25. Ending Scene

10 2 0
                                    

©Lavita5

Aku akan membuatmu bahagia disisa-sisa usiaku
✒Lucas


|Happy Reading❤|

Pria yang sedang berada di makam itu, merintih. Dadanya mulai terasa sesak. Kepalanya berputar-putar dan hidungnya mengeluarkan darah. Ditambah lagi kaki kanannya yang tadi terlindas motor.

Salju deras dan hawa dingin menusuk kulit seorang pria dan wanita itu. Entah apa yang mereka lakukan, bersujud di makam di bawah derasnya salju turun.

"Lucas, kau tak apa?" tanya victoria yang khawatir.

Tetapi Lucas tak menjawab. Tangan lucas mengelus pipi victoria lembut. Matanya berkaca-kaca melihat gadisnya ini mengkhawatirkannya.

"Victoria, kau mungkin telah mengetahui segalanya tentang diriku. Aku ini hanya seorang yang sangat lemah, penyakitan, dan tak berguna...” ucap Lucas dengan nada bergetar sembari menundukkan kepalanya.

Victoria menggeleng keras. Dia tak tega bila laki-laki yang ia sayangi menjadi seperti ini.

" Tidak, kau tidak lemah" lirih victoria sembari menangkup kedua pipi Lucas.

“aku akan terus merindukanmu, kau adalah anugrah terbesar dari Tuhan. Aku akan melaksanakan sebuah tugas dari dunia sihir, jaga dirimu baik-baik” sambung Lucas dengan mengelus surai rambut victoria.

Victoria ingin menahan Lucas tapi ia tahu ini demi kebaikan dunia sihir. Victoria merasakan sebuah benda kenyal menempel di dahinya. Lucas mengecup dahi victoria selama beberapa detik.

"Pulanglah" ucap Lucas dengan mengayunkan tongkat sihirnya agar victoria dengan cepat bisa sampai kerumahnya.

Hitungan detik, victoria telah berada di kamarnya. Ia tak tahu harus berbuat apa. Pintu dan jendela kamarnya terkunci rapat. Ia ingin terus bersama Lucas tetapi ia tertahan di kamarnya sendiri.

------------°°°-------------

Aku mengurung victoria di kamarnya agar ia tak bisa mengikutiku. Perjalananku ini sangat berbahaya, aku tak mau dia terluka.

Salju turun sangat deras kali ini, suhu udara disini sangatlah dingin. Apa kejadian masa lalu akan terulang kembali?

Aku berjalan dengan tertatih-tatih menuju rumahku yang tak jauh dari sini, sekitar 2 kilometer. Aku mengusap-usapkan telapak tanganku pada lenganku. Aku memberikan jaketku pada victoria dan aku hanya memakai baju tak berlengan yang menampilkan lengan kekar milikku.

Entah kenapa, aku ingin mengutuk diriku sendiri. Dadaku terus saja terasa sesak seperti ada yang sedang mencabik jantungku. Dan tiba-tiba ditengah perjalananku menuju rumah...

"Huek!!"

Aku muntah dan yang kumuntahkan adalah darah. Dadaku bertambah sesak, aku tak tahan lagi. Ini sungguh menyakitkan.

Aku harus segera menyelesaikan semua ini. Aku harus cepat sampai di rumahku dan menemui Mr. Lupin.

Saat aku sampai...

Mr. Lupin sudah tidak ada dirumahku. Aku sudah menduga, Voldemort akan menghancurkan orang-orang yang berada didekatku.

Saat aku berjalan kesana-kemari, aku bingung apa yang harus kulakukan. Telfon genggam punyaku bergetar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✔About . L . [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang