2. London, I'm coming

29 2 0
                                    

©Lavita5

✏Lee Victoria✈

Hari ini adalah hari dimana seorang Lee Victoria berangkat ke bandara untuk study S2 di London.
Dia sedikit terlambat saat ke bandara, tapi untungnya dia tak telat sepenuhnya.

"Untung saja tidak telat" gumamnya

Setelah hampir 3 jam pesawat lepas landas, akhirnya ia sampai di London.
Ia menghirup udara dalam-dalam merasakan sejuknya udara di London.

Kemudian,

"Hei, Ria, come here!"

Victoria merasa kesal saat dipanggil 'Ria', sebab ia hanya tak suka jika didengar terasa aneh.

Victoria kemudian menghampiri seseorang yg memanggilnya tadi, ya itu kakaknya Mark Lee.

"Memangnya aku Ria Ricis apa seenaknya panggil dengan nama Ria!" ketus victoria terhadap kakaknya.

"I don't like a nick name" lanjutnya sembari membawa kopernya menuju bagasi mobil.

"Yaelah kan bagus gitu" mark terkekeh ketika melihat adiknya yg sedang merajuk itu.

"Whatever you say, yg penting aku tidak suka nama panggilan itu!" sarkas victoria yg seolah-olah ingin memantrai mulut kakaknya itu.

"Iya2, gitu doang ngambek, sini biar kakak yg angkat koper kamu kebagasi" ujar mark lee sembari merebut koper itu dari adiknya.


Setelah memasukkan barang2 Victoria ke bagasi, mereka mulai masuk ke mobil ferari mereka. Sudah jelas bahwa mereka adalah keluarga paling kaya di Korea Selatan, tapi untuk di London mereka hanya termasuk golongan atas saja.

Hening sejak tadi....

"Sister, Apakah you mau buy this food?" mark membuka percakapan diantara mereka.

"Ngomong apa sih kak, gaje, sok2 an bule" ketus victoria yang sedari tadi hanya fokus pada bukunya.

"Yeww, kakak kan memang bule" sombong Mark sambil dagunya diangkat keatas memperlihatkan kesombongannya.

"Terserah kakak saja" Victoria hanya menggumam kecil, dia sangat sibuk dengan buku yg dia baca, sejenak dia berpikir apakah cerita dalam buku ini bisa menjadi kenyataan? Tanyanya dalam hati.

Ya, buku yg dibaca Victoria adalah tentang Piala Triwizard yg mengisahkan penyihir hebat yg berhasil mengalahkan Dark Lord sampai titik akhir. Victoria terkagum betapa hebatnya jika ada sihir di her life's.

Setengah jam berlalu, akhirnya mereka sampai.

Victoria yg sedari tadi fokus pada bukunya tidak menyadari bahwa mereka telah sampai dirumah.
Mark hanya menatap bingung adiknya, kemudian terlintas ide jahil.

Mark kemudian mendekatkan dirinya pada wajah Victoria, hey kalian jangan berpikir aneh2 dulu, Mark hanya ingin menjahili adiknya.

Kemudian Victoria tersadar akan kelakuan Mark yg mulai mencondongkan tubuhnya kemudian dia tersenyum jahil dan menaikkan alisnya serta memiringkan kepalanya.

Victoria yg notabenya tak pernah dekat dg pria manapun, seketika dia gugup. Dia memundurkan wajahnya tapi mark cukup jahil, dia semakin memajukan wajahnya, hingga hidung mancung mereka berdua hampir bersentuhan.

✔About . L . [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang