Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
New me?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bau obat-obatan. Hanya itu yang bisa Joy rasakan saat ini, membayangkan apakah dia sedang berada di rumah sakit sekarang. Perlahan dia membuka kedua matanya, menyesuaikan dengan pencahayaan didalam ruangan yang sangat terang, dan dia merasa sedikit pusing mengira-ngira sudah berapa lama dia memejamkan kedua matanya.
Joy mengerang, merasakan bahwa tubuhnya tidak dalam kondisi yang baik. Lengan kirinya nyeri dan tubuhnya sangat kebas, sudah berapa lama dia terbaring disini.
Yeri menyadari jika dia sudah sadar, segera menghampirnya dengan wajah yang cemas. Wanita itu tersenyum padanya, menggenggam salah satu tangannya.
Joy tersenyum getir, ketika Yeri meraih lengan kanannya yang mulai terasa kaku. "Kau sudah sadar, syukurlah." Ucap dia bersemangat.
Benar dugaannya, dia berada di rumah sakit. Karena dia melirik tangan kanannya yang terpasang selang infus, juga pakaian pasien yang dia kenakan. "Apa yang terjadi?" Tanya dia selagi sahabatnya menggenggam tangannya dengan hangat.
"Joy. Mengapa kau membawa semua beban mu sendirian. Aku selalu ada bersamamu. Kau selalu saja menyembunyikam segalanya dari ku." Lirih Yeri, tidak terima.
"Yeri, aku tidak mengerti." Balas dia pura-pura bingung.
"Kau ditemukan tidak sadarkan diri, saat melakukan percobaan bunuh diri. Ketika kau hampir jatuh di sungai, seseorang melihat mu dan menyelamatkanmu. Maka dari itu kau ada disini, dan hampir kehabisan darah." Jelas sahabatnya sambil terisak.
Joy memejamkan matanya, berusaha mengingat apa yang sudah terjadi pada dirinya waktu itu. Bukankah dia sudah sangat dekat. Mengapa orang asing itu tidak membiarkannya untuk jatuh saja. Mengapa dia membuat segalanya makin sulit baginya. "Siapa yang menyelamatkanku?" Tanya Joy penasaran, apakah mungkin itu Jimin. Jika iya, dia sudah pasti berada disini bersamanya, dan memarahinya habis-habisan.
