Bismillah
•
•
•
Bukan sebuah kebohongan, hanya saja aku ragu mengakui rasa yang ada.
-Mencoba Melupakan-
•
•
•Hari ini aku sudah sampai di kampus tepat pada waktunya. Biasanya aku akan mepet karena setelah sholat subuh tanpa sadar aku ketiduran, padahal hal itu tidak baik. Ada lima waktu tidur yang dilarang Rasulullah.
Yang pertama tidur setelah sholat subuh atau waktu pagi. Kedua setelah sholat ashar atau menjelang magrib. Ketiga sebelum sholat isya. Keempat setelah selesai makan. Dan yang terakhir adalah tidur sepanjang hari.
Sedangkan tidur yang disarankan adalah tidur siang. Dalam Hadits Riwayat Abu Nu'aim dalam Ath Thibb :
"Tidurlah qoilulah (tidur siang) karena setan tidaklah pernah tidur siang".
Sampai didalam kelas aku melihat Ameera yang tengah sibuk dengan laptopnya. Ameera ini juga sahabatku, dia berteman denganku sejak hari pertama OSPEK, dimana waktu itu aku menjadi bahan bullyan karena tidak mau bersalaman dengan senior yang lawan jenis.
Sebagai teman seperjuangan, kami sama-sama sedang dalam masa berhijrah. Ameera dengan lantang mewakiliku untuk mengucap salah satu Hadist yang menjelaskan tentang hukum bersentuhan lawan jenis yang berbunyi :
'Ditusuk kepala seseorang dengan pasak besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya' [HR. Thabroni]
Kami sempat dibilang sok suci, fanatik, bahkan ada yang menyumpahi kami tidak mendapat ilmu yang bermanfaat. Astagfirullah, padahal apa yang kami lakukan itu sudah sesuai dengan syariat, sedang mereka melanggarnya.
Kembali, aku berjalan mendekati Ameera yang sedang duduk dihadapan laptopnya. Matanya melirik buku disebelahnya lalu berganti dengan jemarinya mengetik.
"Kabiasaan deh kalau ada tugas ngerjainnya di sekolah" Kataku lalu duduk di sebelah Ameera.
"Aduh iya nih, tinggal dikit, kemarin mau ngerjain habis sholat isya, eh ketiduran" Jelas Ameera.
Aku menggeleng kepala. Beruntung aku sudah mengerjakannya dua hari lalu meski harus lembur sampai malam setelah pulang kerja.
"Lain kali kalau tugas udah diberi waktu lamaaaa banget itu langsung dikerjain, jangan mengulur waktu dan membuangnya secara sia-sia" Kataku bijak. Ameera melirik sekilas lalu menghembuskan nafasnya berat.
"Masih lama?" Tanyaku lagi. Ameera hanya menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaanku.
Selang beberapa menit, para mahasiswa yang lain datang, sebagian datang bersama para geng-nya, ada juga yang datang sendirian, bahkan masih ada yang menjadi bahan bullyan. Contohnya gadis dengan kacamata bulat yang kini tengah membaca buku di pojok kelas.
Baru saja Ameera berteriak kegirangan karena tugasnya selesai, dosen mata pelajaran pertama masuk dengan wajah datar yang membuat siapa saja malas untuk melihatnya.
Hari ini hanya ada dua mata pelajaran, setelah itu aku akan pulang sebelum berangkat ke butik pukul setengah satu siang nanti.
***
Aku bersama Ameera berjalan beriringan menuju gerbang utama. Ameera duduk dibawah tanpa alas, sambil menopang kepalanya, seakan hidup hari ini sangat melalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencoba Melupakan [Sudah Terbit]
Spiritual[Spiritual-Romance] [SUDAH TERBIT] -Bebagian part sudah dihapus.- Haruskah aku tetap berjuang? Ketika dia yang kucinta menjaga hati yang lain. Haruskah aku tetap bersabar? Ketika hati ini sering kali dibuat sakit. Haruskah aku tetap mencinta...