[Bahasa] 15+
❝You're mine, and always be mine.❞
Ketika cinta membutakan seseorang dalam cara pandangnya terhadap orang lain, dan melegalkan segala cara agar dapat mencapai apa yang ia tuju.
Started : April 2, 2019
Ended : June 17, 2019
• Thriller/ps...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️ Mature Content
Author's POV
Kamu baru saja selesai mengangkat panggilan dari Lee Jeno, mantan direkturmu saat bekerja di Lee Corporation.
Sebelum pergi bersama Hyunjin dan Kakakmu tadi, kamu mengirim cv lamaran kerja kepada e-mail perusahaannya. Dan ternyata ia sendiri langsung menghubungimu saat ia diberi kumpulan e-mail pelamar kerja di perusahaannya.
Kamu menarik napas kasar, berusaha setenang mungkin untuk kembali ke ruang tengah di mana ada Hyunjin juga Kakakmu setelah sebelumnya kalian sama-sama diam hingga kamu mendapatkan panggilan kemudian menjauh dari mereka guna menerima panggilan itu.
Akhirnya kamu pun kembali ke ruangan itu, tak bisa terus berlama-lama dan membiarkan mereka dalam keadaan saling terdiam.
"Kamu yang salah, Hyunjin!" kamu mendengar teriakan yang berasal dari Kakakmu itu dan memutuskan untuk mendekat kepada mereka.
Belum sempat tiba di sana, kamu dikejutkan oleh kalimat yang terucap setelahnya.
"Ya, emang gua yang buat lu hamil. Kenapa? Masalah?!" suara Hyunjin berhasil menghentikanmu.
Kamu bersembunyi di dekat lemari yang berisi banyak barang-barang antik di sana.
"Kamu harusnya tanggung jawab dong!"
"Kalo gak mau?"
Sungguh, kamu sangat geram dengan ucapan Hyunjin.
"Hyunjin! Aku udah banyak tersakiti sama kamu tau gak sih?! Aku menghindar dari adek aku sendiri, aku malu sama dia. Malu karena aku yang nasihatin dia buat gak bertindak aneh tapi ternyata aku sendiri yang jadi wanita memalukan gini!"
"Aku hamil anak kamu, aku gak pernah sama sekali bersetubuh sama lelaki manapun kecuali kamu. Soal foto dan perjanjian itu, udah pasti kamu yang buat-buat!"
Dapat kamu lihat, Hyunjin tersenyum sinis. "Ya, gua tau kok. Tapi gua gak suka sama lu, gua cuma suka sama tubuh lu. Selain itu, hati gua cuma buat (y/n). Adek lu itu."
Deg.
Satu persatu bukti terkuak, kamu tak hentinya merutuki dirimu yang sempat meragukan Kakakmu hanya karena ulah si brengsek ini.
