©Lavita5
Sebuah kesalah pahaman
Aku ingin kau mengerti
Tapi bukan dengan cara seperti ini
Tak apa, biar aku yang berjuang sendiri
✒Lucas|Happy Reading❤|
LUCAS POV.
Aku tak tau apa yang terjadi denganku setelah Taeyong memantraiku. Agaknya satu minggu lalu, dia membawaku ke sebuah gudang kotor, di gudang itu ia menghilangkan mantranya supaya aku bisa merasakan sakit karena siksaan darinya.
Ia membanting tubuhku keras kearah tembok. Ia menyeringai hebat, padahal dadaku masih terasa sakit. Tapi kulihat ia membawa beberapa botol wine.
"A-apa yang kau lakukan!" rintihku cukup tegas.
Ia hanya tersenyum sinis dan mulai membuka 3 botol wine itu. Ia meminumkan wine itu secara paksa padaku. Padahal aku tidak suka wine. Wine itu sungguh merusak akal dan tubuh manusia.
Ia terus meminumkan wine itu pada mulutku, menyuruhku menelannya secara paksa. Satu botol, Taeyong telah memberiku satu botol wine.
Aku menggeleng keras.
"C-cukup" ucapku bergetar.
Jujur saja aku memang tidak kuat meminum wine. Padahal baru satu botol, kalian tahu aku hampir muntah-muntah.
"Lagi? Oke!" Taeyong.
Shit.
Dia memang kejam. Apakah dia seorang psikopat?
Ia terus menegukkan wine ke mulutku. Aku bisa-bisa pingsan jika seperti ini. Saat mencapai botol ketiga, Taeyong menyeringai.
"Sudah cukup, aku ingin kau masih dibawah alam sadar saat aku menyiksamu lagi" Taeyong
Dia melemparkan botol wine itu kearah tembok, tepat disampingku.
PYARRR.....
Bunyi botol wine yang sudah menjadi pecahan kaca. Taeyong mengambil beberapa pecahan kaca itu dan mendekat kearahku.
Sunggguh, kali ini rasa sakit yang luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Ini sangat menyakitkan.
'Ayah ibu, aku butuh kalian' batinku.
Taeyong mengarahkan pecahan kaca itu pada wajahku. Menggoresnya tanpa rasa iba. Darah keluar dari rahang dan pipiku.
"Awh" aku hanya meringis.
Taeyong menggoreskannya ke beberapa bagian tubuhku, lebih tepatnya hampir semua bagian tubuhku.
Ia seperti seorang yang hilang akal. Menggoreskan beling itu pada kaki, tangan, lengan atas, leher, pelipis, rahang. Ya, hampir semua kalian tahu.
Setelah ia menggoresku dengan beling, ia menyuruhku berdiri dengan paksa. Tetapi tubuhku masih lemah, aku tak kuat. Rasa sakit menjalar di seluruh tubuhku. Dadaku terasa sesak, apalagi ditambah dengan luka yang terasa perih ini.
Akhirnya, Taeyong menyeretku. Sungguh ia terlalu kejam dan biadab. Entah kemana ia akan membawaku.
Taeyong membawaku ketempat dimana terdapat banyak air dan tentunya dingin. Tentu saja ia membawaku ke kamar mandi. Menceburkan bagian kepalaku ke dalam bak mandi.
Aku tak bisa bernapas. Taeyong mengangkat dan menceburkan kepalaku kedalam bak mandi beberapa kali. Setelah melakukan itu, Taeyong mendorongku hingga aku terjatuh dan punggungku terbentur tembok
Taeyong melepaskan baju atasku. Sesaat kemudian ia menyalakan shower dalam kamar mandi itu. Rasanya aku sungguh rindu pada ayah dan ibu. Mereka selalu melindungiku di waktu kecil.
Sakit.
Aku ingin menangis. Tubuhku rasanya sangat perih dengan luka gores yang kemudian disiram air. Taeyong kemudian mengunci pintu kamar mandi tersebut dan mengurungku didalam.
Aku sungguh merasakan hawa dingin yang menusuk. Dadaku masih saja terasa sesak. Ini sunggguh dingin. Bibirku sudah memucat dan kepalaku pusing sedari tadi.
'Ayah ibu, bolehkah aku menyerah sekarang ini' batinku.
Bodoh.
Aku tidak boleh menyerah. Aku harus berjuang melawan kegelapan. Tapi aku sungguh ingin memeluk ayah dan ibuku sekarang. Mengadu kepada mereka dan menumpahkan seluruh air mataku di pelukan ayah dan ibu.
------Taeyong POV-------
Sekarang adalah tanggal mainnnya. Aku memantrai Lucas dengan kutukan Curcio yang di ajarkan oleh ayahku. Tapi aku tak sepenuhnya memantrai anak sialan itu. Dia masih kubuat sedikit sadar. Tapi dia akan selalu menurut dengan apa yang ku perintahkan.
Hari ini aku merasa sangat puas tentunya. Victoria membenci Lucas sedangkan Lucas tersiksa. So perfect. Aku tersenyum penuh kemenangan pada diriku sendiri.
Victoria masih menangis dipelukanku. Aku harus memanfaatkan kesempatan ini. Aku membuat mereka berdua menjadi salah paham, itu memang tujuanku.
Victoria mengira Lucas mencium Hyun SoA tapi itu hanya bagian dari strategiku saja. Tentu saja, Lucas juga mengira aku berpelukan dengan Victoria. Dan saat tak ada victoria di sisi Lucas, ayahku dapat dengan mudah mengalahkan anak sialan.
Sekali buat, dua tiga pulau terlampaui. Kau hebat Taeyong.
To be continued...
Hai guys ini mau END aja ya, aku tau yang baca pasti dikit.
Tapi aku bakal selalu usaha membuat cerita ini lebih menarik.
Maafkan untuk fans Taeyong, disini dia memang tokoh antagonis, tapi bukan maksud aku untuk menjelek-jelekkan bias kalian.
Ini hanya sebuah cerita imajinasi aku yang seperti remahan rengginang :(
Ingatkan jika ada typo:)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔About . L . [END]
FantasiOn the life under wizard Aku lebih suka menghabiskan seumur hidup denganmu, dan menghadapi semua sisa usia dunia ini denganmu ✒Lucas