Binar 3

15 5 0
                                    


Hari ini adalah Ramadhan ketiga

Aku menatap kelembutan warna jingga di barat

Langkah gontai menyusuri halaman rumah

Aku tertegun, melihat sesosok sahabat bersedih

Dia menatapku dengan senyum tulus

Wajah muram berubah cerah, walau bibir, pucat-kering

"Apa menu berbukamu hari ini?" tanyaku membuka topik.

Sekali lagi aku tertegun, karena dia hanya terdiam

"Menu berbukaku hari ini, tumis kubis, ikan asin, sambal goreng, kolak dan ..." aku berhenti berbicara.

Matanya berbinar, ingin mendengar kalimat selanjutnya dari bibirku

"Dan ... Es buah melon. Kamu?"

Lagi-lagi dia tersenyum tulus

Menunduk, mengusap-usap kursi besi berkarat, tempat duduk kami berdebu

"Seperti biasa, bala-bala, es campur ... Dan mie instan. Untuk sahur" Dia menunduk.

Aku mengangguk,  paham. Kelakson motor berbunyi 'tin'

Ibu dan Ayahnya baru saja pulang dari pabrik. Di tangan ibunya terdapat dua kantung plastik isi, es campur dan bala-bala.

"Aku, kedalam yah?..." lirihnya

"Malam nanti, aku ikut sahur di rumahmu, yah?"

Matanya melirik, Ayah dan Ibunya yang sedang membuka pintu

"Pak, Bu! Boleh malam nanti aku ikut sahur di rumah Ibu?"

Ibu menatap Bapak, heran?

"Aku dan Siti yang akan memasak untuk sahurnya!" aku tersenyum, menyikut lengan Siti.

Bapaknya mengangguk. Aku bahagia
Setidaknya, sahur nanti Siti tidak lagi makan mie instan

Siti, menarik tanganku pelan. "Aku tidak bisa masak. Setiap hari aku ditinggal, Ayah, Ibu. Bekerja ..." lirihnya

"Kita akan belajar bersama. Setidaknya,  aku bisa menggoreng tempe, tumis kangkung, dan sambal goreng?!"

Sekali lagi Dia tersenyum tulus. "Sehabis, sunnah tarawih, aku akan datang membawa bahan masakannya"

"Terimakasih"

Aku tersenyum. Cahaya kebahagian terpancar di matanya.

Senada dengan jingga yang kini meredup.

Sunyi, hanya pukulan beduk yang terdengar

"Alhamdulillah"

"Berbagi tak selalu materi, yang terkadang akan menyinggung hati. Berbagi tak selalu makanan instan, membuat yang diberi merasa enggan. Berbagi cukup dengan ketulusan dan perlakuan. pengalaman dan pelajaran akan selalu di kenang. Jangan sungkan untuk berbagi, walau hati kadang dilanda gentar. Berbagilah apa yang kita suka, bukan sisa juga tak suka."

Binar RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang