19 : Tiga Bulan

2.6K 103 1
                                    

Bismillah



Cinta tidak memandang materi, karena aku hanya ingin imanmu yang pasti.
-Mencoba Melupakan-



        Mas Brian kini tengah memperbaiki sepeda keponakannya yang rusak. Dia juga mengobrol bersama Vika, beberapa kali mereka tertawa bersama. Seketika aku reringat Ilham, apakah Vika sekarang sudah berpindah hati pada Mas Brian? Tapi menurutku tidak, karena Vika bukan tipe cewek yang baperan.

        Vika sudah lebih akrab dengan Mas Brian dalam waktu semalam, apalagi Yuri yang menjadi perantara. Sedang aku? Aku hanya bisa akrab dengan lelaki yang sudah kenal lebih dari dua tahun, aneh? Memang.

        Aku hanya diam, menatap mereka yang kini asik mengobrol. Yaps, aku berada di dekat Vika, bahkan duduk disebelahnya, namun aku tidak mau melontar kata sebelum diberi petanyaan.

        "Gini aja Vik, aku minta nomer whatsapp kamu" Kata Mas Brian saat Vika bertanya bagaimana caranya menghubungi Mas Brian bila ada keadaan darurat.

        "Oke" Vika menerima ponsel yang baru saja diberikan oleh Mas Brian lalu mengetik nomernya disana. "Udah kesimpan".

        "Makasih cewek Korea" Kata Mas Brian sambil tersenyum.

        "Sama-sama".

        Mas Brian memang memberi kami satu persatu panggil kesayangan. Entahlah, aku menganggap panggilan itu sebagai panggilan kesayangan.

        Kadang dia memanggilku Ntika, dia kemarin sempat bertanya apa Bahasa Bima dari kata 'Cantik' dan setelah aku memberi jawaban dari pertanyaannya, dia meminta izin memanggilku dengan nama itu. Cantik dalam Bahasa Bima adalah Ntika. Aneh, tapi aku tidak masalah dengan panggilan itu, toh itu hanya bercanda, buktinya sampai sekarang dia belum pernah memanggilku setelah percakapan semalam.

        Sedang Vika, Vika suka dengan apapun yang berbau Korea, apalagi kulitnya yang putih itu, jadi Mas Brian dengan asal memanggilnya Cewek Korea.

        Dan Yuri? Tidak ada panggilan kesayangan, tapi karena Yuri protes, jadi dia mendapat panggilan Yoona. Kau tahu kenapa? Karena Yuri adalah fans dari Yoona, member SNSD (Girlband Korea)

        "Assalamuaikum" Aku menoleh ke sumber suara. Tante Hayati membawa berbagai macam belanjaan.

        "Waalaikumsalam" Jawab kami bersamaan.

        Tidak enak jika hanya berdiam diri saja, aku membantu Tante Hayati membawa belanjaannya. Vika juga ikut, sedang Yuri hanya menoleh lalu kembali ngobrol dengan Mas Brian.

        Setelah meletakkan semua barang bawaan, Tante Hayati meminta kami untuk kembali saja. Katanya belum ada hal berat yang harus di lakukan. Mungkim besok akan diadakan pengajian dan kami baru boleh membantu keperluan dapur.

        Kembali, aku duduk di tempatku yang tadi, begitu juga dengan Vika. Aku hanya bisa diam, sesekali tersenyum ketika mereka tertawa. Mas Brian hanya mengajak ngobrol Vika dan Yuri, sedang aku merasa terkacang disini. Rasanya ingin pergi ke kamar saja, tapi aku merasa tidak sopan.

        Karena merasa tidak dianggap, aku memutuskan bermain ponsel. Saat membuka whatsapp, pesan Raka berada di paling atas. Dia menyepamku, bahkan sudah 200 pesan belum terbaca.

        Aku membuka pesannya, benar saja, dia hanya bermonolog sendiri. Tidak penting, tapi aku merasa senang, karena dia mengingatku, bahkan sekarang dia sedang mengetik.

        Aku tertawa kecil saat membaca pesan  yang baru saja masuk.

        Rikaaaaa.... Buku catatan gue lo bawa... Kamar lo kekunci, kuncinya lo bawa, gue mau ngerjain tugas, woyyyy

Mencoba Melupakan [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang