Binar 20

7 4 0
                                    

Sore ini, keluarga pak Ardi, menyelenggarakan buka bersama dengan para santri yatim piatu, di rumahnya. Sekitar dua ratus lima belas anak yatim piatu hadir disana. Ramai sekali.

Tidak hanya itu, pak Ardi, juga memberikan makanan geratis pada setiap warga yang datang kerumahnya.

Beberapa orang tetangganya juga aku, menganggap perbuatannya itu hanyalah ria. Karena bertahun-tahun baru kali ini mereka melakukan hal tersebut. Pak Ardi juga bukan orang kaya raya, dia hanya seorang pedagan nasi uduk.

Aku bersama beberapa tetangga lain sengaja membicarakannya di pertengahan jalan saat hendak pergi sholat sunnah tarawih.

"Saya yakin itu cuma buat pencitraan aja!"

"Iya,  pasti!" kataku.

"MasyaAllah,  para Bapak, para Ibu ... jangan begitu,  niat pak Ardi itu baik, apa salahnya dia mengundang anak yatim berbuka puasa di rumahnya?  Itu perbuatan yang baik,  Pak, Bu ...
selain itu juga Pak Ardi, secara tidak langsung memberi banyak pelajaran bagi orang-orang kaya yang cinta terhadap hartanya." jelas Pak Ustadz.

"Yasudah, Pak,  Bu,  saya permisi duluan. Assalamu'alaikum" lanjutnya.

"Wa'alaikumsalam." ucap kami bersamaan.

Suasana seketika lenggang. Dalam hati kami tersadar, apa yang dikatakan Pak Ustadz, sungguhlah benar. Orang-orang yang memiliki harta lebih bertanggung jawab terhadap mereka.

Binar RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang