✔About . L . [END]

15.Use To Love You

©Lavita5

Aku tak pernah tahu
Bagaimana aku mencintaimu
Semua sudah berlalu
Tapi mengapa semua ini terasa semu?

✒Lucas

|Happy Reading♥|

VICTORIA POV

17.00 WIB

Aku berusaha mengerjap-ngerjapkan mataku beberapa kali. Mengucek mataku yang bengkak karena mungkin aku sudah terlelap lama.

Aku terbangun karena mendengar rintihan dari seseorang, yaitu Lucas. Lamat-lamat kuamati Lucas. Tangannya memegang dada bidangnya. Keningnya penuh keringat dingin.

Nafas Lucas tak beraturan, sedikit lebih cepat dari normalnya bernafas. Dia masih memejamkan matanya, menahan rasa sakitnya itu.

Secara tiba-tiba, Lucas terbangun dari tidurnya dan membelalakkan matanya. Nafasnya terengah-engah. Dia sepertinya terkena mimpi buruk.

"Lucas, kau tak apa?" Tanyaku khawatir.

Lucas hanya diam beberapa saat kemudian ia menggeleng dan tersenyum simpul. Ia selalu menyembunyikan masalahnya.

Aku segera mengambilkan Lucas air putih. Aku menegukkan air putih itu kepada Lucas. Mengelus punggungnya agar ia sedikit lebih tenang.

"Terimakasih" -Lucas

Aku menghela napas pelan, memandang Lucas dalam.

"Diantara kita, tak perlu kata terima kasih" ucapku.

"Itu sudah menjadi tugasku, begitupun sebaliknya." sambungku.

Lucas terlihat menatapku, tatapnnya begitu sendu. Tangannya terangkat untuk mengelus pucuk kepalaku dan sesaat kemudian ia mencium keningku.

"Kamu seperti senja bagiku"

"Tetaplah bersamaku" lanjutnya.

"Eh, iya. Btw, ini done jam five sore" ucapku menirukan gaya kak Mark.

Lucas terkekeh ringan mendengar aku bicara seperti orang norak.

"Kamu lucu banget sih" ucapnya sambil mencubit pipiku gemas.

"Sakit tau" omelku sembari mem-poutkan bibirku.

"Yaudah" -Lucas

"Yaudah apa?"

"Ayo!" -Lucas

"Kemana?" - tanyaku

"Melihat sunset bersamamu, pasti indah. Ayo!!" -Lucas

Aku berusaha mencerna kata-kata Lucas tadi. Lucas memang tak pernah meresmikan hubungan kami. Tapi dari yang ia katakan, apakah secara tak langsung beberapa kali Lucas telah menyatakan perasaannya?.

Aku terlonjak kaget, saat Lucas menarik tanganku.

"Kenapa ngelamun?" -Lucas