20. His Eyes

3.4K 590 36
                                    

°°°°°

















Author's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's POV

Hari yang cukup mendebarkan di mana kamu harus tetap bekerja di kantor dengan keadaan yang sangat kacau.

Benar-benar kacau.


Pagi ini kamu harus kembali bersiap untuk bekerja setelah sebelumnya kamu menyiapkan sarapan juga susu Ibu hamil untuk Kakak perempuanmu.

"Kamu mau kerja, beneran?"

Kamu menganggukkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan yang dilayangkan Kakakmu.

"Hari ini kamu keliatan kacau, libur dulu gak bisa?" tawar Kakakmu.


"Harus profesional kerja Kak, udahlah aku gapapa kok." ucapmu lembut.


"Maafin K–kakak (y/n).." wanita itu menitikkan air mata perlahan, tetapi hal itu cukup membuatmu kaget dan malah menghapus air matanya.

"Gapapa Kak, aku gapapa kok. Serius." kamu berusaha meyakinkan Kakak perempuanmu itu.

"Kakak yang salah, (y/n). Kakak egois, gak mikirin perasaan kamu selama ini." ia terus saja mengalirkan air mata di kedua sisi pipinya.

"Gak sepenuhnya salah Kakak, ini juga salah dia. Dia bahkan gak merasa bersalah sama sekali sama semua hal yang dia lakuin ke Kakak." kamu menyentuh kedua sisi bahunya.




"Denger aku Kak, aku gapapa tanpa dia. Kakak lebih butuh, di sini Kakak juga korban. Baby boy juga butuh dia sebagai Ayahnya, jadi tolong jangan merasa bersalah sama ini semua."

Kamu sudah mendengar semua cerita dari Kakakmu saat di kafe, bagaimana Hyunjin memperlakukannya, bagaimana Hyunjin yang hanya memanfaatkan tubuhnya. Dan hal itu sangat-sangat menyakiti dirimu. Apa yang ia lakukan terhadap keluargamu satu-satunya saat ini.

Wanita itu menggeleng pelan mendengar penjelasanmu.


"K–kakak, m–menyesal sama ini semua— hiks." semakin lama ia berbicara, semakin nyeri pula dadamu.

Kata-kata yang terlontar dari bibir tipisnya selalu saja membuatmu semakin merasa sakit saat mengetahui fakta-fakta baru.

Tak terasa, air mata pun menggenang di pelupuk matamu.

"Jangan nangis Kak." kamu mengusap air matanya kembali, juga menuntunnya untuk duduk di salah satu kursi di ruang makan.


Selfish - Hwang Hyunjin (Stray Kids) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang