya.

Aku kembali memeluk Lucas. Jujur, aku rindu padanya. Entah aku merasa, ada yang hilang pada diriku ketika Lucas tak ada kabar selama 4 hari.

Setelah menyalurkan rinduku yang menggebu-gebu, mataku teralih pada wajah Lucas. Wajah yang sempurna ini, tergores oleh luka. Pada bagian dahi, pelipis, rahang, ujung hidung, mata kirinya yang bengkak, dan sudut bibirnya yang memar.

Aku kembali menelusuri luka yang ada pada tubuh Lucas. Di lehernya terdapat bekas tali, tapi itu seperti cekikan. Di pundaknya terdapat bekas goresan.

Mataku beralih pada tangan Lucas. Telapak tangan dan punggung tangannya terdapat bekas cambukan begitu juga dengan pergelangan tangannya. Di pergelangan tangannya juga ada bekas sayatan, luka sayatan itu terlihat agak dalam. Kelihatannya itu yang paling parah dari luka-luka lain.

Saat aku memegang pergelangan tangan Lucas, dia sedikit kaget dan meringis.

"Awh" rintihnya pelan.

"Kenapa kau terluka?" tanyaku heran.

"Tak apa, aku baik-baik saja" Lucas

"Tapi ini, kau bilang ini baik-baik saja!?" aku sedikit meninggikan suaraku.

"Aku akan membeli P3K di apotek" sambungku langsung beranjak pergi dari tempat itu dan pergi ke apotek di seberang jalan.

Setelah membeli P3K, aku langsung kembali menemui Lucas. Dia masih setia ditempatnya. Dia masih menungguku rupanya.

Sampai dihadapannya, aku langsung menyerahkan obat-obatan itu kepada Lucas. Dia terlihat agak bingung dan mengernyitkan dahinya.

"Aku?" tanya Lucas

"Iya, obati sendiri. Itu hukuman karena pertama kau hilang tak ada kabar dan yang kedua, kau berbohong. Katanya kau baik-baik saja tapi lihat, tubuhmu penuh luka" omelku pada Lucas.

Lucas sedikit menghela napas pelan. Dia menatapku dalam. Dia memegang tanganku dan memelukku.

"Aku tak butuh obat" selanya.

"Lalu? Kau mau obati luka itu dengan apa hah!" ucapku tegas.

Lucas hanya diam dan menatapku dalam. Dia menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahku, menyelipkannya ke daun telingaku. Dia berbisik padaku dengan deep-voicenya.

"Kamu" ucapnya.

Pipiku memanas mendengar ucapan Lucas. Dia menangkup pipiku dengan kedua tangannya. Dia menatapku dalam. Aku berusaha mengalihkan pandangan dengan melihat sekitar. Membuang wajahku yang sedang berhadapan dengan Lucas.

"Apaan sih, la-lagi serius juga" ucapku terbata-bata.

"Hei, lihat aku!" perintah Lucas

Tapi aku tak mengikuti perintah Lucas, aku sedang menahan malu saat ini. Aku mengalihkan pandangan kesana kemari agar tidak eye-contact dengan Lucas. Meskipun begitu, Lucas menarik daguku agar aku mau menatapnya.

"Sudah kubilang. Jangan malu, kau tambah cantik" ucapnya lirih sambil mencium keningku singkat.






























TBC...

Penuh luka, tapi tak akan terasa
Penuh memar, tapi tak melara
Tapi penuh rindu, aku terpenjara

✒Lucas






Hy guys, kali ini part-nya agak pendek gaada 1k word, biasanya lebih, iya sampe gumoh aku ngetiknya, wkwk

Jangan lupa vote and comment!!

Tunggu keseruan selanjutnya

✔About . L . [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang